Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Pilwali Makassar 2024

Sentil Program Amri-Rahman, Aliyah: Jangan Ada Sekat Antara Anak Normal dan Disabilitas

Aliyah Mustika Ilham menyentil program unggulan Amri Arsyid-Abd Rahman Bando dalam Debat Perdana Pilwali Makassar 2024.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham kala menyentil program unggulan Amri Arsyid-Abd Rahman Bando dalam debat perdana Pilwali Makassar di Hotel Dalton Makassar, Sabtu (26/10/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham menyentil program unggulan Amri Arsyid-Abd Rahman Bando dalam Debat Perdana Pilwali Makassar 2024. 

Dalam debat sesi tanya jawab, Aliyah mulanya membagikan pengalaman ketika mengunjungi komunitas penyandang disabilitas.

Di mana, cawali pendamping Munafri Arifuddin (Appi) itu melihat betapa pentingnya perhatian dari pemerintah terhadap kebutuhan mereka.

Dalam konteks ini, ia meminta kepada Rahman Bando untuk menjelaskan program apa yang akan ditawarkan untuk mendukung penyandang disabilitas.

Menanggapi permintaan tersebut, Rahman Bando menjelaskan pasangan 'AMAN' punya payung program dalam visi-misi untuk menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Ramah Disabilitas.

Saat ini di Makassar, kata dia, hanya beberapa bangunan di sektor kesehatan yang sudah memperhatikan kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

Olehnya, Rahman Bando ingin membangun sekolah khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas.

Baca juga: Realistiskah? Ilham Fauzi Pertanyakan Program Gratis Iuran Sampah Andi Seto-Rezki

"Komitmen betul-betul mewujudkan Makassar sebagai kota ramah disabilitas, program pertama membangun sekolah khusus disabilitas," kata Rahman Bando.

Setelah mendengarkan penjelasan, Aliyah kemudian menyentil program unggulan pasangan usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Istri dari mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) itu menegaskan, jangan ada sekat antara anak normal dan penyandang disabilitas.

"Barangkali yang perlu saya luruskan, tidak harus ada perbedaan sekolah khusus untuk anak disabilitas," tegas Aliyah.

Menurutnya, program yang ditawarkan Rahman Bando tersebut sama saja dengan mendiskriminasikan anak penyandang disabilitas.

"Karena ini kan ruang tanpa sekat dan inklusif. Sehingga jangan membeda-bedakan anak penyandang disabilitas dengan anak normal," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pendidikan seharusnya bersifat inklusif, tanpa adanya sekat yang membedakan anak penyandang disabilitas dari anak normal. 

"Kita harus membuka ruang kepada anak-anak dan jangan ada sekat antara mereka," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved