Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Sosok 2 Bersaudara Putra Kiai Asal Banjarmasin Calon Menteri Prabowo, Ketua Partai dan Eks Wagub

Dua bersaudara kelahiran Banjarmasin itu adalah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ahmad Ridha Sabana Ketua Umum Partai Garuda.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ahmad Ridha Sabana Ketua Umum Partai Garuda. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prabowo Subianto telah membekali 107 calon menteri hingga wakil menteri yang akan membantunya setelah pelantikan Presiden 2024.

Dari 107 orang tersebut, ternyata ada dua sosok bersaudara.

Dua bersaudara kelahiran Banjarmasin itu adalah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ahmad Ridha Sabana Ketua Umum Partai Garuda.

Ahmad Riza Patria dan Ahmad Ridha Sabana memiliki rekam jejak yang beda-beda.

Para tokoh tersebut dipanggil menghadap Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, 14-15 Oktober 2024.

Rinciannya, pada Senin (14/10/2024), sebanyak 49 calon menteri dipanggil Prabowo ke rumahnya di Kertanegara. 

Hari ini, Selasa (15/10/2024), ada 58 calon wakil menteri dan calon kepala badan yang mendatangi Prabowo.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan nama-nama tersebut masih bersifat dinamis.

"Ya pada hari ini jadi pemanggilan atau mengundang wakil menteri dan kepala badan sudah kita selesaikan mungkin masih ada satu dua nanti yang dinamis sampai dengan tanggal 18 atau terakhir 19 itu mungkin masih ada beberapa pertimbangan-pertimbangan," ujar Dasco di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa.

Profil Ahmad Riza Patria

Ir H Ahmad Riza Patria, M.B.A (lahir 17 Desember 1969), lebih dikenal dengan nama Ariza adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya selama dua periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024.

 Pada periode pertama, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

 Ia terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat V setelah menang dengan perolehan 23.991 suara dalam Pemilu 2014.

Ariza pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan mendampingi Hendardji Soepandji pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012.

Pasangan calon ini memperoleh suara paling sedikit yakni 85.990 suara atau 1,98 persen.

Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020, ia diusung oleh partainya untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81 dari 100 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang hadir.

Sebelumnya dia adalah ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002, dia terpilih kembali untuk menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Jakarta.

Ahmad Riza Patria adalah lulusan magister dari Institut Teknologi Bandung.

Pada 2024, Patria diangkat sebagai kandidat Calon presiden Dia juga adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra saat ini.[10][11]

Kehidupan pribadi

Ariza lahir di Banjarmasin pada 17 Desember 1969 dari pasangan Amidhan Shaberah dan Rasyidah.

Ia lahir dalam keluarga yang religius.

Ayahnya, Amidhan Shaberah merupakan seorang ulama dan tokoh Majelis Ulama Indonesia.

Adiknya, Ahmad Ridha Sabana juga merupakan sesama politisi tetapi berbeda partai politik.

Kiprah organisasi

Ahmad Riza Patria sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, 2012

Di Komite Nasional Pemuda Indonesia, Ariza yang berdarah Banjar ini pernah tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia sejak 1999 hingga 2002 dan terpilih kembali sejak 2002 hingga 2005.

Ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2002–2005.

Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsuddin (Anggota Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI.

Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua, melawan Idrus Marham yang merupakan kader Partai Golongan Karya.

Selain KNPI, pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di organisasi lain.

Sampai saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), dan Komandan Nasional Menwa Indonesia, Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (SEKJEN DPN IARMI).

 Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs (International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium Development Goals), Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya.

Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. 

Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta, tempatnya sekolah dulu.

Di sela kesibukannya sebagai aktivis, anak dari Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan Shaberah ini juga menggeluti dunia bisnis.

 latar belakang keilmuannya sebagai insinyur di kembangkannya dalam dunia bisnis.

Direktur Utama PT Gala Ariatama tersebut, saat ini juga tercatat sebagai pengurus Kadin Indonesia dan sempat menjadi pengurus BPD HIPMI Jaya 2001–2003.

Pria yang menamatkan studi magister nya di ITB Bandung ini tercatat sebagai Deklarator Ormas Nasional Demokrat DKI Jakarta, dan kini aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya, sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.

Kontroversi

Pada 2005, Riza tersandung kasus hukum.

Dia didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004.

Riza didakwa bersama Muhammad Taufik yang saat ini duduk di kursi DPRD DKI.

Taufik adalah rekan satu partainya di Gerindra.

Riza tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi.

Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, Ketua Majelis Halim Lief Sufijullah menyebut Riza yang kala itu bertugas sebagai kepala divisi II KPUD DKI hanya memonitor dan melakukan koordinasi dengan pengguna barang.

Profil Ahmad Ridha Sabana

H Ahmad Ridha Sabana, S.E., M.B.A (lahir 22 Januari 1972) adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia.

Ia aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pusat dan dinominasikan sebagai ketua KNPI untuk periode 2011-2014.

Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Garuda, jabatan yang diembannya sejak pendirian partai politik tersebut pada tahun 2015.

Riwayat Hidup

Sejak 2014, ia menjabat sebagai presiden direktur jaringan televisi komersial PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), milik Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), putri tertua Soeharto.

Sebagai presiden direktur TPI, Ridha mendukung kepemilikan jaringan Tutut melawan tantangan hukum oleh taipan media Hary Tanoesoedibjo.

Pada Februari 2018, Ridha mengatakan kepada wartawan bahwa dia bukan lagi direktur utama TPI.

Ridha tercatat sebagai pemilik Gala Group, yang menaungi beberapa perusahaan: Gala Galaatama (kontraktor, perdagangan dan pemasok), Gala Griyatama (real estate), Gala Jayatama (penyuplai dan integrator sistem), dan Gala Surya Karyatama (industri kimia). Sejak 2009, ia tercatat sebagai Presiden Direktur di sebuah perusahaan bernama Lintas Technologies.

Pada 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta, mewakili Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Jakarta Timur, meski alamatnya tercatat di Jakarta Selatan.[5] Dia memperoleh 3.691 suara.

Berikut daftar 108 nama tokoh yang dipanggil Prabowo untuk menjadi calon menteri/wamen dan badan:

1. Sugiono (Gerindra)
2. Maruarar Sirait (Gerindra)
3. Fadli Zon (Gerindra)
4. Prasetyo Hadi (Gerindra)
5. Rachmat Pambudy (Gerindra)
6. Supratman Andi Agtas (Gerindra)
7. Bahlil Lahadalia (Golkar)
8. Wihaji (Golkar)
9. Nusron Wahid (Golkar)
10. Maman Abdurrahman (Golkar)
11. Dito Ariotedjo (Golkar)
12. Meutya Hafid (Golkar)
13. Agus Gumiwang Kartasasmita (Golkar)
14. Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat)
15. Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
16. Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Demokrat)
17. Zulkifli Hasan (PAN)
18. Yandri Susanto (PAN)
19. Muhaimin Iskandar (PKB)
20. Abdul Kadir Karding (PKB)
21. Yusril Ihza Mahendra
22. Raja Juli Antoni (PSI)
23. Syaifullah Yusuf (Mensos/PBNU)
24. Abdul Mu'ti (Muhammadiyah)
25. Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU)
26. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
27. Widyanti Putri Wardhana (Komisaris PT Telada Prima Agro)
28. Dudy Purwagandhi (CEO Johnlin Air Transportation/Komisaris PLN)
29. Yasierly (ITB/Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia)
30. Satryo Soemantri Brojonegoro (ITB)
31. Ribka Haluk (Pj Gubernur Papua Tengah/Birokrat)
32. Sultan Bachtiar Najamudin (Ketua DPD/Eks Wagub/DPD/KNPI)
33. Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
34. Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen Kehutanan)
35. Letjen (Purn) Muhammad Herindra (Wamenhan)
36. Marsdya (Purn) Donny Ermawan Taufanto (Sekjen Kemenhan)
37. Jenderal (Purn) Tito Karnavian (Mendagri/Polri)
38. Komjen Agus Andrianto (Wakapolri)
39. Natalius Pigai (Eks Komisioner Komnas HAM)
40. Pratikno (Mensesneg)
41. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP)
42. Erick Thohir (Menteri BUMN)
43. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
44. Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian/Golkar)
45. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
46. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
47. Rosan Roeslani (Menteri Investasi)
48. Veronica Tan
49. Dody Hanggodo (pengusaha).

Sementara untuk daftar nama-nama calon wakil menteri dan kepala badan di kabinet Prabowo adalah:

1. Anis Matta (Ketum Gelora)
2. Dzulfikar Ahmadi Tawalla (Muhammadiyah)
3. Bima Arya (PAN)
4. Christina Aryani (Golkar)
5. Viva Yoga Mauladi (PAN)
6. Isyana Bagoes Oka (PSI)
7. Budiman Sudjatmiko (Aktivis)
8. Arrmanatha Nasir (Dubes untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa)
9. Dony Oskaria (Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia)
10. Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
11. Immanuel Ebenezer (Gerindra)
12. Angga Raka Prabowo (Partai Gerindra)
13. Fahri Hamzah (Partai Gelora)
14. Todotua Pasaribu (Pengusaha/TKN Pranowo-Gibran)
15. Yuliot Tanjung (Wamen Investasi)
16. Romo Muhammad Syafi'i (Partai Gerindra)
17. Diana Kusumastuti (Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR)
18. Nezar Patria (Wamenkominfo)
19. Ossy Dermawan (Demokrat)
20. Aminnudin Maruf (TKN Prabowo-Gibran)
21. Giring Ganesha (PSI)
22. Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
23. Fajar Riza Ulhaq (Muhammadiyah)
24. Juri Ardiantoro (KSP)
25. Afriansyah Noor (Wamenaker)
26. Otto Hasibuan (Advokat)
27. Diaz Hendropriyono (PKPI)
28. Agus Jabo Priyono (Ketum Prima)
29. Silmy Karim (Dirjen Imigrasi)
30. Taufik Hidayat (Atlet)
31. Dahnil Anzar Simanjuntak (Partai Gerindra)
32. Faisol Riza (PKB)
33. Stella Christie (Akademisi)
34. Budi Arie Setiadi (Menkominfo)
35. Didit Herdiawan (Purnawirawan TNI)
36. Bambang Eko Suhariyanto (Staf Ahli Menhan)
37. Mugiyanto Sipin (KSP)
38. Sulaiman Umar (TKD Prabowo-Gibran Kalsel)
39. Ahmad Riza Patria (Partai Gerindra), 54, Institut Teknologi Bandung (2004–2008) ·
40. Edward Omar Sharif Hiariej (Eks Wamenkumham)
41. Dyah Roro Esti (Golkar)
42. Dudung Abdurachman (Eks KSAD)
43. Raffi Ahmad (Artis)
44. Gus Miftah (Tokoh Agama)
45. Mardiono (Plt Ketum PPP)
46. Ahmad Ridha Sabana (Ketum Garuda), (52) STEKPI TRILOGI Jakarta (Banjarmasin; Kalsel)
47. Fauzan (Eks Rektor UMM)
48. Komjen Suntana (Eks Kabaintelkam Polri)
49. Lodewijk F Paulus (Golkar)
50. Atip Latifulhayat (Akademisi Unpad)
51. Komjen Purwadi Arianto (Kalemdiklat Polri)
52. Thomas Djiwandono (Gerindra)
53. Suahasil Nazara (Wamenkeu)
54. Yovie Widianto (Musisi)
55. Gus Irfan Yusuf (Gerindra)
56. Anggito Abimanyu (Akademisi)
57. Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Presiden)
58. Haikal Hassan Baras (Relawan)
59. Ferry Juliantono (Gerindra). (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved