Tribun Video
VIDEO: Wisata Mangrove Luppung Bulukumba Sulawesi Selatan, Tawarkan Pemandangan Eksotis
Hutan Mangrove Luppung Bulukumba terletak di Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Hutan Mangrove Luppung terletak di Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Hutan Mangrove ini kini menjadi destinasi wisata.
Lokasinya sekira 18 kilometer dari arah timur ibu kota Bulukumba atau dapat ditempuh sekitar 30 menit.
Kepala Dusun Luppung Ismunandar menyatakan dulu Pantai Luppung hanya hamparan pasir dan tanah.
Sehingga kerap abrasi setiap kali gelombang tinggi tiba.
Sekitar tahun 1990-an, masyarakat setempat memiliki gerakan menanam pohon Mangrove.
Tujuannya agar wilayah pemukiman warga tidak terkena abrasi.
Masyarakat pun bersama pemerintah mulai bergerak menanam pohon mangrove.
" Dulu di luar sana di laut ada rumah warga tapi karena abrasi sehingga jadi lautan," ungkap Ismunandar.
Dari awal itulah, sepanjang pantai Luppung menjadi Hutan Mangrove.
Kini dijadikan sebagai objek wisata dan habitat ikan.
Tahun 2018, Pemerintah Desa Manyampa mulai merintis hutan mangrove jadi destinasi wisata.
Dibawah kepemimpinan Kepala Desa Manyampa, Abbas Madda menganggarkan biaya pembangunan wisata melalui dana desa.
31 Desember tahun 2019, hutan mangrove diresmikan oleh Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali (almarhum) jadi objek wisata.
Sarana itu sebagai pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Sejak itulah objek wisata itu menjadi ramai dikunjungi masyarakat umum.
Pemerintah desa juga di bawah Badan Usaha Milik Desa membangun jembatan panjangnya 200 meter.
Jembatan Kayu dan Kafe Terapung Jadi Pelengkap Eksotis
Jembatan kayu penuh warna-warni menambah keindahan wisata Luppung.
Hutan mangrove setinggi tujuh meter menghijau melengkapi keindahan objek itu.
Angin laut berhembus sepoi-poi, menembus dedaunan pohon Mangrove menambah kesejukan lokasi itu.
Gulungan ombak dari kejauhan, namun perlahan melambai masuk ke celah-celah akar pohon.
Saat air pasang laut, ikan-ikan bebas berenang di bawah pohon mangrove.
Eksotisme paling indah saat pagi hari atau menjelang petang.
Dari lokasi itu, Ujung Bira dan Pantai Bonto Bahari tampak jelas.
Untuk masuk ke objek ini, pengunjung harus bayar retribusi Rp 5000 untuk orang dewasa, anak-anak Rp 2000 per orang.
Di dalam objek terdapat dua gazebo apung.
Sedang gazebo biasa terdapat tiga.
Satu warung makan dan kafe dan satu buah musala.
Pengunjung juga bebas beraktifitas malam.
Sebab di dalam objek lampu penerangan PLN cukup.
Batas berkunjung hingga pada pukul 22.00 Wita.
Butuh Fasilitas Tambahan
Salah seorang pengunjung, Sheila berharap agar pengelola bisa menambah fasilitas pendukung.
Seperti saluran internet, papan-papan jembatan dapat diganti yang patah.
Dapat juga menambah spot spot foto dan area terbuka dalam pinggir hutan mangrove. (*)
Wisata Mangrove Luppung Bulukumba
Wisata Mangrove Tongke-tongke Sinjai
Wisata Mangrove Dermaga Maros
Wisata Mangrove Monro-monro Jeneponto
tribun video
Video Tribun Timur
Jalan Rusak Jeneponto Viral, Warganet Sebut Pajak Tak Seimbang Kualitas Infrastruktur: Stopmi Bayar! |
![]() |
---|
VIDEO: Dedi Mulyadi Mendadak ke Kantor KPK Bahas Uang Rp5 Triliun |
![]() |
---|
VIDEO: AMA Makassar Siap Mengembangkan Profesionalisme Masyarakat Manajemen |
![]() |
---|
VIDEO: Penjualan Sapi Meningkat di Palopo |
![]() |
---|
VIDEO: Warga Makassar Antusias Donor Darah di Karebosi Link |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.