Penemuan Mayat Perempuan di Makassar
IRT Ditemukan Tewas Membusuk di Kontrakan Bontoduri Makassar Ternyata Dibunuh Suami
Ibu anak satu inisial KA (21) yang ditemukan tewas dalam kamar kontrakan di Jl Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Makassar, ternyata korban pembunuhan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ibu anak satu inisial KA (21) yang ditemukan tewas dalam kamar kontrakan di Jl Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Makassar, ternyata korban pembunuhan.
Pelakunya, bukanlah orang lain.
Melainkan, suami korban sendiri yang diketahui bekerja sebagai ojek online, inisial PA (22).
Hal itu diungkapkan Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (23/10/2024) siang.
Hanya saja, AKP Aris Sumarsono belum mengungkap motif di balik pembunuhan itu.
"Iya sudah diamankan, pelakunya suaminya sendiri," katanya.
Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan
Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas membusuk di dalam kamar kontrakan di Jl Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Makassar, pada Senin (21/10/2024) dini hari.
Kasus ini diduga berkaitan dengan tindakan pembunuhan.
Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: BREAKING NEWS: IRT 21 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Kontrakan Bontoduri Makassar
Dugaan tersebut diperkuat oleh pernyataan Kanit Reskrim Polsek Tamalate, Iptu Rahman.
"Dari hasil olah TKP, kami masih mendalami. Namun diduga ada terjadi kekerasan," kata Iptu Rahman.
Ia menambahkan bahwa hasil pasti mengenai tanda kekerasan pada tubuh korban akan diketahui setelah pemeriksaan forensik. "Kekerasan yang dimaksud kami belum bisa pastikan karena belum ada penjelasan dari Dokpol," jelasnya.
Korban, yang berinisial KA (21), tinggal bersama suami dan anaknya yang bekerja sebagai ojek online.
"Suaminya bekerja Ojol jadi malam baru dia pulang. Korban jual bakso, menurut informasi begitu," terang Rahman.
Sebelumnya, warga sekitar menemukan mayat KA dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.
Personel Polsek Tamalate segera melakukan olah TKP, diikuti oleh Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.
Seorang tetangga, Daeng Gassing (70), mengungkapkan bahwa KA baru tinggal di kontrakan tersebut selama sekitar sebulan.
"Sempat jualan bakso, tapi mungkin tidak ramai makanya berhenti," kata Gassing.
Ia baru mengetahui tentang kematian KA setelah polisi tiba di lokasi.
Gassing juga mengaku mencium aroma tidak sedap dari kontrakan tersebut selama dua hari terakhir, dan awalnya mengira itu adalah bau tikus. "Baunya menyengat, tapi saya kukira bangkai tikus," ujarnya.
Penyebab pasti kematian korban masih dalam penyelidikan dan polisi telah memasang garis polisi di lokasi kejadian. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.