Headline Tribun Timur
Nasib Stadion Sudiang Terkatung-katung
Menurutnya, anggaran sebesar itu, seharusnya cukup untuk tahap awal pembangunan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib pembangunan Stadion Sudiang, Makassar hingga kini belum jelas.
Meski pemerintah dikabarkan telah menyiapkan anggaran Rp700 miliar, namun rencana itu berpotensi tertunda karena pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, mengalihkan fokus ke ketersediaan pangan.
Rencana pembangunan fisik Stadion Sudiang, diungkapkan oleh anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi NasDem, Teguh Iswara. Ia mengatakan, rencana pembangunan stadion itu sudah ada. Termasuk kapasitas stadionnya.
“Sudah ada rencana anggarannya. Kalau tidak salah, anggarannya Rp700 miliar,” kata Teguh.
Menurutnya, anggaran sebesar itu, seharusnya cukup untuk tahap awal pembangunan.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala BPPW Sulsel, Kusworo Darpito. Ia mengatakan, pembangunan Stadion Sudiang masih dalam tahap perencanaan.
Mengenai detail rencana pembangunannya, Kusworo mengaku belum tahu.
Baca juga: Fokus Anggaran Pangan Nasib Stadion Sudiang Makassar Diujung Tanduk, Penjelasan Menteri PU
“(Anggaran) Kurang lebih Rp 700 (miliar), tapi masih proses perencanaan. Pasnya kita masih belum pernah disampaikan,” kata Kusworo.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PU, Pemprov Sulsel, dan Pemkot Makassar.
KemenPU menyiapkan anggaran pembangunan fisik, sementara Pemprov Sulsel menyiapkan lahan pembangunan. Sedangkan Pemkot Makassar, menyiapkan akses menuju stadion.
Beberapa waktu lalu, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andi Iwan Darmawan Aras juga mengatakan bahwa Stadion Sudiang akan dimulai pembangunannya pada tahun 2025.
“Dari pihak PUPR perencanaannya sudah berjalan di 2024 dan insyaallah untuk fisiknya 2025 ini akan kita mulai laksanakan,” tegas Andi Iwan kepada wartawan, Jumat (15/11/2024) lalu.
Andi Iwan memastikan tidak ada persoalan terkait lahan. Dia menegaskan Pemprov Sulsel sudah menyiapkan lahan pembangunan di kawasan GOR Sudiang.
“Dari pihak Pemprov (Sulsel) kan udah memperlihatkan lokasinya (yang menjadi titik Stadion Sudiang),” pungkasnya.
Kendati demikian, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo berkata lain. Dirinya mengaku harus mengecek kembali rencana pembangunan Stadion Sudiang.
Hal ini tak lepas dari fokus anggaran mendukung swasembada pangan.
“Saya mesti cek. Karena begini, prioritas pemerintah agak sedikit berubah. Tahun ke tahun yang dihadapi oleh pemerintah beda-beda. Tahun ini ketakutan kalau ada perang besar sementara kita belum bisa cukupi kebutuhan beras sendiri. Makanya yang digenjot itu, bukan berarti yang lain ditinggalkan,” kata Dody Hanggodo di Makassar, pekan lalu.
“Terakhir kan presiden mengharapkan tahun ini swasembada pangan setelah itu tercapai saya yakin nanti lari ke sana,” lanjutnya.
Terkait anggaran infrasturkur memang sedang dipending oleh pemerintah pusat.
Senada dengan Dody Hanggodo, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan lebih dulu menyampaikan adanya pengalihan fokus anggaran.
Dalam rapat koordinasi bidang pangan di Rujab Gubernur Sulsel, Zulhas menyampaikan fokus anggaran kini menyukseskan swasembada pangan.
“Memang fokus sekarang irigasi jadi kalau yang lain memang agak ditunda. Infrastruktur yang besar-besar mungkin akan tertunda,” kata Zulhas.
“(anggaran) fokus pada swasembada pangan, irigasi dan lain-lain termasuk fokus pada makanan bergizi gratis,” lanjutnya.
DED Stadion Sudiang
Beberapa Waktu lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel rapat bersama pemerintah pusat, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
Rapat lintas stakeholder ini membahas rencana progres di 2025. Diantaranya menjadi prioritas yakni Detailed Engineering
Design (DED) Stadion Sudiang. DED merupakan dokumen desain teknis bangunan.
Terdiri dari gambar teknis, spesifikasi teknis dan umum, volume serta biaya pekerjaan.
“Kita bahas bentuk dan model stadion. InsyaAllah DED 2025 ini dari pusat telah selesai. Dia akan telepon kami untuk menjemput,” kata Suherman, Kepala Dinas Pemuda dan Olahrga Sulsel, beberapa waktu lalu.
Suherman mengaku jika DED sudah terbit maka tahap selanjutnya yakni Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin).
Di 2024 lalu, sudah dialokasikan anggaran Amdal. Namun urung terpakai sebab DED yang tak kunjung rampung oleh pemerintah pusat.
“Fisibility Studies juga sudah dilakukan 2024, lanjut di 2025. Januari ini kita akan komunikasi lagi dengan PUPR pusat,” ujar Suherman.
“Sehingga peletakan batu pertama bisa dipercepat,” lanjutnya.
Suherman menyebut seluruh dokumen administrasi sudah dikirim ke pemerintah pusat.
Rp 100 Miliar dari Pemkot Makassar
AKSES menuju Stadion Sudiang menjadi perhatian Pemkot Makassar di tahun anggaran 2025 ini.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar telah memasukkan anggaran pembangunan jalan menju Stadion Sudiang di tahun APBD 2025.
Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifli Nanda mengatakan pembagunan akses jalan menuju Stadion Sudiang sudah dimasukkan pada APBD 2024 lalu. Namun proyek tersebut belum jalan.
Zulkifli menyampaikan, tahun ini Pemkot Makassar kembali menganggarkan Rp100 miliar untuk pembangunan akses Stadion Sudiang.
Saat ini Pemkot Makassar masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk kepastian pembangunan stadion.
“Stadion (dialokasikan) di Dinas PU untuk support jalanan di kawasan stadion. Sementara kita koordinasi dengan provinsi, kapan pun (proyek itu) siap, kita jalankan,” ucap Zulkifli, Minggu (19/1).
Lanjut mantan Kepala Dinas PTSP Makassar ini, Pemkot Makassar juga harus melanjutkan revitalisasi lapangan Karebosi yang tak selesai tahun lalu.
Meski putus kontrak, proyek ini harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain tiga proyek diatas, Pemkot Makassar juga akan membangun kantor lurah dan kecamatan.
Sebagai ruang pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat, kantor lurah dan camat harus dipastikan aman dan nyaman untuk masyarakat.
Zulkifli mengakui, banyak kantor lurah dan kecamatan yang sudah tidak layak, bahkan ada juga yang hanya menyewa tempat.
“Kantor lurah total anggarannya Rp18 miliar, Kantor Camat ada dua, Mariso dan Ujung Tanah, anggarannya Rp 15 miliar,” ulasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.