Prof Dr Nurhayati Rahman Profesor Filologi Putri Pendiri DDI yang Identik La Galigo

TRIBUN-TIMUR.COM - Bebicara manuskrip kuno "La Galigo" hampir tak pernah lepas dari sosok Prof Dr Nurhayati Rahman MHum.

Perempuan kelahiran Bone, 29 Desember 1957 itu telah mendedikasikan lebih dari 30 tahun hidupnya untuk mempelajari dan menerbitkan La Galigo.

Menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Makasar (1983).

Meraih gelar Magister Filologi pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung (1990).

Saat studi S2, ia memfokuskan riset tesisnya pada satu bagian La Galigo, yakni “Sub I La Galigo Meong Paloe”. 

Tahun 1998 meraih Doktor Ilmu Sastra pada Program Pascasarjana UI (Cumlaude), dengan konsentrasi studi pada La Galigo.

Sejak menjadi mahasiswa, ia telah aktif mendalami dunia sastra, terutama dalam penelitian naskah-naskah kuno.

Hal ini terbukti dari berbagai penelitian yang telah dilakukannya.

Pada tahun 1993, ia mengikuti Program Studi Kebudayaan Belanda-Indonesia di Leiden.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1996, ia menerima beasiswa Sandwich Program dari Ford Foundation untuk melanjutkan studi di Leiden. 

Pada  tahun 1999, ia menjadi editor penerbitan La Galigo jilid II di Leiden.

Putri pendiri Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI), Anre Gurutta Haji (AGH) Abdurahman Matammeng itu pada saat ini menjadi dosen dan Guru Besar di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. 

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Ilmu Sosial dan Humaniora di Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin Makassar serta Direktur La Galigo Press.

Nurhayati akan menjadi salah satu narasumber Seminar Internasional Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar 4 Ethos 4 Jusuf.

Seminar ini akan jadi satu dari 34 event di rangkaian Dies Natalis ke-68 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Senin (2/9/2024) mendatang.(*)