Jersey 109 Tahun PSM Makassar Ludes Terjual, Manajemen Pertimbangkan Produksi Ulang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jersey spesial 109 Tahun PSM Makassar ludes terjual. 

Jersey spesial tersebut memang dibatasi penjualannya hanya 109 pcs.

Jersey spesial ini didominasi warna biru lalu warna merah dan putih di bagian ujung lengan serta bagian samping.

Di bagian depan ada gambar Benteng Fort Rotterdam. Bagian belakang peta Kerajaan Gowa-Tallo.

Launching jersey ini digelar di Studio 1 XXI Nipah Park, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (2/11/2024) malam.

Para 109 pembeli pertama jersey tersebut hadir langsung dan berkesempatan meet & greet dengan pemain serta pelatih PSM Makassar.

"Antusiasme yang studio penuh artinya penjualan habis," ungkap Manajer PSM Makassar, 

Ditanya akan memproduksi lagi jersey spesial 109 Tahun PSM Makassar, Fajrin menyampaikan, pihaknya masih akan mempertimbangkan.

Jika memang permintaan cukup tinggi, bukan tak mungkin pihaknya akan memproduksi lagi.

"Nanti akan kita lihat apakah permintaan masih ada. Kita akan membuka kesempatan, kalau permintaan semakin banyak, kita akan akomodir," ujarnya.

Jersey spesial 109 Tahun PSM Makassar ini akan digunakan saat menjamu Persik Kediri.

Baca juga: 109 Tahun PSM Makassar, Manajemen Ungkap Kerinduan Kembali di Kota Asal: Rindu Euforia Suporter!

Duel ini akan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (4/11/2024) pukul 20.00 Wita.

"Jersey akan digunakan pada 4 November lawan Persik," ucap Fajrin.

Filosofi Jersey

Fajrin menjelaskan filosofi jersey spesial 109 Tahun PSM Makassar.

Ia mengatakan, warna biru mencerminkan ciri khas Bugis-Makassar, identik dengan ombak dan kapal pinisi.

"Gambarkan laut seperti masyarakat pesisir Makassar," jelasnya saat ditemui usai acara.

Sedangkan warna merah putih perpaduan dari jersey home and away PSM Makassar musim ini.

Lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini, tampilan depan Benteng Fort Rotterdam mencerminkan kegigihan masyarakat Bugis-Makassar pada saat itu.

"Mencerminkan Kerajaan Gowa-Tallo mempertahankan harga diri dari serangan Belanda," sebutnya.

Bagian belakang peta Kerajaan Gowa-Tallo mencerminkan kedaulatan Kerajaan Gowa-Tallo di masanya dalam menjaga harga diri yang tercermin di Benteng Fort Rotterdam.

"Jersey ini bukan hanya menutupi badan, tapi menjadi pengingat bahwa yang dibawa di lapangan adalah harga diri masyarakat Makassar yang turun temurun dijaga," pungkas Fajrin. (*)