Pemakaman Syamsuddin Batola Legenda PSM Makassar Diiringi Isak Tangis Keluarga

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pemakaman Syamsuddin Batola, Mantan pelatih PSM Makassar diiringi dengan tangis haru dari keluarga, kerabat, dan para pelayat, Jumat (13/12/2024).

Jenazah almarhum dimakamkan di kampung halamannya, Dusun Talawe, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Sebelum pemakaman, jenazah disholatkan di masjid setempat, dihadiri oleh ratusan kerabat, keluarga, dan pelayat yang datang untuk memberikan doa serta menghormati sosok yang begitu berjasa dalam dunia sepak Sulawesi Selatan.

Pelatih Periwangi Banyuwangi ini menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pemain dan pelatih sepak bola.

Dalam usia 57 tahun, Syamsuddin meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

Kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam bagi banyak orang yang mengenalnya, baik sebagai pelatih maupun sebagai pemain yang menginspirasi generasi muda.

Adik almarhum, Artis Batolla mengatakan Syamsuddin memiliki sifat tegas dan disiplin.

Syamsuddin juga merupakan sosok inspiratif bagi anak muda yang memiliki minat dalam olahraga

“Di Bontoa sendiri, rata-rata keluarganya pemain bola, jadi ada penerus, anaknya dan keponakan-keponakan, almarhum memang sangat menginspirasi,” katanya.

Ia juga membentuk organisasi SSB Bina Putra di Kecamatan Bontoa dan berhasil melahirkan pemain bertalenta.

“Ada yang juga lolos di Persewangi 2 orang dan di PSM,” sebutnya.

Syamsuddin Batola dikenang sebagai salah satu figur penting dalam sejarah sepak bola Sulawesi Selatan.

Selama kariernya, dia menjadi panutan bagi banyak pemain muda, baik di level klub maupun di tim nasional.

Syamsuddin Batola meninggal dunia dalam insiden kecelakaan tragis di Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, saat dalam perjalanan menuju pertandingan MCM Liga 4 2024-2025 Asprov PSSI Jawa Timur, Kamis (12/12/2024).

Dalam kecelakaan tersebut, minibus yang ditumpangi almarhum menabrak bus yang berada di depannya.

Dugaan sementara, pengemudi minibus mengantuk hingga kehilangan kendali.(*)