Sarung Lontara Wanua Andalkan Pemasaran Online, Mimi Pakai IM3 untuk Jualan dan Tethering

Makassar, Tribun - Mimi, seorang pengusaha asal Makassar, mendirikan UMKM Sarung Lontara Wanua Panrita Kitta di tengah pandemi COVID-19. 

Produknya unik, sarung dengan warna hitam dan motif lontara khas Makassar. 

Kepada Tribun Timur ia memaparkan awalnya, ia hanya menjual sarung bermotif khas Toraja secara online. Namun, seiring berjalannya waktu, Mimi merasa adanya kekosongan di pasar sarung dengan motif Bugis-Makassar. 

Berangkat dari kegelisahan ini, Mimi menciptakan inovasi baru dengan memproduksi sarung bermotif aksara Lontara. Ia tidak hanya ingin memperkenalkan motif tradisional, tetapi juga melestarikan aksara Lontara agar tetap dikenal oleh masyarakat, terutama generasi muda.

Dengan keunikan produknya, sarung Lontara kian populer dan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, baik di dalam maupun luar daerah. 

Wanua Panrita Kitta kini menjadi salah satu produsen sarung yang banyak diminati, dengan permintaan yang terus meningkat setiap bulannya. 

"Permintaan sangat tinggi, dan sering kali kami kewalahan memenuhi pesanan," ungkap Mimi. Sarung ini home produksi, di buat di rumah sehingga produk terbatas.

Dalam berbisnis ia mengandalkan internet dan bisnis berbasis online. Karenanya Mimi sangat terbantu dengan layanan internet yang mendukung kelancaran operasionalnya. 

Untuk itu, ia memilih Indosat IM3 sebagai penyedia layanan internet utama. IM3 menawarkan kuota besar dengan harga terjangkau, yang sangat cocok untuk kebutuhan usaha mikro seperti Wanua Panrita Kitta. 

"IM3 benar-benar membantu. Bukan hanya untuk saya pribadi, tapi juga untuk karyawan di rumah produksi, yang menggunakan tethering dari IM3 agar tetap terhubung dan bisa bekerja dengan efisien," jelasnya. Kuota murah, ia biasa menggunakan paket 100 Gb dengan harga Rp100 ribu.(ina)