Tom Lembong Ditahan
Anies Baswedan Orang Pertama Berani Bela Tom Lembong, Unggah Sindiran Keras ke Pemerintah
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak percaya jika Kejaksaan Agung (Kejagung) langsung menahan Tom Lembang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan calon Presiden RI, Anies Baswedan mengaku kaget dengan penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Thomas Lembong atau Tom Lembong.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak percaya jika Kejaksaan Agung (Kejagung) langsung menahan Tom Lembang.
Anies adalah orang pertama yang terang-terangan membela Tom Lembong.
Eks calon presiden usungan Nasdem itu, juga baru aktif menulis cuitan di akun X selama selesainya pertarungan Pilpres 2024.
Anies Baswedan yang merupakan lawan politik eks Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto pun menyampaikan keprihatinnya lewat akun X.
Tom Lembong langsung diseret ke rumah tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam kegiatan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar menyebut, Tom Lembong ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan.
Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar Timnas AMIN itu ditahan untuk 20 hari pertama.
"Bahwa terhadap kedua tersangka, dilakukan penahanan rutan selama 20 hari ke depan untuk tersangka TTL di Rutan Salemba Cabang Kejari Jakarta Selatan," ucap Qohar dalam jumpa pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Tak hanya Tom Lembong, Kejagung juga menahan mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) berinisial CS yang menjadi tersangka kasus yang sama.
Kejagung menahan CS di Rutan Salemba Cabang Kejagung untuk 20 hari pertama.
Diketahui, Kejagung menetapkan Menteri Perdagangan periode 2015–2016 Tom Lembong sebagai tersangka dugaan korupsi importasi gula di Kemendag periode 2015–2016.
Selain Tom Lembong, Kejagung juga menjerat mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia berinisial CS sebagai tersangka.
Tom Lembong diduga menyetujui izin impor gula PT AP pada 2015.
Padahal saat itu, gula dalam negeri tengah surplus sehingga tidak membutuhkan impor.
Selain itu, impor gula seharusnya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan BUMN.
Sementara, CS diduga bersekongkol dengan delapan perusahaan swasta untuk impor gula kristal mentah yang diolah menjadi gula kristal putih.
Kejagung menyebut kasus dugaan korupsi ini merugikan keuangan negara hingga sekira Rp400 miliar.
Reaksi Anies Baswedan
Lewat akun X, Anies Baswedan menulis:
Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko.
Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional.
Kabar ini amat-amat mengejutkan.
Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil. Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom.
Kabar ini amat-amat mengejutkan.
Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil. Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom.
Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini.
I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus.
Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, "Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtctaat) "
Menyesal jadi anak buah Jokowi
Dulu terang-terangan mengaku menyesal pernah jadi anak buah Presiden Jokowi.
Thomas Lembong menyesal pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi.
Pria lulusan Harvard ini pernah menjabat sebagai Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) pada 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Tom Lembong sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan di kabinet Jokowi mulai 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Pria yang akrab disapa Tom Lembong mengatakan, alasan penyesalannya karena data-data perekonomian Indonesia tak sepenuhnya positif
"Saya tentunya semakin mendalami data-data ekonomi. Saya ini benar-benar sedih banget prihatin banget. Dan saya punya rasa sesalnkarena saya pernah menjadi bagian dari Pemerintah," ungkap Tom saat menggelar diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, pada Jumat lalu (11/2/2024).
"Termasuk di saat-saat kita menjalankan strategi yang menurut data yang saya lihat, rada-rada tidak berhasil. Kalau mau lebih keras lagi ya, banyak gagal," sambungnya.
Adapun, pertumbuhan dari sisi ekonomi terlihat dari data jumlah kelas menengah di Indonesia yang tidak alami perkembangan. Padahal, kelas menengah merupakan salah pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Menurunnya jumlah kelas menengah tercermin dari data penjual sepeda motor yang mengalami penurunan.
Penjualan sepeda motor tertinggi terjadi pada 2013 sebesar 7,9 juta unit, namun data penjualan sepeda motor terus menurun setiap tahunnya dan angka penurunan penjualan tersebut mencapai 5 juta unit per tahun.
Ia juga membeberkan, kondisi penjualan sepeda motor sama halnya seperti penjualan mobil dan barang elektronik yang mengalami tiap penurunan setiap tahunnya.
Alasannya tidak lain karena konsumsi masyarakat kelas menengah yang rendah. Mereka membatasi pengeluaran.
"Berarti dalam 10 tahun terakhir jumlah sepeda motor yang terjual setiap tahunnya itu turun hampir kira-kira 35 persen. Nah, kenapa ini penting? karena bagi saya ini tanda-tanda sebuah keluarga masuk ke kelas menengah," papar Tom.
"Bahwa jumlah sepeda motor yang terjual setahun itu begitu drastis turunnya, ini tanda buruk untuk ukuran kelas menengah ya, seberapa tebal, seberapa kuat dan seberapa bertumbuhnya kelas menengah," pungkasnya.
Nama Tom Lembong disebut Gibran saat debat
Profil Thomas Trikasih Lembong atau dipanggil Tom Lembong, sosok yang disebut-sebut calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dalam debat pada Minggu (21/1/2024) malam.
Bahkan, kini nama Tom Lembong tengah trending topik di Aplikasi X (Twitter).
Hingga Senin (22/1/2024) siang, Lebih dari 110 ribu warganet mencuitkan nama Tom Lembong di postingan mereka.
Kata Tom Lembong trending di X setelah Gibran beberapa kali menyebut namanya di debat Cawapres semalam.
Seperti saat sesi tanya jawab saat debat, Gibran menyinggung Cak Imin yang mengulang jawabannya soal pemerataan pembangunan.
Cak Imin disebut tak paham pada pertanyaannya sendiri karena diberi contekan oleh Tom Lembong.
"Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu kan dapat contekan dari Pak Tom Lembong itu kan," kata Gibran di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Lantas, siapa sosok Tom Lembong?
Profil Tom Lembong
Tom Lembong memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong.
Pria kelahiran Jakarta pada 4 Maret 1971 ini, kini menjadi bagian dari Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Ia didapuk menjadi Co-captain Timnas AMIN.
Sebelumnya, Tom Lembong pernah menjadi menteri di periode pertama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), ayah dari Gibran Rabuming Raka.
Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan Indonesia pada 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Ia juga pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Menteri Investasi.
Jabatan itu diembannya sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Jadi Penulis Pidato Jokowi
Dikutip dari TribunnewsWik.com, Tom Lembong juga dikenal sebagai penulis pidato andal.
Termasuk ketika masuk di pemerintahan Jokowi kala itu.
Alumni arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard ini, bertanggung jawab atas sejumlah pidato Presiden Jokowi.
Seperti pidato "Game of Thrones" yang terkenal, disampaikan pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018.
Selain itu, Tom merangkai pidato "Thanos" yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Forum Ekonomi Dunia.
Karier setelah Tak di Pemerintahan Jokowi
Setelah meninggalkan jabatan dalam pemerintahan, ia mendirikan Consilience Policy Institute yang resminya beroperasi di Singapura.
Lembaga itu bertujuan menjadi platform pemikir yang mendorong kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.
Pada Agustus 2021, mengangkat Thomas Lembong sebagai Ketua Dewan di PT Jaya Ancol oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, yakni Anies Baswedan.
PT Jaya Ancol merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sepanjang berkarier, Tom memiliki beberapa prestasi di antaranya Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum di Davos yang diraih pada tahun 2008.
Kemudian, Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship 2017.
Ada juga Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade (Gwanghwa Medal) - Korea Selatan diraih pada 8 Desember 2020. (*)
| Sepak Terjang Oegroseno Eks Wakapolri Pertanyakan Pendidikan Jaksa, Imbas Kasus Tom Lembong |
|
|---|
| Ganjaran Kejagung Usai Tetapkan Tom Lembong Tersangka Impor Gula, Pendidikan Jaksa Dipertanyakan |
|
|---|
| Penetapan Tersangka Tom Lembong Dipaksakan? DPR RI Minta Kejagung Transparan, Fakta Baru Terungkap |
|
|---|
| Eks Wakil Menlu Era SBY Yakin Tom Lembong Banyak Musuh Usai Menentang Mantan Bos, Yakin Tak Korupsi |
|
|---|
| Tom Lembong Bukan Dalang Impor Gula Era Jokowi, Pakar Hukum Bongkar Sosok 'Pemeran Utama' |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.