Counsely Resmi Diluncurkan, Platform Komunitas untuk Mensejahterakan Freelancer di Indonesia
Tidak hanya itu, Counsely juga menyediakan fasilitas edukatif bagi freelancers yang ingin meningkatkan keahlian mereka.
Salah satu program unggulan adalah kompetisi pembuatan ikon, yang bertujuan mengembangkan kemampuan desainer grafis di Indonesia.
Counsely hadir sebagai jembatan antara para ahli industri dan freelancer yang membutuhkan bimbingan serta kesempatan. Namun, interaksi yang ditawarkan platform ini tidak bersifat langsung.
"Kami mempertemukan mereka, tetapi ada standar yang harus dipenuhi. Setiap sesi tidak boleh di bawah Rp 150 ribu," tambah Livia.
Platform ini ditargetkan untuk freelancer di bidang desain grafis, pemasaran digital, pemrograman, dan penulisan naskah.
Selain itu, Counsely juga memiliki program referensi, di mana pengguna dapat merekomendasikan orang lain untuk bergabung, dengan komisi hanya 7 persen selama enam bulan pertama.
Livia berharap dengan kehadiran Counsely, para freelancer di Indonesia dapat lebih sejahtera dan memperoleh kesempatan lebih luas untuk berkembang.
"Kalau banyak yang naik kelas, negara bisa sukses," tutupnya optimis. Dipaparkan Livia, ke depannya Counsely akan dikembangkan dalam bentuk apliaksi.
Selain menjaga dan mendampingi setiap transaksi dalam platform Counsely, klien juga dapat memposting proyek yang mereka butuhkan di halaman pencarian.
Dalam rangka merayakan launching day, Counsely memberikan komisi terendah sebesar 7 persen bagi 100 freelancers pertama yang mendaftar dan dapat dinikmati selama 6 bulan tanpa biaya apapun.
Kunjungi dan mulai karir sebagai freelancer di tanpa proses yang rumit serta aman. Counsely diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pekerja lepas di Indonesia, sekaligus memperkuat komunitas dan membuka peluang baru di tengah perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.