Sejarah Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembukaan Gaukang Kerajaan Bajeng 14 Agustus 1945
Pengibaran bendera merah putih di Halaman Balla Lompoa Bajeng digelar tiga hari lebih cepat dibandingkan peringkatan HUT Proklamasa
4. Batang Banoa Pammase, yaitu RIBU’ DAENG TAYANG ( diwakili PAKE’ DAENG SUANG.
FUKUSIMA menceritakan bahwa Jepang sekarang sudah kalah, karena Pengeboman kota Hirosima dan Nagasaki oleh tantara sekutu yang menyebabkan kehancuran bagi Jepang. Tentara Jepang akan segera meninggalkan Indonesia dan jika kita tidak melakukan perlawanan, imperialisme Belanda akan kembali menjajah Indonesia. Menurut FUKUSIMA, inilah kesempatan yang paling baik melepaskan diri penjajahan mereka. Setelah diadakan pembicaraan dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya disepakati bahwa GAUKANG KERAJAAN BAJENG akan dibuka pada tanggal 14 Agustus 1945 di depan Keluarga Besar Tu Bajeng dan akan dilaksanakan sesuai amanat dan pesan nenek moyang secara turun temurun.
Berita pembukaan GAUKANG Kerajaan Bajeng tersebar secara luas dalam waktu 2 (dua) hari dan pada hari Selasa tanggal 14 Agustus 1945 berlangsunglah Pembukaan Gaukang Tu Bajeng yang sebelumnya tidak pernah dilihat dan dilakukan oleh siapapun.
Dengan hidmat dibukalah sebuah kotak kayu yang berisikan “Sehelai bendera berwarna merah dengan ornament warnah putih yang menurut pesan orang-orang tua, bendera ini adalah bendera Kerajaan Bajeng yang bernama JOLLE-JOLLEYA , dan sehelai bendera berwarna merah Polos Segi Empat Panjang yang dikenal sebagai BENDERA PERANG, dan apabila keduanya dikibarkan bersamaan, maka berarti bahwa Bajeng dalam KEADAAN DARURAT atau SIAP PERANG” ………
Dengan suatu upacara yang dihadiri oleh Batang Banoa Appaka, Pemuka Kerajaan Bajeng dan Pemuka Masyarakat dan seluruh masyarakat Bajeng yang memenuhi halaman Ballalompoa Limbung Bajeng, kedua bendera tersebut di “SUSSURU” ( diikat ke sebatang bambu) dan dikibarkan pada satu tiang bambu berdampingan dengan BENDERA MERAH PUTIH.
Setelah bendera dikibarkan berarti Keluarga Besar Kerajaan Bajeng sudah dalam keadaan SIAP BERPERANG, maka untuk memenuhi pesan leluhur bahwa sebelum pergi berperang, mereka akan berkumpul di BUNGUNG BARANIA untuk Addinging-dinging.
Pada hari Selasa tanggal 14 Agustus 1945, kira-kira jam 09.00 wita pagi, Bendera Merah Putih dan Bendera Kerajaan Bajeng di arak oleh ribuan rakyat datang dari berbagai pelosok dengan diapit oleh Tu Barani diiringi seluruh perangkat Perang kerajaan Bajeng yang dibawah oleh petugas-petugas tertentu menuju Bungung Barania. Selama 3 (tiga) 3 (tiga) malam Addinging-dinging di Bungung Barania diisi dengan berbagai kegiatan tradisional maupun pertunjukan kesenian dan latihan bela diri.
Sampai pada tanggal 17 Agustus 1945, saat diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia di Jakarta ( dimana hal ini diketahui dari radio Tuan Razak, asisten Kepala Daerah Gowa pada waktu itu yang berkedudukan di Limbung), maka dikibarkanlah yang ke dua kalinya Bendera Merah Putih dengan upacara di Panranga.
Pada hari itu pula 17 Agustus 1945 di Bungung Barania Panranga di bentuk Organisasi Pemuda bernama Gerakan Muda Bajeng (GMB) yang merupakan organisasi pertama yang menjadi cikal bakal Laskar Pejuang Lipang Bajeng yang terkenal di Sulawesi Selatan.
Ternyata bahwa Pembukaan Gaukang Kerajaan Bajeng dapat memotivasi bangkitnya semangat Juang Tu Bajeng yang dicetuskan pada tanggal 14 Agustus 1945, yang menyatakan kesiapan menghadapi segala kemungkinan dalam mempertahankan hak membela kebenaran, keadilan dan Kemerdekaan.
Benda-benda Gaukang Kerajaan Bajeng di Kembalikan ke Ballalompoa Limbung pada tanggal 17Agustus 1945 dan sampai saat ini, benda-benda bersejarah tersebut akan menjadi milik Keluarga besar Kerajaan Bajeng sebagai Lambang Pemersatu dan Kepahlawanan serta symbol Pembangkit Semangat Juang yang seterusnya menjadi warisan bagi Generasi Pelanjut Keluarga Besar Kerajaan Bajeng.
Demikian Sejarah singkat Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembukaan Gaukang Kerajaan Bajeng pada tanggal 14 Agustus 1945 yang diperingati dan dirayakan saat ini. Semoga hari-hari bersejarah ini akan tetap terpatri dalam jiwa sanubari Keluarga Besar Kerajaan Bajeng.
Dibacakan ulang, 10 Agustus 2024
Ir. H Muhammad Rusli Sumara M.I.Kom Daeng Ngirate
Pembina/Penasehat Yayasan Ballalompoa Bajeng Ri Limbung.
Kenalkan Nurhikmah Dg Cora Ketua Delegasi Indonesia ke Pertandingan Barongsai di Macau China |
![]() |
---|
Putri Gowa Antar Delegasi Indonesia ke Ajang Internasional Lion Dace Championship 2024 Macau |
![]() |
---|
Nurhikmah Dg Cora: 45 Induk Organisasi Siap Meriahkan Forda Sulsel 18 Sampai 20 Oktober 2024 |
![]() |
---|
Kormi-Pemprov Siapkan Festival Olahraga Masyarakat Daerah di Makassar 18 Oktober 2024 |
![]() |
---|
Keluarga Kerajaan Peringati Maulid Nabi Muhammad di Kompleks Makam Arung Palakka-Kr Pattingalloang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.