Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Jenderal Lulusan Akpol 1989 Karier Moncer, Pimpinan KPK, Kepolisian hingga Menteri

Meski tak ada yang menduduki Kapolri, bnamun beberapa alumni Akpol 1989 menempati jabatan mentereng.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Daftar empat jenderal polisi alumni Akademi Kepolisian 1989 karier moncer. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar empat jenderal polisi alumni Akademi Kepolisian 1989 karier moncer.

Meski tak ada yang menduduki Kapolri, bnamun beberapa alumni Akpol 1989 menempati jabatan mentereng.

Mereka melintang di jabatan strategis dan sosoknya cukup terkenal.

Seperti Menteri dan Wakil Menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dua kali jabat Wakapolri. Terbaru terpilih jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pencapaian Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK makin mengangkat nama alumni Akpol 1989.

Seperti ada prestasi Komjen Agus Andrianto terpilih jadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Kedua ada nama Komjen Suntana dilantik jadi Wakil Menteri Perhubungan.

Ketiga ada nama Komjen Ahmad Dofiri jadi Wakapolri baru.

Keempat ada nama Komjen Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK.

Kolase 4 Jenderal alumni Akpol 1989 berkarier cemerlang.qw
Kolase 4 Jenderal alumni Akpol 1989 berkarier cemerlang.

Berikut profil empat perwira tinggi Polri itu: 

1.Setyo Budiyanto

Sepak terjang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 Komisaris Jenderal Polisi Setyo Budiyanto.

Setyo Budiyanto jenderal kepercayaan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kementerian Pertanian.

Amran Sulaiman mempercayakan Setyo Budiyanto masuk Kementan untuk bersih-bersih kementerian tersebut.

Pada akhir 2023 lalu, Kementan terseret kasus korupsi di era Syahrul Yasin Limpo.

Setyo Budiyanto pun ditugasi jadi Inspektur Jenderal (Irjen) pada Kementerian Pertanian.

Kamis (21/11/2024), Setyo Budiyanto terpilih jadi Ketua KPK periode 2024-2029.

Alumnus Akademi Kepolisian 1989 itu meraih suara terbanyak dalam pengumutan suara di rapat kerja Komisi III DPR RI.

Sebelumnya Komjen Pol Setyo Budiyanto saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) pada Kementerian Pertanian di bawah komando Andi Amran Sulaiman.

Budiyanto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 29 Juni 1967. Ia memiliki istri yang bernama Henny Setyo.

Komjen Pol. Setyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Pria berusia 57 tahun itu memiliki segudang pengalaman di bidang reserse.

Di lembaga antirasuah ini, nama Komjen Setyo tidak asing lagi.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Koordinator Supervisi Penindak (Korsupdak) di Deputi Penindakan KPK.

Kemudian, pada tahun 2021, ia ditunjuk menjadi Kapolda Nusa Tenggara Timur.

Setahun berselang, Irjen Setyo menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Setelah itu, ia menerima amanah sebagai Pati Itwasum Polri.

Dan sejak 22 Maret 2024, ia mengemban amanat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI.

Kegigihan dan pengalamannya dalam pemberantasan korupsi menjadikan Mentan Amran kepincut pada sosok Komjen Setyo.

Diketahui sejak Andi Amran terpilih sebagai Mentan, salah satu program prioritasnya adalah membersihkan kementerian yang dipimpinnya dari aroma KKN.

Ini terbukti dari beberapa gebrakan Mentan Amran bersama Irjen Kementan Setyo bahu-membahu menggelar aksi 'bersih-bersih’ di tubuh Kementerian Pertanian. 

2. Komjen Pol Agus Andrianto

Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967.

Ia merupakan polisi yang ahli di bidang reserse dan memiliki karir moncer selama di kepolisian.

Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Sukarsono-Sri Sudaryati.

Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). 

Jabatannya terakhir ayahnya adalah camat di Kecamatan Banjarejo, Blora dan pensiun pada 1982.

Agus Andrianto diketahui menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya di Blora.

Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 tersebut diketahui menamatkan pendidikan dasar di SD 1 Tempelan Blora. 

Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora, lalu masuk ke Akademi Kepolisan.

Setelah lulus dari Akpol, ia ditugaskan menjadi Pamapta Polres Dairi, Sumatera Utara, pada 1990.

Selama bertugas sebagai polisi di wilayah Sumatera Utara, Agus Andrianto pernah mengemban jabatan Kapolsek di sejumlah wilayah di antaranya Kapolsek Sumbul (1992), Kapolsek Parapat (1993), Kapolsek Percut Seituan (1995).

Kemudian pada 1995, ia pun melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Setelah lulus dari PTIK, Agus Andrianto bertugas di Lampung, menjabat sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997).

Dua tahun kemudian, ia kembali dipindahtugaskan ke Sumatera Utara menjadi Kasat Serse Poltabes Medan (1999).

Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia dipindahtugaskan ke Jawa Timur, menjabat sebagai  Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001), Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001), hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003).

Selanjutnya ia pun ditempatkan menjadi Pamen Polda Jatim (2005) dalam rangkan pendidikan.

Setelah menyelesaikan pendidikan karirnya kian menanjak.

Ia dipindah tugaskan ke wilayah Polda Metro Jaya.

Di wilayah Polda Metro Jaya, ia dipercaya menjadi Kasat I/Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006), 

Kapolres Tangerang (2007), dan Kapolres Metro Tangerang (2008).

Berpangkat melati tiga di pundaknya, Agus Andrianto kembali dipinahtugaskan ke Sumatera Utara dan menjabat sebagai Dirreskrim Polda Sumut (2009).

Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia pun kembali ditarik ke Jakarta menjadi Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011).

Tak lama ia ditempatkannya menjadi analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri dalam rangka mengikuti pendidikan untuk menjadi perwira tinggi atau Sespimti.

Setelah menjalani pendidikan Sespimti, ia dipercaya menjadi Kabagbinlatops Robinops Sops Polri(2013).

Berpangkat jenderal bintang satu, Agus Andrianto pun dipercaya menjadi Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015).

Ia kembali ke institusinya pada 2016 menjadi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Karirnya pun kian melejit, ia dipercaya menjadi Wakapolda Sumut (2017) dan Kapolda Sumut (2018).

Setelahnya, ia dipercaya menjadi Kabaharkam Polri (2019) dan Kabareskrim Polri (2021) dengan pangkat jenderal bintang tiga.

Selanjutnya, ia pun diangkat menjadi Wakapolri (2023).

Diketahui ia pun memiliki keahlian khusus ditandai dengan brevet yang terpasangan di dadanya.

Ia mengantongi Brevet Selam Polri, Brevet Para Penerjun, dan PIN Penyidik.

3. Komjen Suntana

Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Suntana, M.Si. (lahir 2 Juni 1966) adalah seorang purnawirawan Polri yang jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Suntana, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang Intel.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Jawa Barat yang berasal dari Cinta, Karangtengah, Garut.

4. Ahmad Dofiri

Komisaris Jenderal Polisi Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si. (lahir 4 Juni 1967) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 11 November 2024 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dofiri yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang SDM.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved