Kabar Terbaru Jenderal Purn Timur Pradopo, Dulu Bintang 2 ke Bintang 3 Cukup Sehari, Nasibnya Kini
Pengangkatan Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai Kapolri pada 2010 sempat menjadi perbincangan publik.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar terbaru Jenderal Timur Pradopo, petinggi Polri mampu raih pangkat bintang dua dan tiga dalam sehari.
Dulu, Jenderal Timur Pradopo pangkat bintang dua saat pagi hari, malam jadi calon Kapolri.
Pengangkatan Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai Kapolri pada 2010 sempat menjadi perbincangan publik.
Timur Pradopo adalah polisi yang mendapat kenaikan pangkat dalam sehari.
Timur mendapat kenaikan pangkat terbilang cepat dierah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat Presiden RI.
Pada Senin (4/10/2010), mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut masih menyandang jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya dengan pangkat inspektur jenderal (irjen) atau bintang dua.
Namun, pada siang harinya, Timur mendapat kenaikan pangkat sebagai komisaris jenderal (komjen).
Kenaikan pangkat ini membuat ada tiga bintang tersemat di pundaknya.
Saat pangkatnya dinaikkan, Timur dimutasi oleh Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Tanpa disangka-sangka, pada malam hari di hari yang sama, Timur diusulkan oleh SBY sebagai calon tunggal Kapolri ke Dewan perwakilan Rakyat (DPR).
Perjalanan Timur Pradopo dari Kapolda menjadi Kapolri
Empat belas tahun yang lalu Kompas.com mencatat kenaikan pangkat super kilat yang dialami Timur dari Kapolda Metro Jaya menjadi Kapolri.
Timur awalnya dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada 22 Juni 2010.
Empat bulan setelahnya, tepatnya pada Senin, 4 Oktober 2010 pagi hari, ia diangkat menjadi Kabaharkam oleh Bambang yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kapolri.
Timur mengatakan bahwa ia baru mendapat informasi akan dilantik menjadi Kabaharkam pada pagi hari dan langsung melakukan serah terima jabatan.
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 10 Januari 1956 tersebut kemudian diusulkan oleh SBY menjadi Kapolri menggantikan Bambang.
Kabar diusulkannya Timur menjadi Kapolri dikonfirmasi oleh Marzuki Alie yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua DPR.
Marzuki mengatakan, pengusulan Timur sebagai Kapolri tercantum dalam surat presiden yang diterima DPR pada 4 Oktober 2010 malam.
"Bahwa yang mengusulkan Pak Timur adalah surat Kapolri pada hari ini, 4 Oktober," ujar Marzuki dilansir dari Kompas.com, Senin (4/10/2010).
Nama Timur Pradopo tidak masuk bursa Kapolri
Diusulkannya Timur sebagai calon Kapolri pada saat itu sempat menjadi perbincangan publik karena namanya tidak disebut-sebut dalam bursa Kapolri dalam sebulan terakhir.
Sebelum nama Timur diajukan, sempat beredar kabar bahwa Komjen Pol Ito Sumardi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri digadang-gadang menjadi pilihan SBY sebagai calon Kapolri.
Saat membacakan surat keputusan presiden di ruang kerjanya, Marzuki mengaku tidak mengetahui mengapa SBY memilih Timur sebagai calon Kapolri.
Atas usulan itulah, Timur mendapat "tiket" untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebelum menduduki jabatan sebagai Tri Brata 1, sebutan Kapolri.
"Saya tidak tahu persis alasannya. Tetapi inilah yang disampaikan oleh Kapolri berdasarkan surat yang diterima DPR," imbuh Marzuki.
Rapat pleno yang digelar Komisi III pada Senin (11/10/2010) memutuskan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Timur sebagai Kapolri pada Kamis (14/10/2010).
"Hari Kamis dari pukul 9-17 akan dilakukan fit and proper test oleh Komisi III terhadap calon yang bersangkutan," kata Ketua Komisi III Benny Kabur Harman dilansir dari Kompas.com, Senin (11/10/2010).
Setelah fit and proper test dilakukan, DPR secara aklamasi menyetujui Timur sebagai Kapolri menggantikan Bambang yang memasuki masa pensiun.
Semua fraksi di Komisi III DPR setuju supaya Timur diangkat menjadi Kapolri. Namun, beberapa fraksi memberikan catatan kepada Timur, salah satunya adalah PKS yang meminta kasus Gayus Tambunan dituntaskan.
"Pak Timur dinamis tapi belum matang dan ideal. Setelah menjadi Kapolri nanti perlu dimatangkan. Kapolri harus menuntaskan kasus pajak Gayus Tambunan dan juga memberantas premanisme," ujar anggota Komisi III DPR dari PKS, Nasir Jamil dikutip dari laman DPR.
Setelah mendapat lampu hijau dari DPR, Timur selanjutnya dilantik menjadi Kapolri oleh SBY di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (22/10/2010) sore.
Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, dan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (22/10/2010), acara pelantikan Tmur sebagai Kapolri turut dihadiri oleh pejabat teras Mabes Polri, seperti Komjen Nanan Sukarna dan Komjen Wahyono.
Timur yang menduduki pucuk pimpinan Polri memulai kariernya di kepolisian sejak ia masuk Akademi Kepolisian pada 1978.
Berbagai jabatan mentereng pernah ia duduki semasa aktif di Polri, seperti Kapolres Metro Jakarta Barat, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kapolda Banten, dan Kapolda Jawa Barat.
Timur menjabat sebagai Kapolri sampai 25 Oktober 2013. Ia digantikan oleh Komjen Pol Sutarman yang sebelumnya menjabat sebagai Kabareskrim Polri.
Menurut Indonesia Police Watch (IPW), Timur dipilih sebagai Kapolri karena ia mempunyai kedekatan dengan SBY.
Koordinator IPW Neta S Pane mengatakan, Timur adalah teman SBY ketika bertugas di Bosnia sebagai pasukan perdamaian.
"Ini faktor kedekatan personal," kataya dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/10/2010).
Kabar terbaru Timur Pradopo
Timur Pradopo diangkat menjadi Komisaris Independen PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Pengangkatan mantan pimpinan kepolisian Indonesia periode 2010-2013 ini, disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bayan pada 27 April 2023.
“Komisari tambah satu baru, Timur Pradopo,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Pengangkatan tersebut, membuat jumlah komisaris perseroan bertambah.
Dikutip dari risalah RUPST Bayan yang dirilis 2 Mei 2023, susunannya menjadi Komisaris Utama Purnomo Yusgiantoro, Komisaris Lifransyah Gumay dan Moermahadi, serta Komisaris Independen Budiman dan Timur Pradopo.
“Selanjutnya, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan berlaku efektif sejak ditutupnya rapat (27/4/2023) sampai penutupan RUPST 2024,” tulis risalah tersebut.
Selain berpengalaman menjabat di sektor publik, Timur memiliki pengalaman di sektor swasta.
Dengan jabatan yang sama, mantan Kapolri era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, pernah mengecap posisi komisaris independen PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI).
Timur menjadi komisaris independen pada emiten sektor properti itu sejak 2014 dan mengundurkan diri pada pertengahan tahun lalu.
Dalam RUPST yang sama, pemegang saham BYAN juga menyetujui pengangkatan tiga direksi baru.
“Masa jabatan direksinya sudah selesai.
Ada pengangkatan kembali dan ada pengangkatan tiga orang direksi baru, satu menggantikan, yang dua baru,” ujar Jenny menjelaskan alasan perombakan direksi.
Direktur baru yang dimaksud adalah Ulina Fitriani dan Merlin, sedangkan satu direktur yakni Lee Minhyung diangkat menggantikan Kwang Jung Oh.
Perombakan ini membuat jumlah direktur Bayan Resources bertambah, dari sembilan menjadi sebelas orang.
Masih dipimpin Low Tuck Kwong sebagai direktur utama, posisi direktur perusahaan berkapitalisasi pasar Rp 707,5 triliun per 3 Mei 2023 ini, diisi oleh Lim Chai Hock, Jenny Quantero, dan Low Yi Ngo.
Kemudian ada direktur Russell John Neil, Alastair McLeod, Kim Sung Kook, dan Alexander Ery Wibowo.
Daftar empat nama direktur Bayan Resources pada urutan akhir ada Oliver Khaw Kar Heng, Lee Minhyung, Merlin, dan Ulina Fitriani.
Sama seperti dewan komisaris, mereka akan menjabat sampai penutupan RUPST perseroan tahun depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Update Daftar 25 Jenderal Bintang 3 Terbaru Usai Mutasi, Ada Mantan Kapolda Besan Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Sosok Jenderal Bintang 2 Olah TKP Kebakaran Gedung DPRD Makassar, Didampingi 5 Kombes 1 AKBP |
![]() |
---|
Profil Komjen Albertus Rachmad Wibowo, Satu-satunya Jenderal Bintang 3 Alumni Akpol 1993 |
![]() |
---|
Ingat Timur Pradopo Kapolri era Presiden SBY? 4 Bulan Kapolda Metro, 18 Hari Jenderal Bintang 3 |
![]() |
---|
Jenderal Bintang 3 Polri Terancam Tergeser, 10 Irjen Potensi Wakapolri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.