Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf

'Dialah Jenderal/Milik TNI Pangkat Tertinggi di Sulawesi Karena Bintang 4' Ulas JK Soal M Jusuf

"Dialah seorang Jenderal atau milik TNI dengan pangkat tertinggi di seluruh Sulawesi karena bintang 4," kata Jusuf Kalla.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com/Faqih Imtiyaaz 
Jusuf Kalla kala mengulas sosok Jenderal M Jusuf dalam Seminar Internasional '4 Ethos, 4 Jusuf' di Kampus Unhas pada Senin (2/9/2024). 

Perbedaannya ada pada niat menempuh pendidikan.

"Dulu perwira kita disini hebat-hebat tapi ketika disuruh sekolah, dia bilang kau saja. Tapi Jenderal Jusuf diberi pilihan jabatan atau sekolah, dia pilih sekolah," kata Jusuf Kalla.

Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau lebih populer dikenal dengan nama Jenderal Jusuf merupakan salah satu prajurit TNI yang amat dicintai rakyat.

Dia menjadi teladan bagi banyak orang.

Baca juga: Sosok Douglas Laskowske/A Makkuraga,WNA Lahir di Makassar Beri Kamus Bugis-Inggris-Indonesia ke JK

Jenderal Jusuf merupakan bangsawan Bugis Bone.

Putra dari Andi Tappu Amir Arung Kajuara dan Petta Binga yang keduanya adalah cicit dari Raja Kesultanan Bone ke-24 La Mappatunru To Appasessu (1812-1823). 

Namun, dia merasa tak nyaman menggunakan gelar "Andi" pada namanya walaupun dia amat berhak menyandang itu.

Pada 1957, dia melepas gelar kebangsawanannya itu dan tak pernah menggunakannya lagi.

Sepanjang hidupnya, Jenderal M Jusuf pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan pada periode 1978–1983.

Dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964–1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983–19931.

Jusuf lahir di Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1928.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Jusuf selain fakta ia adalah seorang Bugis bangsawan seperti yang disaksikan oleh nama tituler Andi pada namanya.

Dia menempuh pendidikan dasar di Makassar dan melanjutkan ke sekolah menengah di Surabaya.

Pada 1945, dia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dia mengikuti berbagai pendidikan militer seperti Sekolah Perwira Cadangan (1946), Sekolah Perwira Infanteri (1947), dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1955).

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved