Headline Tribun Timur
Kamsahamnida Shin Tae-yong
Saat Shin Tae-yong awal bergabung ranking FIFA Timnas Indonesia ada di urutan ke-173 dan sekarang berada di peringkat ke-127.
- PSSI Resmi Putus Kontrak STY sebagai Pelatih Timnas Indonesia
- Beredar Kabar, Patrick Cluivert Gantikan STY
- Komunikasi dengan Pemain Jadi Salah Satu Alasan Pemberhentian
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) secara mengejutkan diberhentikan dari posisinya oleh PSSI.
Ia kabarnya akan digantikan oleh pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Shin Tae-yong pertama kali menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 28 Desember 2019.
Di bawah naungan Shin Tae-yong, skuad Garuda sukses menorehkan prestasi mentereng antara lain runner up Piala AFF 2020, Medali Perunggu SEA Games 2021, Runner-up Piala AFF U-23 2023, Fase Grup Piala Asia U-20 2023, Babak 16 Besar Piala Asia 2023, peringkat keempat Piala Asia U-23 2024, putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Lolos Piala Asia 2027.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut juga sukses memperbaiki ranking FIFA Timnas Indoneisa.
Saat Shin Tae-yong awal bergabung ranking FIFA Timnas Indonesia ada di urutan ke-173 dan sekarang berada di peringkat ke-127.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2027 karena beberapa prestasi yang dinilai membanggakan.
Namun, perpanjangan kontrak yang belum genap satu tahun, pelatih asal Korea Selatan tersebut justru dipecat PSSI.
Performa Shin Tae-yong dinilai belum memuaskan untuk melanjutkan pertandingan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pemutusan kontrak ini dikatakan Erick Thohir tak jadi masalah, dan PSSI siap membayar kompensasi yang tertuang dalam kontrak.
“Semua kontrak harus kita hormati. Kalau kita ingin jadi federasi kredibel, kita harus jaga kesepakatan yang sebelumnya dan kepada Liga Indonesia, kita juga sudah menekankan ke klub-klub, tidak mau ada pelatih atau pemain yang tidak dibayar,” kata Erick Thohir.
“Kita harus memenuhi kontrak-kontrak yang ditetapkan. Tentu nanti antara lawyer dan lawyer akan saling bicara untuk bahas poin kompensasi. Tapi poinnya, kita harus respect dengan apa yang disepakati,” sambungnya.
Baca juga: Timnas Indonesia Kontrak 2 Tahun Patrick Kluivert, Didepak Jika Tak Lolos Piala Dunia 2026
Sementara itu, manajer Timnas Indonesia, Sumardji membeberkan respon dari Shin Tae-yong setelah mengetahui pemecatan ini.
Shin Tae-yong pun menerima dan turut mendoakan agar Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Prinsipnya Coach Shin menerima pemutusan hubungan kerja antara PSSI dan dia,” ujar Sumardji.
“Coach Shin juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama 5 tahun dan pesannya semoga Timnas lolos Piala Dunia,” pungkasnya.
Tuduhan Mafia
Erick Thohir turut menjawab tudingan adanya mafia dan tekanan dari anggota Exco PSSI terkait pemecatan Shin Tae-yong.
Seperti diketahui, dalam memutuskan apapun, PSSI harus melalui rapat Exco yang dihuni 15 Exco termasuk di dalamnya Ketua Umum dan dua wakil Ketua Umum.
Erick menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar.
Keputusan diambil secara bersama dengan melihat evaluasi kinerja Shin Tae-yong sebelumnya dan masa depan Timnas Indonesia.
“Saya rasa semua tidak benar karena kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan,” tegas Erick Thohir. Erick pun menjelaskan di era kepemimpinannya sudah tak lagi ada mafia-mafia.
Hal itu ditunjukkannya dengan perbaikan kualitas wasit hingga penerapan VAR di kompetisi Liga 1.
“Bagaimana PSSI bersama liga melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat,” ujar Erick.
“Saya rasa sekarang Liga 1 berjalan baik, yang alarm-nya bunyi masih di Liga 2. Yang kita perbaiki di Liga 1 itu dengan adanya VAR, pelatih yang bisa dipercaya. Liga 2 akan menyusul,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut sekali lagi menegaskan bahwa tak ada soal mafia dan tekanan dalam memutuskan pemecatan Shin Tae-yong.
Ia hanya ingin Timnas Indonesia bisa tampil apik saat bersaing pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
“Intinya kita harus kerja keras, tidak bisa cuma terima keadaan dan mengharapkan hasilnya bagus,” pungkasnya.
Segera Tandatangan Kontrak
Kabar terkait perekrutan pelatih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia itu disampaikan oleh pakar transfer, Fabrizio Romano pada Senin (6/1) sore.
"Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru Indonesia, kesepakatan telah tercapai" kata Fabrizio Romano di akun Twitternya.
"Kontrak 2 tahun ditambah opsi 2 tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia. Tujuannya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia" tulis Romano lagi.
Alasan Pemecatan
Masalah komunikasi antara pelatih dan pemain juga menjadi bahan evaluasi untuk Shin Tae-yong.
Erick mengatakan bahwa keputusan memecat Shin Tae-yong telah melalui pertimbangan yang panjang.
Keputusan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dilakukan atas berbagai pertimbangan dan evaluasi.
Pria yang menjabat sebagai menteri BUMN itu mengungkapkan soal evaluasi yang menyoroti strategi permainan dan komunikasi antar pelatih dengan pemain.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain," kata Erick.
"Komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program lebih baik secara menyeluruh ke timnas," imbuhnya.
Hal itulah yang membuat PSSI akhirnya memutus hubungan kerja dengan Shin Tae-yong yang terjalin hampir 6 tahun ini.
Rencananya calon pengganti STY akan diumumkan pada tanggal 12 Januari mendatang melalui konferensi pers pada pukul 16.00 WIB.
"Kami sudah mendapatkan calon pelatih, nanti kita undang semua media dalam konferensi pers berikutnya pada tanggal 12 (Januari)," kata Erick.
"Jadi kalau ada pihak media yang mau tanya jawab, nanti langsung saja sama pelatih penggantinya. Tanggal 11 malam sudah mendarat, tanggal 12 nanti media kita kasih kesempatan untuk tanya jawab," ujar Erick.
Saat ini beberapa nama pelatih asal Belanda dikabarkan akan menjadi pengganti Shin Tae Yong.
Nama-nama pelatih yang dirumorkan menggantikan STY adalah Louis van Gaal, Patrick Kluivert, hingga Marco van Basten.
Tugas Shin Tae-yong menukangi Timnas Indonesia tuntas sudah pada Senin (6/1).
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta.
Dalam pemaparannya, Erick menegaskan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukan karena kegagalan skuad garuda di Piala AFF 2024.
Bahkan pemecatan bisa saja dilakukan usai takluk dari China, akan tetapi hal itu urung dilakukan karena dinilai terlalu tergesa-gesa.
“Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa (memecat-red), mungkin kurang baik juga tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet,” beber Erick Thohir.
Menurut Erick, waktu sekarang jadi waktu yang tepat mengingat masih ada waktu dua bulan setengah lagi sebelum laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.
Sisa waktu ini diharapkan dimanfaatkan pelatih anyar untuk membuat skema dan menjalin komunikasi dengan para pemain Timnas Indonesia.
Untuk pelatih anyar, sejauh ini dikabarkan mengerucut ke satu nama yakni Patrick Kluivert.
Patrick Kluivert merupakan pelatih asal Belanda yang pernah memperkuat klub AC Milan hingga Barcelona.(tribunnews)
Sederet Kontroversi Kluivert di Dunia Sepakbola
Nama Patrick Kluivert santer terdengar akan menggantikan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia.
PSSI sebenarnya belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong.
Akan tetapi, media sosial terlanjur heboh dengan munculnya nama Patrick Kluivert.
Rekam jejak mantan striker Ajax Amsterdam ini dianggap tidak lebih baik dari Shin Tae-yong.
Selain itu, kasus judi ilegal pada 2016 dan dugaan penggelapan dana saat menjabat di PSG menjadi sorotan utama.
Beberapa netizen iseng mengulik rekam jejak Kluivert dalam karir sepakbolanya.
"Malah downgrade dari STY, CV-nya nih orang buruk banget sumpah. Kalau Timnas nggak lolos Piala Dunia, balik ke zaman era kegelapan," tulis salah seorang netizen di media sosial.
Sementara itu, akun Acesa @bubble***miasa menambahkan, "Pelatih banyak kasus gini ke Indonesia."
Nama Patrick Kluivert memang tak lepas dari kontroversi.
Pada 2016, ia tersandung kasus judi ilegal di Belanda.
Kluivert diduga memiliki utang sekitar 1 juta Euro atau sekitar Rp16 miliar kepada sindikat perjudian dan sempat menjadi target tekanan kelompok kriminal.
Meski demikian, tidak ada bukti yang mengaitkannya dengan pengaturan skor sehingga ia terbebas dari dakwaan pidana.
Selain itu, saat menjadi Direktur Akademi PSG, Kluivert juga sempat dihadapkan dengan tuduhan penggelapan dana.
Namun, kasus ini diselesaikan secara internal tanpa melibatkan proses hukum lebih lanjut.
Di tengah gelombang kritik, ada sebagian pihak yang masih percaya pada kemampuan Kluivert sebagai pelatih.
Pengalamannya sebagai pemain top di klub besar seperti Barcelona dan timnas Belanda menjadi modal yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia.
Kini, tantangan besar menanti Kluivert jika ia benar-benar resmi menakhodai Skuad Garuda.
Salah satu target utamanya adalah membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, sebuah tugas yang tak mudah mengingat persaingan di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia sangat ketat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.