Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Beban Berat Daisuke Sakai di PSM Makassar, Menapaki Jejak Kenzo Nambu

Daisuke Sakai harus membuktikan diri sebagai pengganti Kenzo Nambu meninggalkan PSM Makassar setelah sukses di Liga 1.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Mo PSM Makassar
Kolase Kenzo dan Daisuke - Daisuke Sakai kini membawa beban besar di PSM Makassar setelah meninggalkan jejak Kenzo Nambu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beban berat kini dipikul Daisuke Sakai bersama PSM Makassar.

Daisuke didatangkan pada awal musim 2024/2025 untuk menggantikan Kenzo Nambu pindah ke Bali United. 

Nambu memutuskan hengkang setelah dua musim bersama PSM Makassar dan berhasil membawa tim meraih juara Liga 1 2022/2023. Tak hanya itu, Nambu juga menjadi top scorer dengan 13 gol musim lalu.

Nambu sering membuat perbedaan dalam pertandingan, dengan gol-gol yang kerap membawa PSM meraih kemenangan atau setidaknya terhindar dari kekalahan. 

Sebagai eks pemain Rayong FC, Nambu memiliki kecerdikan dalam mencari posisi dan tembakan yang sangat akurat.

Kontribusinya selama membela PSM Makassar tentu meninggalkan beban besar bagi Daisuke Sakai yang harus tampil menggantikan peran tersebut.

Tak jarang, para suporter membandingkan performa Daisuke dengan Kenzo, sebuah tantangan besar untuk lepas dari bayang-bayang sang pendahulu.

Gelandang PSM Makassar, Daisuke Sakai latihan bersama tim pasca pulih dari cedera.
Gelandang PSM Makassar, Daisuke Sakai latihan bersama tim pasca pulih dari cedera. (PSM Makassar)

Namun, perjalanan Daisuke di awal musim ini tidak berjalan mulus.

Pemain asal Jepang itu absen pada Piala Presiden 2024 pada Juli lalu karena cedera dan baru bisa debut pada laga perdana Liga 1 melawan Persis Solo pada Sabtu (10/8/2024), meski hanya sebagai pemain pengganti.

Gol pertamanya bersama PSM tercipta saat tim menang 3-1 atas Dewa United di pekan ketiga, Senin (26/8/2024).

Setelah itu, Daisuke kembali cedera dan harus absen selama empat laga.

Hingga kini, ia baru tampil dalam enam laga bersama PSM, dan hanya satu kali menjadi starter. 

Sisanya, ia lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti. 

Daisuke pun masih kesulitan untuk menggeser Latyr Fall sebagai gelandang serang utama.

Legenda PSM Makassar, Anwar Liko, mengingatkan bahwa setiap pemain memiliki gaya bermain masing-masing, baik itu Daisuke maupun Kenzo Nambu.

Menurutnya, pemain tidak perlu dibandingkan, melainkan fokus pada tugas mereka di lapangan. 

"Daisuke punya karakter, begitu pun Kenzo. Jadi jangan dibanding-bandingkan," ujar Liko pada Jumat (15/11/2024).

Anwar juga menekankan pentingnya kerja keras Daisuke untuk membuktikan diri. 

Pelatih pasti memilih pemain berdasarkan performa mereka dalam latihan. 

"Kerja keras lagi untuk berkontribusi kepada tim," tambah Anwar, yang juga membawa PSM juara Perserikatan 1991/1992.

Bahkan jika Daisuke tetap dimainkan dari bangku cadangan, Anwar menegaskan bahwa kesempatan tersebut harus dimaksimalkan.

"Kalau diberi kesempatan, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya.(*)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved