Sosok Prof Zudan di Mata Pj Bupati Luwu: Pemimpin santun dan Berdedikasi

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Prof Zudan Arif Fakhrulloh akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan setelah ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Kepergian Prof Zudan sangat dirasakan oleh masyarakat dan pejabat pemerintahan Sulsel. Sebab, sosoknya yang bersahaja dan guru besar bidang hukum ini sudah sangat dicintai warga.

Pj Bupati Luwu, Muh Saleh, menyebutkan bahwa selama kepemimpinan Prof Zudan selama tujuh bulan, kemajuan tata kelola pemerintahan sangat terasa.

"Beliau, Prof Zudan, telah menunjukkan komitmen dan integritas yang tinggi untuk kemajuan Sulsel. Pendekatan kepemimpinan yang santun dan memimpin dengan hati memberikan kesejukan dan kedamaian bagi Sulsel," ujarnya, Senin (6/1/2025).

Menurut Muh Saleh, selama menjadi orang nomor satu di Sulsel, Prof Zudan banyak menginspirasi banyak orang, termasuk dalam kemajuan tata kelola pemerintahan desa, pembinaan Posyandu dengan meluncurkan Posyandu Era Baru, serta menggerakkan ekonomi desa melalui penguatan BUMDes.

Kecerdasan Prof Zudan, lanjut Muh Saleh, dalam memimpin digambarkan dengan pribadi yang detail dan penuh perencanaan.

"Prof Zudan adalah sosok pemimpin yang punya pemikiran detail dengan plan-do-check. Beliau sangat memperhatikan kesejahteraan pegawai dan sangat terbuka untuk berkomunikasi," katanya.

Muh Saleh menambahkan bahwa Presiden Prabowo tidak salah menunjuk Prof Zudan untuk menjadi Kepala BKN.

"Berkat kepedulian dan perhatian tersebut, pemilihan Presiden Prabowo untuk mengamanahkan beliau sebagai Kepala BKN adalah pilihan yang sangat tepat," tandasnya.

Profil Prof Zudan Arif Fakhrulloh

Prof Zudan Arif Fakhrulloh adalah seorang birokrat yang telah lama bertugas di pemerintahan. 

Ia lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 24 Agustus 1969, sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Zudan menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), kemudian melanjutkan S2 Magister Hukum di Universitas Diponegoro (Undip) dan Program Doktor Hukum di kampus yang sama.

Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sejak remaja, termasuk karate, pecinta alam, dan karang taruna. 

Di bidang organisasi, Zudan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS SMA 3 Padmanaba Yogyakarta dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Hukum UNS.

Zudan menyelesaikan S1, S2, dan S3 dengan beasiswa. 

Ia menerima beasiswa dari Yayasan Adji Darma Bhakti untuk S1, Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya untuk S2, dan Program Urge World Bank untuk S3.

Kariernya dimulai sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma, lalu di Fakultas Hukum Untag Surabaya dan Universitas Borobudur. 

Ia kemudian bergabung dengan Kemendagri sebagai CPNS pada 1 April 1999.

Pada 2002, Zudan ditugaskan di Badan Diklat Kemendagri sebagai eselon IV untuk menyusun kebijakan pengelolaan STPDN, yang kemudian digabung menjadi IPDN. 

Ia juga pernah menjabat sebagai Plt. Kepala Biro Hukum Kemendagri pada 2010 dan dilantik sebagai Kepala Biro Hukum pada 2011.

Selain itu, Zudan pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Gorontalo pada 28 Oktober 2016 – 12 Mei 2017, menggantikan Rusli Habibie, serta Pj Gubernur Sulbar. 

Terakhir, ia dipercaya menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel pada 17 Mei 2024, sebelum ditunjuk menjadi Kepala BKN RI pada Desember 2024. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana