Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Bonelemo Luwu Diterkam Piton

Kabid Peternakan Luwu Sulsel Ungkap Penyebab Ular Serang Warga: Populasi Babi Hutan Kurang

Kepala Bidang Peternakan dan Keswan Alimus menerangkan, penyebab keluarnya ular piton hingga ke areal persawahan warga karena babi hutan kurang.

ist
Ilustrasi ular piton - Ular piton sepanjang 8 meter menerkam Hidayat (61) warga Desa Bonelemo Barat, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Ular piton sepanjang 8 meter menerkam Hidayat (61) warga Desa Bonelemo Barat, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kronologi kejadian bermula ketika Hidayat hendak pergi ke kebunnya.

Saat melewati semak-semak, ular dengan nama lati Pythonidae itu lalu menggigit kaki sebelah kanan Hidayat.

Dengan cepat, ular tersebut melilit Hidayat hingga ke leher.

Beruntung, teriakan Hidayat didengar keponakannya Hasdin yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Saya mau ke sawah untuk membuat saluran air, tiba-tiba saya dengar teriakan om saya langsung lari cepat kesana. Begitu saya sampai di lokasi kondisi om saya sudah terlilit sampai ke leher dan masih sempat bicara menyuruh saya untuk segera memotong ekor ular," akunya, Senin (23/9/2024).

Kepala Bidang Peternakan dan Keswan Alimus menerangkan, penyebab keluarnya ular piton hingga ke areal persawahan warga disebabkan beberapa hal.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Bonelemo Luwu Sulsel Nyaris Dimangsa Ular Piton, Badan Dililit hingga Leher

Kata Alimus, salah satunya lantaran populasi babi hutan di hutan mulai berkurang.

Kondisi Hidayat warga Desa Bonelemo Barat, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan diterkam ular piton.
Kondisi Hidayat warga Desa Bonelemo Barat, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan diterkam ular piton. (dok pribadi)

"Mungkin diakibatkan karena di hutan saat ini populasi babi hutan kurang akibat penyakit African Swine Fever (ASF) yang melanda Indonesia dan juga kabupaten Luwu tahun 2023 lalu," terangnya.

Oleh karenanya, populasi ular piton di hutan meningkat.

Sebab, dalam rantai makanan, babi hutan menjadi pemangsa bagi ular.

"Untuk saat ini diharapkan kepada masyarakat yang akan memasuki wilayah hutan supaya senantiasa meningkatkan kewaspadaan terutama daerah-daerah wilayahnya aliran sungai karena kemungkinan besar daerah tersebut adalah tempat persembunyian ular menghindari terik matahari dan tempat mencari makan," bebernya.

Dirinya menambahkan, agar warga menghindari bepergian sendirian saat menuju kebun atau hutan.

"Dan yang lebih penting jangan bepergian ke hutan tanpa ditemani oleh orang lain," tutupnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved