Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bahas Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, Syamsia Guru Besar Bioteknologi Pertanian Unismuh

Prosesi pengukuhan diawali dengan penyerahan SK Guru Besar dari Kepala LLDIKTI Dr Andi Lukman

|
Editor: Ina Maharani
handover
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar secara resmi mengukuhkan Prof Dr Syamsia MSi sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yangi berlangsung di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Selasa (31/12/2024). 

 

Makassar, Tribun - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar secara resmi mengukuhkan Prof Dr Syamsia MSi sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yangi berlangsung di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Selasa (31/12/2024).

Syamsia ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) nomor 96951/M/07/2024, tanggal 5 November 2024.

SK ini ditandatangani oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

SK Mendiktisaintek ini dibacakan oleh Sekretaris Senat Unismuh Dr Baharullah, sedangkan riwayat hidup Syamsia dibacakan oleh Wakil Rektor II Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri.

Prosesi pengukuhan diawali dengan penyerahan SK Guru Besar dari Kepala LLDIKTI Dr Andi Lukman kepada Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda.

Selanjutnya, Rektor menyerahkan SK tersebut kepada Prof Syamsia.

“Insya allah ini adalah professor yang ke-22 di Unismuh Makassar. Walaupun secara akademik ini adalah perhelatan rutin, tapi pencapaiannya yang menempuh jalan berliku sangat berkesan bagis emua dosen yang ingin menjadi guru besar, ini menjadi aktivitas akademik yangsakral,” ujar Pro Rakhim.

“Terkhusus karena menjadi guru besar punya anggung jawab akademik keilmuannya terhadap masyarakat, ummat, dan mahasiswa. KArena semua yang ditorehkan huru besar menjadi referensi dama mengembangkan ilmu pengetahuan,” lanjutnya.


Prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan pengalungan selempang guru besar oleh Rektor Unismuh kepada Prof Syamsia.


Pengalungan selempang ini disambut tepuk tangan meriah dari ribuan orang yang memadati Balai Sidang Unismuh Makassar.

Dalam pidato pengukuhannya, Prof Syamsia menyampaikan topik bertajuk Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.

Yang memberikan perspektif komprehensif tentang pentingnya memaksimalkan potensi lokal sebagai solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global.

Salah satu poin utama yang diangkat adalah pentingnya diversifikasi pangan sebagai pendekatan strategis.

“Ketergantungan kita pada komoditas utama seperti beras dapat menjadi ancaman jika terjadi gangguan produksi akibat perubahan iklim, bencana alam, atau krisis global. Karena itu, diversifikasi pangan menjadi pendekatan strategis yang harus segera diimplementasikan,” ujar Prof Syamsia.

Ia menawarkan solusi berbasis riset, yaitu pengembangan pangan alternatif dari sumber daya lokal seperti sorgum, ubi kayu, dan jagung, yang memiliki potensi besar tetapi belum dioptimalkan secara nasional.

Syamsia juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya lokal dengan pendekatan berkelanjutan.

Dalam pidatonya, ia memaparkan konsep circular agriculture, yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah untuk menciptakan ekosistem pangan yang efisien.

“Pengelolaan sumber daya lokal harus dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan. Circular agriculture adalah salah satu konsep yang dapat kita terapkan untuk mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah, sehingga tercipta ekosistem pangan yang efisien,” paparnya.


Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan degradasi tanah.

Syamsia menggarisbawahi peran penting pendidikan dan riset dalam mendorong inovasi ketahanan pangan.

Prof Syamsia menyebutkan bahwa dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan teknologi dan inovasi berbasis lokal yang dapat diadopsi oleh masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan.

Riwayat Hidup

Syamsia lahir di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, pada 15 Juni 1972 dari pasangan H. Tayibe (Ayah) dan Almarhumah Hj. Alimang (Ibu).

Keluarganya menjunjung tinggi nilai pendidikan, yang menopang perjalanan kariernya hingga mencapai jabatan Guru Besar.

Prof Syamsia memulai pendidikan di TK Anida Pangkajene pada tahun 1979.

Ia melanjutkan ke SD Negeri 10 Pangkajene (1980–1986), SMP Negeri 1 Pangkajene (1986–1989), dan SMA Negeri 1 Makassar (1989–1992).

Selanjutnya, ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan gelar Sarjana (S1) di bidang Budidaya Tanaman (1992–1996).

Gelar Magister (S2) dalam Agribisnis ia raih pada tahun 1999, diikuti oleh gelar Doktor (S3) di bidang Ilmu Pertanian dari universitas yang sama pada tahun 2015.

Karier profesionalnya dimulai sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Departemen Kehutanan dan Perkebunan (2000–2001), kemudian menjadi staf Dinas Kehutanan Kabupaten Maros (2002–2009).

Pada 2009, ia bergabung dengan Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai dosen, sekaligus menjabat di LLDIKTI Wilayah IX.

Sejak 2015, ia aktif memegang berbagai tugas tambahan di Unismuh Makassar, termasuk sebagai Sekretaris Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian (2015–2016), Asisten Direktur 1 Pascasarjana (2021–2023), hingga Ketua Divisi Hak Kekayaan Intelektual di LP3M (2023-sekarang).

Organisasi Profesi dan Publikasi

Sebagai anggota aktif dalam organisasi profesi, Prof Syamsia berkiprah di Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia (PBI), Masyarakat Ilmu Tanah Indonesia (MITI), dan Asia Society for Sustainable Agriculture.

Beberapa publikasi ilmiahnya antara lain, Local Resources for Food Security: Case Studies in Sulawesi, Journal of Agricultural Science, Biotechnology in Sustainable Agriculture: Challenges and Opportunities, diterbitkan oleh Springer, dan Buku Sustainable Farming in Indonesia: A Local Perspective.

Syamsia juga aktif mengembangkan pelatihan berbasis bioteknologi untuk petani lokal di Sulawesi Selatan, yang melibatkan lebih dari 500 petani.

Program ini berfokus pada diversifikasi pangan dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk meningkatkan produktivitas.

Acara ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX Dr Andi Lukman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, dan Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Prof Gagaring Pagalung.

Hadir pula segenap jajaran sivitas akademika Unismuh, keluarga, dan kolega Prof Syamsia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved