Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Suhartina Bohari Pakai Narkoba

Suhartina Bohari Akui Pakai Narkoba, Kepala BNN Sulsel Sempat Ragu:Masa Wakil Bupati Pakai Narkotika

Kepala BNN Sulsel ungkap Suhartina Bohari akui penggunaan narkotika. Meski sudah diundang rehabilitasi, ia enggan hadir.

IST
Suhartina Bohari - Kepala BNN Sulsel, Brigadir Jenderal Polisi Budi Sajidin mengungkapkan bahwa Suhartina Bohari mengakui telah menggunakan narkotika saat tes Pilkada lalu. Meski telah diundang untuk rehabilitasi, hingga kini Suhartina belum memenuhi panggilan tersebut. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Wakil Bupati Suhartina Bohari mengakui telah menggunakan narkotika setelah tes wawancara Pilkada menunjukkan hasil positif. 

Meski tes diulang, hasil tetap sama.

Kepala BNN Sulsel, Brigadir Jenderal Polisi Budi Sajidin, mengatakan hasil tes pertama menunjukkan hasil positif.

Kepala BNN Sulsel, Brigjen Pol Budi Sajidin dan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari.
Kepala BNN Sulsel, Brigjen Pol Budi Sajidin dan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari. (TRIBUN-TIMUR.COM)

Dirinya pun meminta tes ulang untuk memastikan.

“Saya terima laporan kalau hasilnya positif, saya minta cek lagi, masa Wakil Bupati pakai narkotika,” katanya saat ditemui usai membuka kegiatan pemilihan duta Anti Narkoba di Gedung Serbaguna Maros, Jumat (6/12/2024).

Namun, setelah dilakukan pengecekan hingga tiga kali, hasil tes masih positif.

“Hasil pengecekan ini bisa membedakan antara penggunaan obat biasa atau narkotika,” tambahnya.

Budi melanjutkan bahwa dari hasil wawancara, Suhartina Bohari mengaku telah menggunakan narkotika.

Ia pun menekankan bahwa tidak ada rekayasa dalam hasil pemeriksaan ini.

"Bukan rekayasa siapa-siapa, memang hasilnya seperti itu. Bukan saya menghambat Bupati, melainkan memang kenyataan yang harus dihadapi," imbuhnya.

Baca juga: Respon Suhartina Bohari Terindikasi Positif Narkotika: Terima Kasih Atas Penjelasannya

Enggan Direhab

Perwira satu bintang ini juga telah mengundang langsung Suhartina Bohari untuk rehabilitasi. 

Namun, sampai saat ini, Suhartina enggan memenuhi undangan tersebut dan hanya mengutus kuasa hukumnya.

"Kita sudah undang rehab, karena tanggung jawab kita adalah mengobati. Tolong sampaikan ke beliau, baik-baik, kita obati ya," ujarnya.

Ia pun menuturkan bahwa tidak ada sanksi khusus bagi orang yang mangkir dari panggilan rehabilitasi.

Namun berisiko berurusan dengan hukum jika terbukti terlibat dalam jaringan narkoba.

"Kalau dia jaringan, kita proses hukum. Kalau dia korban, kita lakukan rehabilitasi. Kalau jaringannya terungkap dan ternyata ada, maka proses hukumnya lanjut," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, belum memasukkan permohonan rehabilitasi ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pemeriksa Narkotika Pilkada Sulsel 2024, Sudarianto saat dikonfirmasi tribun, Senin (23/9/2024) siang.

Menurut Sudarianto, proses rehabilitasi dapat dilakukan jika sudah ada permintaan dari pengguna atau keluarganya.

Namun, hingga kini pasca diumumkan positif menggunakan metamfetamin saat pemeriksaan sebagai bakal calon wakil bupati Maros, Suhartina Bohari belum memasukkan permohonan rehabilitasi.

⁠"Proses rehabilitasi jika menggunakan narkoba, tetapi harus permintaan yg bersangkutan atau keluarga. Sampai saat ini, belum ada permintaan rehabilitasi," kaya Sudarianto.

Saat ditanya terkait langkah hukum atau upaya penyelidikan dari sumber metamfetamin yang digunakan Suhartina Bohari, Sudarianto mengaku proses hukum dapat dilakukan jika tertangkap tangan membawa barang bukti.

"Proses hukum kalau ketangkap membawa barang bukti," jelasnya.

Saat ditanya lagi terkait, apakah akan menyelidiki sumber metamfetamin yang digunakan Suhartina, Sudarianto, mengatakan itu rahasia.

Namun demikian, dirinya juga menegaskan akan bekerja profesional terkait hal tersebut.

"Saya kira media tidak perlu terlalu dalam sampai menyangkut rahasia, BNN tidak bisa kerja kalau biar rahasia mau diungkap juga. Biarkan BNN bekerja scr (secara) profesional ya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) memastikan Suhartina Bohari menggunakan Metamfetamin.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Pemeriksa Narkotika Pilkada Sulsel 2024, Sudarianto dalam video yang diunggah di akun youtube BNNP Sulawesi Selatan.

"Dari 140 yang kami lakukan tes urin, terindikasi 1 orang positif yaitu Calon Wakil Bupati Maros," ujar Sudarianto.

Ia mengatakan pemeriksaan narkotika dilakukan secara profesional dengan menggunakan rapid test 7 parameter.

Bahkan pemeriksaan dilakukan hingga tiga kali untuk memastikan adanya kandungan narkotika dalam tubuh Wakil Bupati Maros tersebut.

“Pemeriksaan dilakukan 3 kali, karena pada tes pertama ditemukan hasil positif, maka untuk memastikan dilakukan lagi tes kedua, sesuai SOP kami dilakukan tes konfirmasi ke pusat laboratorium BNN cabang Makassar dan hasilnya positif juga,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan suhartina menggunakan Narkotika jenis Methamphetamine.

"Laboratorium BNN dapat mendeteksi dan dapat mengurai hasilnya kalau yang dikonsumsi itu adalah obat batuk, maka akan merujuk pada nama obatnya begitu pun obat tidur. Pada pemeriksaan kali ini langsung menunjuk Methamphetamine," bebernya.

Dari hasil tes tersebut juga diketahui, Suhartina menggunakan Methamphetamine dalam kurun waktu 5 hari terakhir.

Sebab media urin hanya bisa dideteksi pada rapid test dalam kurun waktu 1-5 hari.

"Jika lebih dari 10 hari maka tidak terdeteksi dengan rapid test lagi," tutupnya.

Ia pun mengimbau Suhartina Bohari segera melaporkan diri ke BNN untuk mendapatkan rehabilitasi.

"Olehnya itu bagi penyalahguna narkoba bisa melaporkan diri ke BNN tidak dipidana, tapi diberikan program rehabilitasi dalam upaya pemulihan penyalahgunaan narkotika," tutupnya.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved