Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak dan Profil Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman Pangdam III Siliwangi, Mahir di Infanteri

Pada 11 September 2024, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman ditunjuk Panglima TNI sebagai Pangdam III/Siliwangi.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman saat masih berpangkat Kolonel. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok dan rekam jejak Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD).

Pada 11 September 2024, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman ditunjuk Panglima TNI sebagai Pangdam III/Siliwangi.

Sebelum jadi Pangdam, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman sempat menjabat sebagai Koorsahli Panglima TNI.

Dadang menggantikan Mayjen Mohammad Fadjar, adik Irjen Krishna Murti Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri.

Setelah dimutasi Mayjen Mohammad Fadjar menjabat sebagai Dankodiklat TNI.

Fadjar akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1080/IX/2024, ada 130 perwira tinggi TNI yang dirotasi dan dimutasi.

"Telah resmi ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 130 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari 68 Pati TNI AD, 39 Pati TNI AL, dan 23 Pati TNI AU," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto dalam keterangan tertulis pada Kamis (12/9/2024).

Profil Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman
 
Mayor Jenderal TNI Dadang Arif Abdurahman merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 2 Juli 1967.

Jebolan Akmil 1991 ini merupakan perwira tinggi yang ahli di bidang Infanteri.

Dikutip dari Wikipedia Batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan Infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah Brigif atau Korem.

Batalyon Infanteri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi.

Batalyon umumnya terdiri dari unsur:

1. Sebuah Markas Batalyon,

2. Kompi Markas (umumnya terdiri dari Peleton Angkutan, Kesehatan, Komunikasi atau Perhubungan, Perbekalan dan lainnya),

3. Kompi Senapan (biasanya 3-5 Kompi, disesuaikan dengan luas wilayah tugas), dan

4. Kompi Bantuan (mengoperasikan senapan mesin berat, Mortir, STTB, Senjata Anti Tank dsb).

Motto Batalyon Infanteri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, di mana Yudhawara: berarti pelaksanaan atau alat perang.

Sedangkan Pramuka: secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudha Wastu Pramuka berarti pelaksana/alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.

Dadang Arif Abdurahman tercatat pernah mengikuti pendidikan Diksarcab IF (1992), Diklapa I (1997), Suslapa II (2000) Sesko AD (2005) dan Sesko TNI (2015).

Ia pun pernah mengikuti pendidikan khusus spesialis di antaranya Sus Para (1992), Sus Intel (1993), kursus bahasa Jerman (1995) Sus Danyonif (2006), dan Sus Dandim (2010).

Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman pun diketahui pernah terlibat dalam berbagai operasi militer.

Di antaranya Operasi Timor Timur (1992 dan 1993), Operasi jaring Merah (1994), Operasi Jaring Merah Aceh (1995), Operasi Wibawa Aceh (1999), dan Operasi Rahwan Ambon (2007).

Ia pun pernah mendapat penugasan di luar negeri di antaranya Australia, Bruney Darussalam, Korea Selatan, dan Turki.

Karir Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman di Militer

Selama berkarir di militer, Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman pernah menjabat sejumlah jabatan strategis di sejumlah daerah.

Ia tercatat pernah bertugas di Kodam I Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara dengan jabatan Danton II/A yonif 131/PS (1996), Dankipan C Yonif 131/ PS (1997), Oasi-1 Lidik Yonif 131/PS (1997), dan Dankipan B Yonif 131/ PS (1998).

Setelah dari Kodam I Bukit Barisan, ia ditugaskan di Kodiklat AD dan Seskoad, Bandung Jawa Barat dengan menjabat sebagai Gumil Golongan VI Pusdikif (2000), Wadan Denma (2003), dan Palak Baglog Sdirbinlem (2004).

Selanjutnya, ia dipindahtugaskan ke Kodam XVI/ Pattimura, Ambon Maluku dengan menjabat sebagai Ps Kasiops Rem 151/ Binaiya (2005), Kasiops Rem 151/ Binaiya (2007).

Setelah dari Maluku, ia dipindahkan ke Kodam II/ Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan mengemban jabatan sebagai Dan Yonif 141/ AY (2007).

Danyonif 144/JY (2007), Dandodiklatpur Rindam (2009) Dandim 0414/ Belitung Rem 044/ Gapo (2010), Dandim 0414/ Belitung Rem 045/ Gaya (2011).

Selanjutnya, ia dipercaya menjadi Pabandya-3/Banglarsat Spaban III/Binorg Sopsad pada 2011 dan Pabandya-2/Banglarsat Spaban II/Jemen Srenad pada 2012.

Kemudian, Dadang ditugaskan di Jawa Timur menjabat sebagai Asrendam V/Brawijaya pada 2014.

Pada 2015 ia pun menempuh pendidikan Sesko TNI di Bandung, Jawa Barat pada 2015.

Karirnya pun kian moncer.

Ia pun ditugaskan ke Manado, Sulawesi Utara dengan menjabat sebagai Kasrem 131/Santiago pada 2016.

Ia lantas ditarik ke Mabes AD menjadi Paban I/Ren Slogad.

Selepas itu, ia ditugaskan ke Bangka Belitung menjadi Danrem 045/Garuda Jaya pada 2018—2020.

Ia kemudian ditugaskan menjadi Dirlem Secapaad pada 2021, dan Waasrena Kasad Bidang Perencanaan pada 2021—2022.

Ia pun pernah bertugas di wilayah Jawa Barat dengan menjabat sebagai Irdam III/Siliwangi pada 2022—2024.

Setelah bertugas di Jawa Barat, ia pun dipercaya menjadi Koorsahli Panglima TNI pada 2024 sampai sekarang.

Kini ia akan kembali bertugas di wilayah Jawa Barat menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi. (tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved