Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim 2024

Sah PPP Deklarasi Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, PDIP Siapkan Rismaharani

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi deklarasikan Khofifah - Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi bakal calon wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan atau DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak resmi kembali bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi deklarasikan Khofifah - Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024.

Kegiatan itu dinamai Deklarasi Jihad.

DPW PPP deklarasi memenangkan Khofifah - Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansori membacakan deklarasi itu di Muskerwil PPP Kota Surabaya, Kamis (1/8/2024).

"Yang pertama, DPW PPP Jatim memandang kepemimpinan Khofifah-Emil pada periode 2019-2024 telah menurunkan angka kemiskinan Jawa Timur secara signifikan," kata Mujahid Ansori.

Kedua, DPW PPP Jatim memandang program beasiswa untuk guru dan kampus pesantren yang digagas Khofifah-Emil telah memajukan pendidikan Jatim.

Ketiga, PPP menilai, penguatan UMKM, investasi, dan pengembangan SDM pada kepemimpinan Khofifah-Emil memajukan masyarakat.

Keempat, kepemimpinan Khofifah-Emil membawa Jatim menjadi lumbung pangan nasional.

Kelima, percepatan pembangunan di provinsi ini seperti di Selingkar Wilis, Gerbangkertasusila dan rencana pembangunan Islamic Science Park sebagaimana tertuang dalam Perpres nomor 80 Tahun 2019 harus dipastikan keberlangsungannya.

"Berpijak pada pokok pikiran di atas, demi kesinambungan dan keberlanjutan pada prestas, DPW PPP Jatim menyatakan berjihad untuk kemenangan Khofifah dalam Pilgub Jatim," lanjut dia.

Plt Ketua Umum DPP PPPMardiono mengatakan, semua kader PPP harus komitmen memenangkan Khofifah-Emil.

"Kami memberikan dukungan politik adalah bukan semata-mata dukungan administrasi," kata Mardiono.

PPP harus bekerja untuk memenangkan dukungan, baik itu untuk gubernur maupun untuk pemilihan kepala daerah dan kota.

Mardiono berpesan agara kader PPP tetap berkerja berlandaskan Islam.

Kader harus menaati apa yang sudah dicontohkan oleh guru-guru pendiri PPP.

Khofifah pun berterima kasih.

Khofifah menyatakan akan bekerja keras untuk ikhtiar kemenangan pada Pilkada Jatim.

"Terima kasih ke PPP yang telah memberikan amanat kepada kami," kata Khofifah.

"Kami siap bekerja keras menjalankan amanah yang diberikan," lanjut Khofifah.

Deklarasi jihad adalah jihad bersama untuk kemenangan masyarakat Jatim.

Khofifah menegaskan, pihaknya terus merumus program strategis untuk pembangunan Jatim ke depan.

Perumusan itu dengan melibatkan para pakar di Jatim, konsultan dan juga aspirasi serta masukan dari sejumlah pihak termasuk dari partai pengusung Khofifah-Emil.

"Kami juga akan menyiapkan bedah konsep pembangunan Jatim. Kami sudah menyerap pemikiran pemikiran para tokoh dan sudah dikompilasi," kata dia.

Hal itu akan masuk dalam program-program yang akan disampaikan saat kampanye.

PDIP Berhenti Berharap ke Khofifah

PDIP kini fokus untuk mengusung kader jadi lawan Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

PDIP tak mau lagi sandingkan kadernya dengan Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

Sikap PDIP jauh berbeda pada Juni 2024 lalu.

Kala itu, PDIP dorong kadernya jadi wakil Khofifah. Namun Demokrat tetap usung Emil Dardak jadi 02 Khofifah.

Belakangan, Khofifah-Emil Dardak fix maju dabn berpasangan lagi.

Khofifah merasa Emil Dardak masih cocok jadi wakilnya. Begitu juga Emil, merasa masih cocok jadi wakil Khofifah.

Satu periode pimpin Jatim, Khofifah dan Emil tak pernah pecah kongsi.

Kembalinya berpasangan Khofifah - Emil Dardak di Pilgub Jatim membuat PDIP harus mengalah.

PDIP tak berharap lagi kadernya mendampingi Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono alias Kanang mengatakan pihaknya tak lagi ngotot menawarkan kader jadi calon wakil Khofifah.

"Ndak lah (menawarkan kader PDIP jadi wakil Khofifah). Mereka sudah clear dengan Mas Emil. Cuma apa yang harus bisa kita kerja samakan," kata Kanang ditemui di Surabaya, Selasa (30/9/2024).

Muncul berbagai opsi untuk menghadapi Pilkada Jatim.

Termasuk kans merapat ke koalisi pengusung Khofifah.

Khofifah-Emil sendiri sudah diusung Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PPP, PKS, Perindo dan PSI.

"Masih memungkinkan (mengusung Khofifah). Semuanya masih memungkinkan. Masih dinamis," kata dia.

Meski buka peluang usung Khofifah, namun PDIP juga terus berkomunikasi dengan PKB.

Hingga kini, PDIP dan PKS sama-sama belum menentukan calon di Pilkada Jatim 2024.

"Bisa jadi (koalisi) dengan PKB (Pilgub Jatim)," ujar Mantan Bupati Ngawi ini.

Di internal PDIP sendiri,  sudah mengerucut dua nama yang akan diusung di Pilkada Jatim 2024.

Dua kader itu yakni Mensos Tri Rismaharini dan Men PANRB Azwar Anas.

"Kalau yang dibahas ada dua, Bu Risma dan Pak Anas itu yang di dalam internal ada pembahasan," lanjut dia.

Kanang mengatakan PDIP segera umumkan nama calon pada awal Agustus 2024 ini.

"Paling lambat minggu-minggu depan ini. Awal minggu pertama (Agustus)," lanjut dia.

PDIP memang sedang benar-benar berhitung siapa calon gubernur-wakil gubernur yang bakal mereka usung di Pilkada Jatim 2024.

"Kita enggak gegabah untuk melawan incumbent, konon katanya elektabiltasnya bagus. Maka siapa yang pantas, dan layak, dan mampu ada keseimbangan sehingga genjotnya gak terlaku berat," ujarnya.

Rencana PDIP gabung ke koalisi Khofifah

Partai Demokrat Jawa Timur menghormati niat PDIP untuk bergabung ke koalisi pengusung Khofifah Indar Parawansa, dan menyodorkan nama bacawagub untuk Pilgub Jatim 2024.

Meski begitu, Demokrat mengingatkan bahwa keinginan untuk mengusulkan nama di luar Emil Dardak bukanlah perkara mudah. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Jatim, Samwil menyatakan, keinginan itu nyaris sulit, lantaran Khofifah-Emil adalah pasangan petahana yang sudah memimpin di Jawa Timur selama lima tahun.

Selain itu, paket pasangan ini juga sudah mendapat dukungan dari banyak parpol. 

Di antaranya Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Di internal koalisi Khofifah hanya menyisakan Gerindra yang belum memberikan rekomendasi nama bacawagub kepada Khofifah.

Sehingga, Samwil menilai, keinginan PDIP untuk menyodorkan nama bacawagub bukan hal gampang. 

 "Tentu setiap partai ingin kadernya masuk di kekuasaan, namun hal tersebut tidak mudah, apa lagi mau masuk ke petahana, karena yang menentukan adalah calon gubernur sendiri," kata Samwil saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (2/6/2024). 

Menurut Samwil, keinginan parpol termasuk PDIP untuk menyodorkan kader di posisi bacawagub Khofifah memang hal yang wajar dan sah.

Begitu pula dengan kader Demokrat Jatim yang sedari awal sudah mendorong pasangan petahana Khofifah-Emil lanjut dua periode. 

Samwil yang juga anggota DPRD Jatim pun tetap yakin pada pasangan Khofifah-Emil sebagai paslon petahana Pilgub Jatim 2024.

Demokrat menegaskan tidak khawatir Khofifah akan meninggalkan Emil Dardak.

"Partai Demokrat, Golkar PAN, PPP sudah selesai mengusung petahana," ujar Samwil. 

Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan Jatim kembali menyampaikan keinginan untuk berkoalisi dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Jika PDIP bergabung ke dalam koalisi, maka dinilai akan memperkuat representasi poros nasionalis-religius di kontestasi mendatang. 

Sebab Khofifah yang merupakan Ketua Umum PP Muslimat NU merepresentasi kaum nahdliyin atau religius dan identik dengan warna hijau. Sedangkan PDIP adalah partai nasionalis yang identik dengan warna merah. 

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah mengatakan, jika terbentuk, poros ini ibarat buah semangka yang tampilannya hijau tapi isinya berwarna merah.

"Kami berharap positioning PDI Perjuangan, kalau itu buah semangka akan lebih baik," kata Said pekan lalu. 

Sinyal pendekatan PDIP kepada Khofifah memang sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.

Penjajakan komunikasi itu ditegaskan terus dilakukan, termasuk kepada partai politik yang telah lebih dulu memberikan dukungan kepada Khofifah

Karena sejauh ini, Khofifah sudah mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Apalagi PDIP tak memungkiri turut memiliki niat untuk menyodorkan posisi bakal calon wakil gubernur kepada Khofifah

Berdasarkan penjelasan PDIP Jatim sebelumnya, ada sejumlah kader muda yang dinilai bisa menjadi alternatif pendamping Khofifah. Yakni, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin atau Mas Ipin. 

Lalu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito.

Hanya saja, Said menegaskan, untuk keinginan mengusulkan nama wakil, PDIP menyadari perlu duduk bareng. 

"Kita akan duduk bersama supaya punya pandangan yang sama tentang Jawa Timur. Semoga ada tempat bagi PDI Perjuangan untuk bersama Mbak Khofifah," ujar Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan. 

Penjajakan kepada Khofifah ini ditegaskan Said menjadi satu-satunya opsi yang saat ini dipikirkan oleh PDIP Jatim.

Tidak ada alternatif lain termasuk kepada PKB yang belakangan melempar wacana pembentukan poros baru penantang Khofifah

Meski hampir pasti mendukung Khofifah, namun Said menegaskan tahapan untuk mengusung secara resmi masih relatif panjang.

"Usung mengusung nantilah," tandas politisi asal Sumenep Madura tersebut.  (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved