Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Santri

Masjid Kapal Pinisi Proyek Unik Pondok Pesantren Al Mutahabbun Bulukumba Sulsel Sambut Hari Santri

Pondok Pesantren Al Mutahabbun di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan membangun sebuah masjid yang unik.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sukmawati Ibrahim
Samsul Bahri/Tribun Timur
Proses pembangunan Masjid Kapal Pinisi Al Mutahabbun di Bulukumba yang menjadi simbol kebudayaan dan pusat syiar Islam di Kecamatan Bontobahari. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, BONTTOBAHARI – Menjelang Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober, Pondok Pesantren Al Mutahabbun di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan membangun sebuah masjid yang unik.

Masjid tersebut dirancang menyerupai kapal pinisi, simbol budaya khas Bugis yang terkenal di dunia.

Ketua Pengelola Pondok Pesantren Al Mutahabbun, Muslim Bahar, menjelaskan bahwa masjid ini memiliki desain terinspirasi dari kapal pinisi, meskipun tidak berada di laut, melainkan di atas bukit. 

“Masjid ini dirancang mirip kapal pinisi. Bedanya kapal pinisi berlayar di laut, sedangkan masjid ini berdiri kokoh di atas bukit, dengan bahan dan bentuk yang serupa,” ujarnya, Rabu (16/10/2024).

Masjid dinamai Masjid Kapal Pinisi Pondok Pesantren Al Mutahabbun ini terletak di 

perbatasan Kelurahan Benjala dan Kelurahan Sapolohe, Kecamatan Bontobahari. Sebagian besar bahan bakunya berasal dari kayu.

ama seperti bahan baku dalam pembuatan kapal pinisi, warisan nenek moyang yang melambangkan semangat dan perjuangan.

Muslim Bahar menambahkan bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan syiar Islam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

“Rencananya, lantai dasar masjid akan digunakan untuk salat, lantai dua sebagai ruang administrasi, dan lantai tiga akan difungsikan sebagai area kuliner dan tempat ngopi,” katanya.

Dengan demikian, masjid ini juga memiliki peran sosial yang penting bagi masyarakat setempat, khususnya santri.

Pondok Pesantren Al Mutahabbun sendiri didirikan pada masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Kini pondok ini memiliki sekitar 200 santri, baik laki-laki maupun perempuan. 

Meski begitu, pondok pesantren ini masih dalam tahap pengembangan fisik dan pengelola membuka kesempatan bagi para dermawan untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved