Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kebakaran Ponpes DDI Patobong

Sosok Muh Zahwa Korban Kebakaran Ponpes di Pinrang Rajin Baca Kitab Kuning, Punya Impian ke Mesir

Muh Zahwa (14) korban kebakaran Ponpes DDI Patobong Pinrang dikenal sebagai sosok santri yang gemar membaca Al-Qur'an dan kitab kuning.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Hasriyani Latif
ist
Santri Muh Zahwa semasa hidup - Tragedi memilukan terjadi di Ponpes DDI Patobong, Pinrang. Santri Muh Zahwa (14) tewas terjebak kebakaran saat berusaha menyelamatkan Al-Qur'an. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Muh Zahwa (14) korban kebakaran asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikenal sebagai sosok santri yang gemar membaca Al-Quran dan kitab kuning.

Anak keempat dari lima bersaudara itu juga memiliki cita-cita ingin menimba ilmu agama di negara Mesir.

"Korban ini sangat sabar dan pendiam. Memang korban ini anak kitab memang, kitab gundul (kuning)," kata Pembina Asrama Ponpes DDI Patobong Pinrang, Zulkifli kepada Tribun-Timur.com, Kamis (9/1/2025).

Zulkifli mengungkapkan korban sempat mengungkapkan impiannya ingin ke negara Mesir untuk belajar agama.

Sehingga untuk menggapai impian itu, Zahwa sangat rajin mempelajari kitab kuning.

"Dia pernah tanya saya, 'bagaimana kalau mau ke Mesir orang belajar ustad', saya bilang belajar ki kitab kuning. Makanya dia sangat tekun belajar kitab kuning," ungkapnya.

Sebagai informasi, kebakaran hebat di asrama putra Ponpes DDI Patobong Pinrang, sekitar pukul 13.00 Wita, Rabu (9/1/2025) menewaskan Muh Zahwa (14).

Jasad Zahwa ditemukan di dalam kamar dengan kondisi memeluk Al-Quran.

Baca juga: Tragedi Kebakaran di Ponpes DDI Patobong Pinrang, Santri Muh Zahwa Ditemukan Tewas Peluk Alquran

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Andi Reza Pahlawan menjelaskan saat kebakaran terjadi, Muh Zahwa berada di dalam masjid melaksanakan Salat Dzuhur bersama santri lainnya.

Namun, saat mendengar terjadi kebakaran di asramanya, Muh Zahwa berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Al-Qur'an miliknya.

"Menurut keterangan teman korban, awalnya korban sementara di dalam masjid melaksanakan Salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama," kata Andi Reza Pahlawan.

"Selanjutnya, korban menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Al-Qur'an," ungkapnya.

Nahas, saat mengambil Al-Qur'an, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.

"Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar," ucapnya.

Akibat Korsleting Listrik

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved