Jelang Nataru Harga Kubis Naik dari Seribu ke Rp3.500 di Pasar Agrobisnis Enrekang Sulsel

TRIBUNTIMUR.COM, ENREKANG - Harga sayur Kubis di Pasar Agribisnis, Desa Sumillan, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan naik drastis.

Kini harga Kubis di Pasar Agribisnis per kilogramnya mencapai Rp3.500.

Artinya, harga Rp3.500 itu merupakan harga yang dibeli Tengkulak di Petani sayur kubis.

Pada September sebelumnya, harga kubis anjlok hingga Rp1.000 per kilogramnya.

Namun, jelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2024 harga kubis mengalami kenaikan harga.

Hal itu disampaikan tengkulak kubis, Nurhayati (55) di Pasar Agribisnis, Senin (16/12/2024) siang.

Tengkulak adalah pedagang perantara yang membeli hasil panen dari petani, seperti sayur maupun palawija, lalu menjualnya kembali kepada produsen tingkat lanjut, seperti pabrikan.

Tengkulak juga dikenal dengan istilah pengepul.

Ia menjelaskan, harga di Pasar agribisnis berbeda dengan harga dipasaran.

"Kalau di pasar itu beda lagi, tergantung pedagangnya, tapi selisihnya tidak jauh dari harga dari sini," tutur Nur Hayati saat ditemui Tribun-Timur.

Harga kubis yang naik mencapai 250 persen kata Hayati tergantung produksi petani kubis.

"Kalau kurang barang (Produksi sayur) dari Petani otomatis harganya pasti naik, tapi kalau banyak produksi pasti turun walau ada perayaan seperti natal atau lebaran," ungkap Nurhayati.

Diberitakan sebelumnya, viral seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Muhammad Idris (23) panen kubis berukuran besar seperti bola sepak.
 
Selanjutnya dia berhara,  usai panen sayur kubis sebanyak 15 Ton, harganya dapat naik dari Rp 1000 menjadi Rp 3000 per kilonya.

"Harapannya semoga harga sayur kubis tidak murah, karena perawatan untuk sayur kol ini yah lumayan susah juga," harap Idris saat dikonfirmasi Tribun Timur Minggu (15/12) malam.

Sekedar diketahui, Pasar agribisnis Desa Sumillan merupakan tempat jual beli hasil bumi seperti sayur mayur di Enrekang yang diperoleh langsung dari petani ke Tengkulak.(*)