Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabinet Prabowo

Bandingkan Kehebatan M Herindra dan Budi Gunawan Calon Kuat dan Eks Kepala BIN, Eks TNI dan Polri

"Insya Allah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insya Allah besok pagi di DPR," kata dia.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra diusulkan menggantikan Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).  

TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra diusulkan menggantikan Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). 

Budi Gunawan akhirnya lengser setelah menjabat Kepala BIN terlama di era reformasi.

Ia ditunjuk menjadi Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 September 2016.

Pengusulan M Herindra itu termuat dalam surat Presiden RI Joko Widodo kepada pimpinan DPR RI terkait pemberhentian Budi Gunawan dan pengangkatan Kepala BIN yang baru. 

"Jadi sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres (surat presiden) pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," kata Ketua DPR RI Puan Maharani usai Rapat Paripurna, Selasa (15/10/2024).

"Insya Allah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insya Allah besok pagi di DPR," kata dia. 

Mengingat alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk, dan belum ada komisi yang secara definitif menjadi mitra kerja BIN, DPR memutuskan membentuk tim khusus untuk memproses pengangkatan Kepala BIN yang biasanya dilakukan melalui fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan).

Tim ini dipimpin oleh pimpinan DPR RI dan bertugas membahas pertimbangan atas pemberhentian dan pengangkatan calon Kepala BIN yang baru, untuk selanjutnya dilaporkan pada Rapat Paripurna terdekat.

Puan menyebut, hal itu berdasarkan ketentuan Pasal 111-112 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 yang menyangkut soal tata tertib.

Adapun nama Kepala BIN Budi Gunawan santer dilaporkan menjadi salah satu menteri yang ditunjuk presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bertugas membantu kabinet pemerintahannya. 

Diberhentikan, Calon Kepala BIN Baru Jalani Fit And Proper Test Rabu BG, sapaan akrabnya, dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hingga 49 nama calon pembantu Prabowo dipanggil ke kediamannya kemarin, belum tampak satu pun representasi PDI-P.

Akan tetapi, pemanggilan calon menteri masih akan dilakukan Prabowo hari ini.

 Sementara itu, Herindra sendiri sudah memenuhi panggilan Prabowo kemarin.

Profil M Herindra

Nama lengkap: Muhammad Herindra

Tanggal lahir: 30 November 1964

Tempat lahir: Magelang, Jawa Tengah

Riwayat pendidikan

Herindra mulai digembleng sebagai prajurit di jenjang pendidikan Akademi Militer (Akmil) seangkatan dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Akmil 1987.

Di tahun-tahun selanjutnya, Herindra menimba ilmu kemiliteran di sejumlah tempat.

Seperti di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (SKKAD) yang kemudian berganti nama menjadi SESKOAD.

Herindra juga mencicipi pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut Lemhannas RI.

Di sini dirinya disiapkan sebagai pimpinan tingkat nasional yang berpikir komprehensif, integral, holistik, integratif dan profesional, memiliki watak, moral dan etika kebangsaan, negarawan, berwawasan nusantara serta mempunyai cakrawala pandang yang universal sebagaimana tugas dari Lemhannas RI.

Berikut jenjang pendidikan Herindra secara rinci:

- Akmil (1987)

- Pendidikan Komando

- Free Fall

- Suslapa-I

- Suslapa-II

- Seskoad (2000)

- Seskogab Malaysia

- Lemhannas

Karier di Dunia Militer

Sedangkan untuk jabatan di dunia militer, Herindra mulai saat menjabat sebagai Pa Org Lat Sima Grup II.

Selanjutnya jenjang karier terus menajak dari Lentan Dua hingga Letnan Jenderal.

Posisi yang Herindra emban sebelum ditunjuk menjadi Wamen adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Serah Terima Jabatan (Sertijab) tersebut, dilakukan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang digelar digelar di Subden Merdeka Barat Denma Mabes TNI Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2020).

Berikut jenjang karier Herindra secara rinci:

Letnan Dua s/d Kapten

- Pa Org Lat Sima Grup II

- Komandan Peleton di Grup 1/Para Komando

- Komandan Unit 2 di Grup 1/Para Komando

- Komandan Subtim 1 di Sat-81/Gultor

- Komandan Tim 1 di Sat-81/Gultor

Mayor

- Komandan Resimen 62 Yon 32 di Grup 3/Sandhi Yudha

- Perwira Seksi 2 Yon 2/1/Grup 2 Kopassus

- Kepala Urusan Latihan Khussus Staf Operasi Kopassus

- Perwira Pelatih Sat-81/Gultor

Letnan Kolonel

- Komandan Detasemen Bannik Grup 5 Kopassus

- Komandan Batalyon 52 Grup 5 Kopassus

- Komandan Batalyon Bantuan Sat-81/Gultor

- Perwira Pembantu Madya Pengamanan Staf Intelijen Kodam I/Bukit Barisan

- Komandan Kodim 0303/Bengkalis

- Wakil Komandan Resimen Taruna Akmil

Kolonel

- Asintel Danjen Kopassus (2008)

- Asintel Kasdam Jaya (2009)

- Direktur Penelitian dan Pengembangan (Dirbinlitbang) Pusintelad

- Pamen Denma Mabesad (Dik LN)

- Koorspri Kasad

- Danrem 101/Antasari (2012-2013)

Brigadir Jenderal

- Wadanjen Kopassus (2013-2014)

- Kasdam III/Siliwangi (2015)

Mayor Jenderal

- Danjen Kopassus (2015-2016)

- Pangdam III/Siliwangi (2016-2017)

- Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI (2017-2018)

Letnan Jenderal

- Irjen TNI (2018 - 2020)

- Kasum TNI (2020 - )

Wakil Menteri Pertahanan (2020)

Profil Budi Gunawan

Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan merupakan anggota Polri yang menjabat sebagai Kepala BIN sejak September 2016.

Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Wakapolri yang mendampingi dua Kapolri, yakni Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Budi Gunawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Ia kemudian pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986 juga dengan gelar lulusan terbaik.

Karier Budi Gunawan di kepolisian berawal ketika dia lulus dari Akpol tahun 1983 dan ditempatkan di PTIK Jakarta.

Setelahnya, Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.

Dikutip dari Kompas.com, tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden.

Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

 Riwayat Karier Budi Gunawan

Kapolsekta Tanjung Karang Barat Poltabes Bandar Lampung;

Kasat Lantas Poltabes Palembang;

Kapolresta Bogor;

Sesditlantas Polda Lampung;

Kabag Suslantas Sundit Regident Ditlantas Polri;

Pamen SSDM Polri (Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri) (1999-2001);

Pamen SSDM Polri (Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri) (2001-2004);

Karobinkar SSDM Polri (2004-2006);

Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008);

Kapolda Jambi (2008-2009);

Kadiv Binkum Polri[39] (2009-2010);

Kadiv Propam Polri (2010-2012);

Kapolda Bali (2012);

Kalemdiklat Polri (2012-2015);

Wakapolri (2015-2016);

Kepala Badan Intelijen Negara (2016-sekarang);

Guru Besar (Profesor) di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) (2018);

Ketua Umum PB E-Sports Indonesia (2020-2024).

Batal jadi Kapolri

Pada Januari 2015, Presiden Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR.

Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Tetapi, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri.

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya.

Pada pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti.

Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri.

Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016.

Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi.

Sedianya, Januari 2018 Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun.

Namun, mengingat jabatan sebagai Kepala BIN tidak mengikuti aturan umur pensiun PNS/Polri, dia tetap menjabatnya hingga kini. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved