Reaksi Dewan Pendidikan Sulsel PPDB Jalur Zonasi Bakal Ditiadakan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, merencanakan perubahan pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan fokus pada jalur zonasi. 

Nantinya, tidak akan ada lagi istilah sistem jalur zonasi, tetapi akan digantikan dengan kata lain.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Arismunandar, mengatakan jika jalur zonasi masih relevan. 

Namun perlu adanya penyesuaian agar memberikan keseimbangan dan keadilan, terutama bagi siswa berprestasi.

"Jalur zonasi masih tetap layak dipertimbangkan, tetapi dengan pengaturan yang lebih adil untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang berprestasi," katanya saat dihubunti Tribun Timur, Senin (20/1/2025).

Adapun kata guru besar UNM itu, terdapat beberapa fakta bahwa beberapa sekolah yang dulunya dikenal unggul, seperti SMA 2, SMA 1, dan SMA 17, kini prestasinya mulai menurun. 

"Sekolah-sekolah yang dulu menjadi model dan tiket masuk perguruan tinggi kini pemeringkatan lulusan mereka sudah berada di luar seribu besar," ungkapnya.

Prof Arismunandar menilai, SMA non-boarding cenderung mengalami penurunan kualitas dibandingkan dengan SMA boarding yang masih memiliki peringkat baik. 

Hal ini mengindikasikan bahwa persaingan ketat melalui jalur prestasi yang dulu menjadi ciri khas sekolah-sekolah unggul, kini mulai berkurang. 

"Ini yang kami khawatirkan, jika sistem PPDB masih mengandalkan zonasi, tradisi akademik yang sudah terbangun mulai berkurang," ujarnya.

Lanjut Prof Arismunandar, pentingnya menjaga keseimbangan antara jalur zonasi dan prestasi dalam sistem PPDB. 

Ia berharap perubahan sistem PPDB nantinya dapat memberi kesempatan yang lebih seimbang bagi semua calon siswa, dengan tidak mengabaikan pentingnya prestasi akademik.

"Keseimbangan harus tetap terjaga, tentu perhatian kepada siswa yang tinggal di sekitar sekolah tetap ada, tetapi jangan sampai mengabaikan mereka yang berprestasi," jelasnya.

"Poporsi harus seimbang antara jalur zonasi dan prestasi, kalau tidak seperti itu paling tidak janngan beda jauh," tambah dia.