Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI Ancam Ketua Bappilu Gerindra

Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Serahkan Bukti CCTV ke DENPOM XIV Usai Diteror Oknum TNI

Harmansyah tiba sekitar pukul 14.00 WITA untuk menyerahkan bukti rekaman CCTV terkait teror yang dialaminya dari sejumlah oknum TNI. 

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Harmansyah usai serahkan bukti rekaman CCTV terkait teror yang dialaminya ke Markas DENPOM XIV Makassar, Kamis (5/9/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Sulsel, Harmansyah, kembali mendatangi Markas Detasemen Polisi Militer (DENPOM) XIV/4 Makassar di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Kamis (5/9/2024).

Sebelumnya, Rabu (4/9/2024) kemarin, Harmansyah resmi melaporkan peristiwa yang dialaminya.

Harmansyah tiba sekitar pukul 14.00 WITA untuk menyerahkan bukti rekaman CCTV terkait teror yang dialaminya dari sejumlah oknum TNI. 

Dalam kesempatannya, Harmansyah mengaku telah menjadi korban intimidasi, termasuk anak dan istrinya, yang dilakukan oleh oknum aparat tersebut.

Dia menyebutkan ada total 9 orang oknum TNI, sementara 1 orang yang diduga mantan staf ahli di gubernuran.

10 oknum tersebut sudah dilaporkan oleh Harmansyah.

Setelah memberikan keterangan selama sekitar tiga jam, Harmansyah keluar dari Markas DENPOM pada pukul 17.12 WITA. 

Dalam kesempatan tersebut, ia menyesalkan tindakan oknum TNI yang disebutnya telah mengintimidasi keluarganya.

"Saya menempuh jalur hukum karena ini adalah urusan institusi yang lebih berwenang," ungkap Harmansyah

Ia merasa terancam secara pribadi, dan keluarganya juga mengalami dampak psikologis yang signifikan, termasuk istri dan anak-anaknya yang merasa ketakutan.

"Saya tidak paham permasalahannya apa, saya tidak kenal oknum ini. Motivasi dan tendensinya apa sehingga melakukan tindakan yang di luar nalar saya," kata Harmansyah.

"Mereka memakai seragam (TNI), mengeluarkan senjata api yang tidak sesuai peruntukannya," tambahnya.

Harmansyah juga menjelaskan bahwa bukti rekaman CCTV memperlihatkan tindakan intimidasi yang dilakukan di depan rumahnya.

Bahkan, oknum-oknum tersebut juga menancaman tetangganya. 

Yang paling membuatnya terpukul adalah kejadian tersebut terjadi ketika anak-anaknya, yang berusia 7 dan 8 tahun, berada di dalam rumah. 

Bahkan, aliran listrik rumahnya sempat dimatikan.

"Saya pikir ini sudah kelewatan bagi saya dan keluarga," tutupnya dengan nada kecewa. 

Kader partai besutan Prabowo Subianto ini pun berharap agar pihak berwenang segera menindaklanjuti laporannya demi keadilan.

Kasus ini tengah dalam penanganan pihak DENPOM XIV/4 Makassar untuk penyelidikan lebih lanjut.

Oknum TNI Terlibat Teror Rumah Ketua Gerindra Sulsel Ditangani Denpom

Diberitakan sebelumnya sejumlah oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam aksi teror di rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah, kini sedang diperiksa oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV Hasanuddin. 

Langkah ini diambil setelah kejadian tersebut terekam dalam video yang beredar luas di masyarakat.

Dari informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, oknum TNI itu bernama Sersan Mayor atau Serma Andi Arifuddin Sulaiman.

Serma Andi Arifuddin Sulaiman adalah satu dari empat oknum TNI yang mendatangi rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah.

Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu, mengonfirmasi bahwa para oknum TNI yang terlibat telah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. 

"Saat ini, oknum anggota TNI yang terekam dalam video tersebut sedang dalam proses pemanggilan oleh pihak Denpom XIV/4 Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam rangka penyelidikan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024).

Kolonel Inf Mangapul Hutajulu meminta agar semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung. 

“Demikian yang saat ini sedang dilakukan, mohon bersabar sambil menunggu hasil penyelidikan dari pihak Denpom XIV/4 Makassar,” tutupnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah adanya laporan bahwa rumah kader partai besutan Prabowo Subianto didatangi oleh sejumlah oknum TNI.

Rumah Digedor Tentara Bersenjata, Ibu Rumah Tangga: Mohon Bapak Panglima TNI, Mohon Bapak Pangdam!

“Saya mohon dengan ini bantuannya kepada bapak Panglima TNI, bapak KSAD TNI, bapak Pangdam Hasanuddin, kiranya kami sekeluarga, saya, suami, dan anak anak saya, dapat dilindungi dari perilaku beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan kekerasan," kata Reni istri Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Selatan (Sulsel), Harmansyah.

Pernyataan Reni dikutip dari video berdurasi 3.02 menit, yang diterima Tribun-Timur.com, Kamis (5/9/2024).

"Sekali lagi saya mohon bantuannya pak, saya sebagai manusia biasa mohon bantuannya. Nyawa saya, anak-anak saya dan suami saya, merasa terancam," kata Reni dengan suara bergetar.

Reni meminta bantuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjunta, dan Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin (Pangdam Hasanuddin) Mayjen Bobby Rinal Makmun, setelah sejumlah oknum TNI bersenjata menggedor-gedor rumahnya.

Dalam video itu, Reni menceritakan detik-detik menegangkan oknum TNI menggedor-gedor rumah dan mengancam dengan senjata api di rumahnya, Perumahan Bumi Husada, Blok DD 12, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel.

"Saya ingin menceritakan kronologinya. Tadi sore itu (hari kejadian), sekitar jam 5, datang beberapa oknum marah-marah mencari suaminy," kata Reni lewat sebuah video berdurasi 3.02 menit, yang diterima Tribun-Timur.com, Kamis (5/9/2024).

Kata Reni, Oknum TNI mengacam memukul kepala Harmansyah sampai berdarah.

"Bahkan dia mengucap akan menembak suami saya, jika tidak ketemu dengan suami saya," kata Reni, dilansir Tribun-Timur.com dari video itu.

"Jika tidak ketemu dengan suami saya, maka saya istri dan anak-anak saya, katanya akan diculik," ujarnya.

Setelah itu, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar hingga akhirnya berhasil masuk rumah.

Tak berhenti di situ, oknum TNI menggedor pintu ruang tamu.

"Di mana dalam rumah itu ada anak kecil saya, dua orang, umur tujuh tahun dan sembilan tahun," kata Reni suara bergetar.

"Dia (oknum TNI) mainkan saklar lampu, mati hidup, mati hidup, akhirnya anak saya ngintip di jendela," lanjut Reni.

Oknum TNI itupun bertanya kepada sang anak tentang keberadaan sang ayah.

"Oknum itu bertanya kepada anak saya, sambil marah-marah, bapak mana?," kata Reni menirukan oknum TNI.

Anak Reni pun menjawab ayahnya kerja.

Oknum TNI bertanya lagi, sang ayah kerja di mana.

“Anak saya tidak menjawab," lanjut Reni.

Aksi oknum TNI terus berlanjut.

Oknum TNI masih terus menggedor-gedor pintu dan mematikan saklar lampu hingga membuat anak Harmansyah dan Reni ketakutan dalam kegelapan.

"Dan tentara itu teriak-teriak sambil berbicara kotor," jelas Reni.

Di akhir video, Reni meminta bantuan Panglima TNI, KSAD, dan Panglima Kodam Hasanuddin.

Video Rekaman CCTV Viral

Diberitakan sebelumnya, aksi sok jago oknum TNI ancam warga Antang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan senjata api, terekam CCTV.

Rekaman CCTV itupun viral di media sosial, termasuk grup WhatsApp.

Ada beberapa potongan video rekaman CCTV yang beredar di media sosial.

Salah satunya video rekaman CCTV durasi 44 detik.

Dalam video itu, tampak sejumlah anggota TNI mendatangi kawasan Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.

Lalu mereka singgah di depan sebuah rumah.

Beberapa saat kemudian, seorang oknum TNI mengeluarkan senjata api dan mengancungkannya kepada warga di sekitar lokasi.

Dalam video, tampak sejumlah anak kecil menyaksikan ulah oknum TNI itu.

Dari informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, aksi oknum TNI terjadi di Perumahan Bumi Husada, Blok DD 12, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.

Rumah itu milik Hermansyah, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved