Tribun HIS
Viral Pelajar di Pituriawa Sidrap Pakai Rakit Seberangi Sungai
Dari video viral diterima Tribun-Timur, sejumlah pelajar menggunakan rakit berbahan bambu menyeberangi sungai.
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP -- Berakit-rakit dahulu berenang-renang kemudian.
Viral perjuangan pelajar di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan rakit menyeberangi sungai untuk bersekolah.
Konstruksi rakit dari bambu ikatan.
Kondisi ini sudah berlangsung tahunan.
Pemerintah lokal baru diharap jadi solusi masalah aksebilitas ini.
Dari video viral diterima Tribun-Timur, sejumlah pelajar menggunakan rakit berbahan bambu menyeberangi sungai.
Mereka terlihat bergantian menaiki rakit dengan tali menghubungkan sisi sungai, kemudian ditarik warga.
Belakangan diketahui, pelajar tersebut merupakan siswa SMPN 4 Pitu Riawa yang menyeberangi sungai Bulucenrana, Kecamatan Pitu Riawa yang ambruk beberapa waktu lalu.
Camat Pitu Riawa, Ali Husain mengatakan, ambruknya jembatan penghubung Desa Bulucenrana-Betao beberapa waktu lalu membuat warga kehilangan akses utama.
Akibatnya, warga desa termasuk pelajar menggunakan transportasi tradisional berupa rakit untuk menyeberangi sungai.
"Benar itu, setelah jembatannya putus tidak ada akses lagi. Ada akses tapi keliling jauh, sedangkan akses terdekat jembatan itu. Makanya anak-anak (pelajar) pakai rakit menyeberang," katanya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Jumat (10/1/2025).
Ali mengungkapkan, saat masih tersedia akses jembatan Desa Bulucendrana-Betao bisa dipangkas dengan jarak 2 kilo meter (Km).
Namun saat jembatan ambruk jarak antar desa tersebut menjadi 5 Km.
"Makanya anak-anak terpaksa pakai rakit itu karena jarak terdekat," ungkapnya.
Dia pun mengutarakan, Pemkab Sidrap sudah memberikan atensi akan membangun kembali jembatan penghubung antar desa itu.
"PUPR sudah berkunjung bahkan pak Pj Bupati sama Bupati terpilih. Sudah jadi atensi akan dibangun jembatan baru," ucapnya.
Diketahui, akses jalan antar Desa Bulucenrana - Betao di Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, tiba-tiba ambruk sekitar pukul 08.30 Wita, Selasa (17/12/2024).
Ambruknya jembatan itu dikarenakan tidak sanggup menahan beban truk pengangkut pasir yang sering melewati jembatan.
Pemkab Sidrap pun telah meminta bantuan keuangan ke Kementerian PUPR untuk membangun kembali jembatan penghubung Desa Bulucenrana-Betao yang ambruk.
Pembangunan akses jembatan tersebut diprediksi membutuhkan dana sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 24 miliar.
"Iya kami sudah bermohon ke Dinas PUPR Sulsel sampai Kementerian PUPR agar diberi bantuan anggaran untuk pembangunan jembatan baru," kata Kepala BPBD Sidrap, Sudarmin saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (17/12/2024).
Sudarmin mengungkapkan, jembatan yang ambruk tersebut memang masih berstatus belum permanen.
Kata dia, untuk membangun jembatan baru dibutuhkan anggaran Rp 20 miliar sampai Rp 24 miliar.
"Memang ini jembatan belum permanen. Makanya kami meminta bantuan pusat, butuh sekitar Rp 20 miliar sampai Rp 24 miliar," ungkapnya.
Menurutnya, sebelum ambruk jembatan jenis Bailey yang memiliki panjang kurang lebih 75 meter itu memang sempat terkena sapuan banjir.(*)
Kegigihan Marliah Bersihkan Anjungan Pantai Losari Makassar Sebelum Terbit Fajar, Gaji di Bawah UMR |
![]() |
---|
Diabaikan Pemda, Guru dan Ortu Siswa Madrasah MI DDI Pinrang Patungan Perbaiki Jalan Rusak |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Ini Kisah Pelajar SMK di Luwu yang Terseret Arus Sungai |
![]() |
---|
Tangis di Balik Abu: Puluhan Keluarga Kehilangan Rumah di Balang Baru Makassar |
![]() |
---|
Cerita Herlina, Warga Maros Tinggal di Rumah Reot Bersama Suami dan 4 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.