Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Kasus Heboh di Sulsel Diungkap AKBP Reonald Simanjuntak, Latar Reserse Pembuktian Kapolres Gowa

Sebelum mendapat promosi jabatan sebagai Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Editor: Alfian
Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak (kanan) saat mendampingi Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dan perwakilan Bank Indonesia Sulsel, menunjukkan barang bukti uang palsu produksi UIN Alauddin Makassar, pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang. I 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengungkapan sindikat pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar tak terlepas dari kesigapan AKBP Reonald Simanjuntak, sang Kapolres Gowa.

Namun jauh sebelum kasus ini menghebohkan masyarakat Sulsel bahkan Indonesia, AKBP Reonald Simanjuntak pernah juga mengungkap salah satu kasus kriminal terbesar di Makassar yang melibatkan pejabat pemerintah sebagai pelakunya.

Sebelum mendapat promosi jabatan sebagai Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal atau Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Saat menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak membongkar beberapa kasus kriminal besar di Tanah Daeng.

Salah satunya yang paling menyita perhatian kala itu yakni kasus penembakan Pegawai Dishub Kota Makassar.

Dalam kasus itu, Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar, Iqbal Asnan sebagai otak pembunuhan menggunakan pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang.

Uang yang dipakai menyewa pembunuh bayaran tersebut diduga berasal dari uang operasional Satpol PP atau uang negara.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Iqbal diketahui menyerahkan uang Rp 20 juta di ruang kerjanya ke Asri (tersangka) yang juga ajudan pribadi Iqbal.

Kepada Asri, Iqbal mengatakan, uang tersebut adalah uang operasional Satpol PP. Namun belakangan, Iqbal meminta Asri menghubungi Sulaiman, seorang anggota polisi, dan menyerahkan uang tersebut.

Baca juga: Sosok John Biliater Panjaitan Mantan Bacaleg PKS, Terlibat Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda (baju putih) bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, dan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menunjukkan barang bukti uang palsu pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda (baju putih) bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, dan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menunjukkan barang bukti uang palsu pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024). (Tribun Timur)

Iqbal juga memberi alamat lengkap Najamuddin Sewang kepada Asri untuk disampaikan ke Sulaiman. Najamuddin beralamat di Jl Sultan Alauddin, Makassar.

Tersangka Asri kemudian menemui tersangka lainnya yakni Chaerul Akmal di Masjid Brimob Pa'baeng-baeng dan memperkenalkan dirinya jika ia teman dari tersangka Sulaiman.

Sekitar pukul 20.00 WITA, Sulaiman datang. Mereka kemudian berboncengan menuju ke arah rumah korban di Jl Sultan Alauddin.

Selepas minum kopi bersama, tersangka Asri, Sulaiman dan Chaerul menuju ke rumah Iqbal Asnan di Jl Kumala. Asri kemudian menyerahkan uang Rp20 juta tersebut ke Sulaiman.

Penyerahan uang dilakukan di pinggir jalan. Warga sekitar bahkan sempat melihat penyerahan uang tersebut. Adapun rekonstruksi kasus penembakan terhadap Najamuddin Sewang masih akan berlangsung.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan polisi menetapkan lima tersangka dari kasus ini. Pelaku utamanya adalah Iqbal Asnan, kemudian ada SU, CA, AS dan SA.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved