Sulsel 1-1 Jabar di PON, Kinerja Wasit Disoroti
Namun, di pertengahan babak kedua, Sulsel harus bermain 10 orang setelah satu pemainnya mendapat kartu kuning kedua.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Tim sepak bola putra Sulawesi Selatan (Sulsel) bermain imbang 1-1 lawan tim sepak bola putra Jawa Barat (Jabar) di laga perdana Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Duel ini terhelat di Stadion H Dirmurthala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/9/2024) sore.
Sulsel unggul cepat lewat gol Suharman di menit 9.
Namun, di pertengahan babak kedua, Sulsel harus bermain 10 orang setelah satu pemainnya mendapat kartu kuning kedua.
Hal ini dimanfaatkan oleh Jabar menggempur pertahanan Sulsel.
Alhasil, mereka mampu samakan skor sembilan menit waktu normal babak kedua berakhir.
Gol dicetak oleh Muhammad Afif Fatoni.
Hasil imbang ini membuat Sulsel dan Jabar berbagi satu poin.
Pelatih Sepak Bola Putra Sulsel, Deni Tarkas mengatakan, gawang mereka kebobolan di menit akhir karena stamina pemain menurun.
Cuaca di Aceh cukup panas.
Meski begitu, Deni Tarkas puas dengan hasil serta penampilan anak asuhnya.
Mereka telah berjuang hingga akhir.
“Hasil 1-1 cukup memuaskan dan patut disyukuri,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (4/9/2024).
Deni mengaku akan mengevaluasi timnya menatap laga lanjutan.
Apalagi, Sulsel akan menghadapi tuan rumah Aceh pada Sabtu (7/9/2024).
Eks pemain Persela Lamongan ini menyebut, mental dan finishing pemainnya akan ditingkatkan.
Aceh pastinya akan didukung suporter dari pinggir lapangan.
“Kuatkan mental lawan Aceh,” sebutnya.
Ia juga meminta para pemain mengurangi pelanggaran tidak perlu.
Sebab, di laga lawan Jabar banyak pelanggaran dilakukan yang berujung kartu.
“Semangat pemain luar biasa sehingga membuat pelanggaran tidak perlu berujung kartu,” ujarnya.
Perbaikan Wasit
Deni Tarkas menyoroti kinerja wasit di laga Sulsel vs Jabar.
Ia menilai keputusan pengadil lapangan banyak merugikan timnya.
Ia meminta wasit perbaiki kinerja di laga selanjutnya.
“Perlu perbaiki perangkat pertandingan supaya laga semakin bagus dan fair play,” pintanya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri.
Ia menilai banyak keputusan wasit merugikan Sulsel.
Salah satunya gol penyama kedudukan Jabar.
Ahmadi mengklaim gol tersebut berbau offside.
Lalu kartu kuning kedua didapat pemain Sulsel harusnya tak perlu.
Menurut mantan wasit itu, pemain Jabar saat itu membelakangi gawang kemudian dilanggar.
Harusnya cukup pelanggaran saja, tak perlu kartu kuning kedua sehingga Sulsel harus bermain 10 orang.
Ahmadi meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk perbaiki kinerja wasit di PON.
“Tolong dibenahi. Lihat wasit tak beretika. Kalau mau maju (sepak bola) jangan seperti ini. Ini anak muda,” keluhnya. (*)
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Temui Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, Bahas Ini |
![]() |
---|
Jatman Sulsel Peringati Maulid di Masjid Terapung, Momen Teladani Ajaran Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Nasran Mone Urai Sejarah Masjid Terapung Pantai Losari di Hadapan Ribuan Ahli Tarekat, IAS Berwasiat |
![]() |
---|
11 Fasilitas Publik di Sulsel Rusak Saat Kerusuhan, Sekretariat DPRD Sulsel |
![]() |
---|
Puluhan Mursyid Tarekat dari Kampung Hadir di Pantai Losari Makassar, Bersila dalam Masjid Terapung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.