Mengenal Jansen Huang Manusia Rp2000 Triliun Bakal Bertemu Gibran Hari Ini, Sahamnya Tetiba Melonjak
Jansen diketahui bakal berinvestasi di Indonesia dengan mengucurkan anggaran pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Pekan ini, dia mengatakan kepada wartawan bahwa Nvdia berencana membangun kantor pusat regional di Taiwan. Ini merupakan kabar baik bagi pulau itu.
Pasalnya, Taiwan mulai mengkhawatirkan produksi cip pindah ke luar negeri karena produsen mencari rute pasokan alternatif yang aman jika suatu waktu China menginvasi pulau itu.
Namun tentu saja popularitas Huang juga dipengaruhi oleh keberhasilan Nvidia sendiri. Saham perusahaan itu telah naik lebih dari 200 persen dalam setahun terakhir.
Perusahaan ini melejit menjadi bintang teknologi karena AI dan cip pendukungnya menjadi sama kerennya dengan gawai baru yang mewah.
Huang sangat memahami itu. Dia memimpin peluncuran cip Nvidia yang kerap disandingkan dengan acara peluncuran ala Apple yang ditonton oleh banyak orang.
Di Taiwan, dia mana dia meluncurkan produk baru, dia membahas sejarah perusahaan selama dua jam.
"Konferensi besar terakhir Nvidia di San Jose diadakan di stadion. Saat itu penuh sesak dan orang-orang mengantre panjang karena tidak bisa masuk. Rasanya seperti konser rock," kata O'Donnell.
"Kali ini, dia berbicara di stadion olahraga di Taiwan. Saya bergurau kalau dia seperti sedang tur arena.”
Apa yang diketahui mengenai Jensen Huang?
Huang sangat menyukai jaket kulit. Dia mengatakan bahwa gaya khasnya ini muncul berkat istri dan putrinya.
Juru bicara Nvidia menceritakan bahwa Huang telah mengenakan jaket kulit selama lebih dari dua dekade.
Jaket kulit terbarunya berasal dari koleksi rumah mode Tom Ford pada 2023. Dia bahkan tetap mengenakan jaket kulit itu saat berkunjung ke Singapura yang berudara lembab.
“Jaket kulit bisa menandakan: mau melanggar aturan, melakukan sesuatu yang berbeda, dan menentang status quo,” kata penata busana Sera Murphy.
"Gaya khas Jensen memberinya kesan kasual dan mudah didekati," tambahnya.
Ini bukan sesuatu yang aneh di kalangan para bos perusahaan teknologi raksasa.
Salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, selalu mengenakan sweater turtleneck St Croiz hitam, celana jins Levi's 501 biru, dan sepatu kets New Balance 991.
Mark Zuckerberg biasanya mengenakan sweater polos dan kaus dari merek-merek fesyen mewah.
“Berpakaian dengan gaya yang seragam membantu para pengusaha membangun citra stabil di perusahaan mereka,” kata Murphy.
“Orang-orang membutuhkan konsistensi dari para pemimpin. Berpakaian seperti itu membuat kesan bahwa segala sesuatu dapat diprediksi di pasar yang tidak stabil dan sulit ditebak ini."
Selain jaket kulitnya, Huang sangat mewakili penggambaran seorang penggila teknologi.
Dia berusia sembilan tahun ketika keluarganya pindah ke Pantai Barat AS.
Dia lulus sebagai sarjana elektro dari Oregon State University. Setelah itu, Huang melanjutkan pendidikan master di bidang yang sama di Stanford University.
Huang menikahi pacarnya semasa kuliah, Lori Mills, yang juga rekan satu laboratoriumnya dan seorang insinyur elektro.
Pasangan ini sudah dikaruniai dua orang anak.
Huang pernah bekerja di perusahaan cip AS, AMD, sebelum mendirikan Nvidia pada tahun 1993.
Nvidia awalnya dikenal dengan cip yang memproses grafis, terutama untuk gim komputer. Akhirnya perusahaan fokus pada AI, bidang yang sekarang mereka kuasai.
Ketertarikan terhadap AI meroket setelah peluncuran ChatGPT pada tahun 2022.
Chatbot ini dilatih menggunakan 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) Nvidia, yang dikelompokkan dalam sebuah superkomputer.
Ini berhasil menempatkan Nvidia ke dalam klub elit perusahaan-perusahaan AS seperti Apple, Amazon, Alphabet, dan Microsoft yang bernilai setidaknya US$1 triliun (Rp16.300 triliun) pada Mei lalu.
Nvidia kini menjadi perusahaan paling bernilai ketiga di dunia, setelah Microsoft dan Apple.
Huang sendiri memiliki kekayaan bersih sekitar US$106 miliar (Rp1.736 triliun), menurut Forbes. Dia adalah orang terkaya ke-14 di dunia.
O'Donnell memprediksi bahwa Huang akan terus tampil di berbagai acara untuk menggaungkan merek Nvidia.
"Pada konferensi teknologi, semua orang menginginkan Jensen menjadi pembicara dan dia melakukannya dengan senang hati. Apa yang sudah dia lakukan membuatnya ada di mana-mana. Dia memposisikan dirinya sebagai tokoh AI generatif,” jelas O’Donnel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.