Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Diminta Bermain Lebih Tenang Lawan Shan United

Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar meminta PSM Makassar bermain lebih tenang di laga selanjutnya.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
PSM Makassar
Striker PSM Makassar, Nermin Haljeta duel dengan pemain PSIS Semarang pada pekan keenam Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (20/9/2024) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar meminta PSM Makassar bermain lebih tenang di laga selanjutnya.

PSM Makassar kedatangan juara Liga Myanmar 2023, Shan United pada match kedua ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.

Duel ini akan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024) pukul 19.00 Wita.

Ia melihat anak asuh Bernardo Tavares terburu-buru ketika menyerang.

Dampaknya, serangan dilakukan dengan andalkan umpan cut back dan crossing ke kotak penalti selalu gagal.

Lawan mudah membaca. Tak ayal PSM Makassar di tiga laga terakhir tak mampu cetak gol.

Syamsuddin Umar mengatakan, finishing dan passing ditentukan oleh ketenangan. 

Makanya, fokus sangat penting.  Sepak bola itu harus mengendalikan diri, seperti emosi, teknik, taktik dan strategi. 

"Kita tak boleh bermain bola dengan tergopoh-gopoh, tidak sabar. Tidak ada ketenangan," ungkapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (23/9/2024).

Baca juga: Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Incar Kemenangan Lawan Shan United

Eks Asisten Timnas Indonesia ini mencontohkan, bukti tidak sabarnya pemain PSM Makassar ketika ditahan imbang 0-0 PSIS Semarang, Jumat (20/9/2024).

Pertama, pergerakan Victor Luiz yang memaksakan ke kotak penalti lalu beri umpan ke depan gawang.

Padahal pemain lawan sudah berkumpul. Kiper pun mudah selamatkan bola.

Sebelum-sebelumnya, pemain nomor punggung 22 ini cukup sabar menyerang.

Begitu melihat pemain lawan sudah banyak di depan gawang, bola dikembalikan ke tengah.

Tujuannya memancing lawan keluar, supaya ada ruang lagi bisa dimanfaatkan untuk ciptakan peluang maupun gol.

"Kembali mengatur ritme, atur emosi dan kembali ke polanya. Ada penguatan di situ," ujarnya.

Kedua, Ananda Raehan dan Akbar Tanjung juga tak sabar.

Keduanya meninggalkan posisi dan tugas sebagai penyeimbang lapangan tengah.

Akbar dan Ananda bergerak ke kanan dan kiri.

Ketiga, Yuran Fernandes sampai membantu penyerangan.

Padahal, harusnya kapten PSM Makassar itu bangun serangan dari bawah.

"Jadi pola ditunjang penguasaan," sebut Syamsuddin Umar. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved