Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat Politik Unhas: Kotak Kosong Itu Gerakan Kekecewaan

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menilai Gerakan kotak kosong merupakan suara kekecewaan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
dok pribadi
Pengamat Politik, Prof Sukri Tamma 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon tunggal melawan kotak kosong menjadi fenomena yang muncul dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 ini.

Di Sulsel, Pilkada Maros menjadi satu-satunya daerah dengan calon tunggal melawan kotak kosong.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menilai Gerakan kotak kosong merupakan suara kekecewaan.

"Biasanya gerakan kotak kosong itu gerakan kekecewaan atau ketidaksepakatan pada satu-satunya kandidat yang ada. Menjadi pertanyaan adalah alasan dibelakangnya," jelas Prof

Sukri Tamma kepada Tribun-Timur.com pada Rabu (16/10/2024).

Dalam gerakan kotak kosong, Prof Sukri mengaku biasanya didahului pada kekecewaan massa.

Lalu bergerak pada individu-individu yang semakin meluas.

Sehingga tanpa terinisiasi pun gerakan ini bisa muncul dibalik kotak kosong.

Ditarik dalam konteks pilkada Maros, Prof Sukri Tamma melihat adanya keunikan tersendiri.

Pasalnya gerakan kotak kosong muncul setelah adanya hasil verifikasi Kesehatan wakil calon bupati tunggal Suhartina Bohari.

Prof Sukri melihat situasi pilkada Maros sebelum hal itu cenderung jauh dari suara kotak kosong.

Hal ini berbeda dengan situasi kala isu kotak kosong merebak dalam kontestasi Pilgub Sulsel.

Saat isu calon tunggal merebak sebelum Pilgub Sulsel, ada gerakan penolakan untuk hadirnya kotak kosong.

"Kotak kosong itu muncul Ketika sejak awal kandidat hanya satu. Seperti Pilgub Sulsel yang awalnya wacananya satu calon, lalu banyak menentang. Di Maros ini unik, karena muncul setelah pendaftaran," jelas Prof Sukri Tamma.

Prof Sukri menyebut banyak alasan yang bisa muncul dari gerakan kotak kosong.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved