Akmil 2001
Prestasi Kolonel Nur Wahyudi Suami Juliana Moechtar, Satgas Unifil Lebanon hingga Bebaskan Sandera
Sosok dan prestasi Kolonel Infanteri Nur Wahyudi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79 RI di Istana Negara IKN.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok dan prestasi Kolonel Infanteri Nur Wahyudi suami aktris Juliana Moechtar.
Nama Kolonel Infanteri Nur Wahyudi jadi perbincangan usai Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Lantas siapa Kolonel Infanteri Nur Wahyudi?
Dilansir dari Kompas.com, Kolonel Infanteri Nur Wahyudi belum lama ini dilantik sebagai Komandan Satuan atau Dansat-81 Kopassus.
Saat awal pembentukan pada 1981, Sat 81 Kopassus lebih dulu dinamai Detasemen Khusus 81 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak Banten tahun 2020.
Selama kariernya sebagai prajurit TNI, Wahyudi pernah menjadi anggota Satgas Muhibah dan terlibat dalam pembebasan sandera KMV Sinar Kudus oleh perompak Somalia di Somalia pada 2011 silam.
Hal ini diketahui dari unggahan Instagram sang istri, Juliana Moechtar, saat Wahyudi menjadi Komandan Upacara Parade saat HUT ke-72 Kopassus pada April 2024 lalu.
Dikutip dari Kompas.com, aksi penculikan terhadap anak buah kapal (ABK) KMV Sinar Kudus bermula saat mereka dalam perjalanan menuju Belanda.
Mereka membawa muatan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1 triliun.
Namun, saat tiba di perairan Teluk Aden, Somalia, pada 16 Maret 2011, kapal mereka dibajak.
Para perompak Somalia meminta uang tebusan dan pemerintah hanya memiliki waktu 1,5 bulan untuk menyelamatkan para sandera.
Susilo Bambang Yudhyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden, langsung menggelar rapat untuk membahas operasi penyelamatan para sandera.
Hasilnya, disepakati pembebasan kapal dan ABK KMV Sinar Kudus dilakukan dengan operasi militer khusus.
SBY juga menyetujui pasukan yang dikerahkan untuk membebaskan sandera berasal dari unsur Marinir, Kopassus, Kopaska, dan Kostrad TNI.
Pada 4 April 2011, Satgas pembebasan sandera yang saat itu dipimpin Kolonel Laut (P) M Taufiqurochman, bertolak menuju Somalia lewat Kolombo, Sri Lanka.
Para pasukan kemudian melakukan negosiasi cukup alot dengan pada 12 April 2011, lantaran perompak meminta uang tebusan dinaikkan menjadi Rp40 miliar.
Pembebasan sandera berhasil dilakukan meski sempat terjadi baku tembak hingga empat perompak Somalia tertembak dan jatuh ke laut.
Para sandera yang diselamatkan berhasil tiba di Indonesia dalam kondisi sehat pada 7 Mei 2011.
Selain bergabung dalam pembebasan sandera dari perompak Somalia, Nur Wahyudi juga pernah menjadi prajurit di beberapa Satgas.
Nur Wahyudi diketahui pernah menjadi salah satu anggota satuan penugasan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon.
Saat itu, ia menjabat sebagai Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang.
Wahyudi kemudian menyelesaikan tugasnya pada 2020, dan kembali ke tanah air diantaranya Satgas Ban Intel di Papua, dan Satgas Intel BIN di Bali dan NTB.
Wahyudi juga pernah menjadi prajurit Grup 3/Sandhi Yuda, satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.
Kehidupan Pribadi
Kolonel Infanteri Nur Wahyudi merupakan suami aktris Juliana Moechtar.
Mereka menikah pada pada Mei 2022.
Juliana yang mendampingi suaminya saat upacara terlihat membagikan foto di akun media sosialnya.
"Selamat Hari Ulang Tahun yang ke-79 Republik Indonesia! Jayalah Indonesia," tulis Juliana dikutip dari akun media sosialnya, Sabtu (17/8/2024).
Aktris kelahiran tahun 1989 itu tampil anggun dengan kebaya dengan tema warna merah putih.
Memadukan kebaya berwarna merah dengan kain berwarna putih, Juliana berpose sendiri di depan Istana Negara IKN, tempat upacara berlangsung.
Diketahui, Juliana Moechtar merupakan finalis Puteri Indonesia 2010.
Ini merupakan pernikahan kedua bagi Juliana Moechtar.
Sebelumnya, Juliana pernah menikah dengan anggota grup band Seventen, Herman Sikumbang atau Herman Seventeen.
Dari pernikahan itu, Juliana dikaruniai dua orang anak.
Herman meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda pada Desember 2018.
Tentang Satuan 81 Kopassus
Satuan 81 Kopassus, atau dulu lebih dikenal sebagai SAT-81/Gultor adalah satuan antiteror di Kopassus setingkat Grup yang terdiri dari prajurit terbaik dengan kualifikasi di atas rata-rata pasukan khusus pada umumnya yang diseleksi dari satuan Kopassus. Satuan-81 Kopassus sendiri bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas dari sisi jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang digunakannya.
Semua unsur tersebut dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas. Mengingat ini satuan terbaik di antara yang terbaik di dalam organisasi Kopassus secara khusus, dan TNI Angkatan Darat pada umumnya.
Perlu untuk diketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini istilah Gultor dihilangkan seiring dengan peningkatan kualifikasi yang dimiliki lebih dari sekadar penanggulangan teror.
Sejarah Satuan 81 Kopassus
Pendirian Satuan-81 Kopassus tidak lepas dari analisis intelijen atas perkembangan eskalasi jaringan terorisme internasional pada periode 1970 hingga 1980-an yang dapat mengancam stablitas hubungan internasional maupun negara itu sendiri.
Pada tahun 1970, Kepala Pusat Intelijen Strategis melaksanakan studi banding ke negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika dalam proses pembentukan satuan anti teror.
Beberapa negara dan satuan antiteror yang menjadi acuannya antara lain ialah Korps Commandotroepen dari Belanda, kemudian Special Air Service yang adalah pasukan khusus Angkatan Darat dari Inggris, GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9), satuan kepolisian paramiliter elit dari Jerman Barat, dan U.S Special Force dari Amerika Serikat.
Pada tanggal 28 Maret 1981, terjadi suatu peristiwa pembajakan pesawat DC-9 Garuda Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis bernama Komando Jihad.
Kopassus, yang waktu itu masih bernama Kopassandha, kemudian ditunjuk oleh Panglima ABRI pada saat itu yakni, Jenderal M. Jusuf untuk mengambil alih operasi pembebasan sandera dengan Letnan Kolonel Inf. Sintong Panjaitan sebagai pimpinan operasi, dengan memilih personel Kopassandha yang terbaik dimana saat itu Sat 81/Gultor belum terbentuk.
Operasi pembebasan sandera pun berjalan sukses dan secara dramatis melambungkan reputasi Kopassus di mata dunia internasional.
Berangkat dari pengalaman ketidaksiapan dalam menghadapi terorisme di era itu kemudian mendorong Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu, Letnan Jenderal TNI L.B Moerdani, untuk menginisiasi agar segera membuat kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha.
Pada 30 Juni 1982, dibentuklah Satuan Anti Teror Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha, melalui surat keputusan nomor: SKEP/4/VI/1982 tanggal 30 Juni 1982 yang merupakan Satuan Anti Teror pertama di Indonesia, dengan Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan sebagai komandan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto selaku wakil komandan.
Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.
Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat".
(Kompas.com/ Rintan Puspita Sari) (Tribunnews.com/Pravitri Retno W) (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)
Sosok Alumnus Akmil 2001 Pertama Pecah Bintang, Jadi Jenderal Termuda TNI |
![]() |
---|
Charles Yohanes Jenderal Termuda TNI, Pecah Bintang Usia 45 |
![]() |
---|
Sosok Kolonel Wahyo Yuniartoto Resmi Jadi Ajudan Prabowo, Prajurit Kopassus Akmil 2001 |
![]() |
---|
Kehebatan Kolonel Wahyo Yuniartoto Prajurit Kopassus Jadi Ajudan Prabowo |
![]() |
---|
Kehebatan Komandan Grup 2 Kopassus Jadi Ajudan Presiden ke-8 Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.