Musim Tanam Oktober-Maret, Prof Zudan Pimpin Persiapan Penyuluh Tani Turun Lapangan
Prof Zudan Arif Fakrulloh memimpin persiapan petugas lapangan bidang pertanian di Instalasi Kebun Benih Sudiang.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersiap menyambut musim tanam Oktober-Maret.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh memimpin persiapan petugas lapangan bidang pertanian di Instalasi Kebun Benih di Sudiang, Makassar, Rabu (25/9/2024) pagi.
Prof Zudan juga memeriksa kesiapan alsintan, pupuk, dan benih.
Para penyuluh pertanian disebutnya harus segera menyiapkan diri.
Pasalnya, musim tanam Oktober-Maret semakin dekat.
Apalagi BMKG sudah memprediksi curah hujan akan mulai turun pada Oktober mendatang.
"Kita di Sulsel sebagai lumbung pangan nasional harus segera mempersiapkan diri menyambut musim hujan sekaligus membagi bibit dan alsintan," kata Prof Zudan.
Baca juga: Air Bendung Leko Pancing Maros Sulsel Susut, Kapan Musim Hujan? Ini Prediksi BMKG
Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian juga harus siap.
Penyuluh maupun petani perlu memiliki bekal pengetahuan dalam memaksimalkan masa tanam.
"Kami juga menyiapkan SDM-nya, ada penyuluh, pengendali organisme pengganti tanaman. Kita harus bergegas karena waktu tidak bisa menunggu kita. Harus kita siapkan pupuknya, bibitnya, alsintanya," lanjutnya.
Sulsel disebut Prof Zudan sudah menjadi lumbung pangan nasional.
Ragam komoditas dikembangkan untuk dikonsumsi warga Sulsel bahkan diekspor ke daerah lain.
Termasuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya.
"Di Sulsel komoditasnya padi, palawija, tanaman pangan seperti jagung, kedelai, cabai, tomat tetap jadi komoditas andalan Sulsel," kata Prof Zudan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Imran Jausi.
Imran mengaku musim tanam Oktober akan sedikit bergeser ke November.
Meski ada hujan di Oktober namun belum maksimal.
Sehingga puncak masa tanam mulai di November.
Saat ini, pihaknya masih memiliki waktu memastikan seluruh persiapan matang sebelum masuk musim tanam.
"Nanti turun hujan baru kita menanam, karena sawah tadah hujan sampai 44 persen, 56 persen beririgasi. Nah, 44 persen inilah yang menunggu hujan turun," kata Imran Jausi.
"Ini kemungkinan di November-Desember. Oktober kita manfaatkan betul semua bantuan perpompaan dan pupuk," lanjutnya.
Semua bantuan tersebut kini dipastikan Imran Jausi bisa siap pakai.
Dalam hal ini, sistem perpompaan sudah terpasang dan siap digunakan.
Pupuk dan benih juga sudah sampai di masyarakat.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
| Honda CB150X 2025 Terbaru: Intip Spesifikasi dan Promo Spesial Asmo Sulsel |
|
|---|
| Cuaca Buruk Landa Luwu Raya, BPBD dan PLN Siaga |
|
|---|
| Soal Biaya Haji Turun Rp2 Juta, Kemenag Sulsel: Ini Masih Dibahas |
|
|---|
| 374 Posisi Kepala Sekolah Dibuka, 4.085 Guru Makassar Bisa Ikut |
|
|---|
| Dinkes Sulsel Targetkan Angka Stunting Turun Akhir Tahun, Kejar Target Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Penjabat-Pj-Gubernur-Zudan-saat-memimpin-persiapan-penyuluh-pertanian.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.