Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Bali 2024

Peluang Wayan Koster - Giri Prasta Paket di Pilgub Bali 2024, Pengamat Sebut Belum Pasti

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), I Nyoman Subanda mengatakan saat ini semuanya masih belum pasti.

Editor: Ansar
TribunBali
Nyoman Giri Prasta mendampingi I Wayan Koster saat memberikan hibahkan tanah untuk Desa Adat Ambengan dan Ayunan pada Rabu 10 Mei 2023 kemarin. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Beredar foto Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta dalam acara Pendidikan Kader Pratama dan Pemahaman Politik PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.

Wayan Koster dan Giri Prasta pun santer dikabarkan bakal berpasangan di Pemilihan Gubernur Bali.

Wayan Koster adalah mantan Gubernur Bali dan Giri Prasta Bupati Badung.

Dalam foto, terlihat Koster dan Giri tersenyum manis dengan pose salam metal.

Keberadaan foto ini disebut-sebut sebagai sinyal jika mereka akan bersatu.

Lalu bagaimana peluang kemenangan jika Koster dan Giri berpasangan dalam perhelatan Pilgub Bali?

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), I Nyoman Subanda mengatakan saat ini semuanya masih belum pasti.

Dan semua pihak juga belum tahu apakah keduanya akan benar-benar berpasangan.

“Tapi saya sempat diskusi dengan Pak Koster, ada kemungkinan seperti itu karena itu yang paling memungkinkan,” kata Nyoman Subanda saat dihubungi Selasa 23 Juli 2024.

Meskipun sebelumnya sempat menyebut akan tetap berpasangan Cok Ace, namun akhir-akhir ini Koster condong memilih Giri Prasta.

 Dan menurutnya, peluang untuk menang jika Koster-Giri berpasangan sangat tinggi.

“Saya pikir peluang (menang) sangat tinggi pertama incumbent, kemudian Pak Koster juga lumayan, dia masih punya basis massa, representatif, dari incumbent tentu di birokrasi sudah dikenal,” katanya.

Sementara Giri Prasta menurutnya saat ini juga sangat populer dengan manuver bantuan sosialnya.

Tak hanya menggelontorkan bantuan untuk Badung namun juga ke luar Badung.

“Saya kira akhir-akhir ini (Giri Prasta) banyak direspon positif masyarakat,” katanya.

Sehingga jika berpasangan, akan menjadi kombinasi dengan peluang kemenangan sangat tinggi.

Apalagi ditambah dengan partai pengusungnya adalah PDI Perjuangan yang notabene partai berkuasa di Bali.

Saat ditanya terkait ada keinginan Giri menjadi Bali satu, menurutnya hal itu akan kembali ke Giri Prasta lagi.

“Masyarakat memang banyak menghendaki Pak Giri satu, tapi kalau memang berpasangan dengan Pak Koster, pasti Pak Koster yang jadi satu, dan itu paling memungkinkan,” tambahnya.

Dan baginya, jadi Bali dua bagi Giri Prasta merupakan fondasi untuk maju pada Pilgub selanjutnya karena masa jabatan Koster sudah dua periode jika terpilih pada Pilgub 2024 ini.

Sementara itu, terkait kemungkinan calon wakil diambil dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga ada kemungkinan.

Namun dirinya melihat jika KIM saat ini masih getol untuk menyiapkan kader untuk maju.

“Sebetulnya sekarang masih wait and see, menunggu Mega juga, apakah Mega akan berkoalisi dengan KIM, tapi sepertinya KIM juga menyiapkan kader yang berbeda,” imbuhnya.

Sedangkan terkait munculnya pasangan Putu Agus Suradnyana dengan Made Muliawan Arya atau PAS - Mulia menurutnya itu dicocok-cocokkan saja.

Dan sebenarnya peluang PAS - Mulia untuk menang menurut Subanda kecil.

“Bisa jadi (mereka berpasangan), peluang menangnya kecil. Dibandingkan Koster-Giri lebih kecil,” katanya.

Menurutnya masih lebih besar peluangnya jika yang maju adalah Rai Mantra ketimbang Agus Suradnyana.

“Masih lebih mending dengan Rai Mantra, walaupun artinya elektabilitas, kapabilitasnya kayaknya masih lebih kecil ketimbang Koster-Giri,” tutupnya. 

Mantra-Mulia Resmi Maju di Pilkada Bali 2024, De Gadjah Klaim Dapat Restu Jokowi dan Prabowo

 Jelang Pilkada Bali 2024, partai politik yang tergabung dalam  Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat mengusung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya atau De Gadjah.

Diusungnya pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya di Pilkada Bali 2024 diketahui setelah KIM menggelar rapat konsolidasi di The Brass, Bali, Jumat 24 Mei 2024.

Majunya paslon dari KIM ini memperlihatkan dinamisnya peta perpolitikan jelang Pilkada Bali 2024.

“Yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai bakal calon Gubernur Bali dan Made Muliawan Arya sebagai bakal calon Wakil Gubernur Bali,” kata Made Muliawan Arya alias De Gadjah.

Menurut De Gadjah, paslon Mantra-Mulia ini telah mendapatkan restu dari dua sosok penting di Tanah Air.

Yakni, Presiden RI Joko Widodo dan Prabowo Subianto (Presiden RI terpilih 2024) yang juga Ketua Umum Gerindra.

 “Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang akan dicalonkan atau didukung oleh peserta rapat dalam pelaksanaan kontestasi Pilkada 2024 Provinsi Bali adalah pasangan calon yang didukung oleh Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto,” jelasnya.

Namun demikian, De Gadjah yang mewakili KIM mengaku siap mendukung keputusan pusat apabila terjadi perubahan.Sementara ditanya soal komunikasinya dengan sosok Rai Mantra, De Gadjah mengakui telah menjalin komunikasi.

Masih menurut De Gadjah, secara tersirat Rai Mantra disebutnya siap menerima keputusan dari Jokowi dan Prabowo.

 “Sudah. Beliau kan sudah perintah dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Beliau siap,” ujarnya.

Tak hanya pada Pilgub Bali, KIM yang kini juga diisi oleh NasDem dan PKB itu akan melanjutkan koalisinya hingga ke Pilkada Kabupaten/Kota se-Bali.

Hal tersebut dilakukan guna mengawal keputusan pemerintah pusat hingga ke tingkat daerah demi terciptanya kebermanfaatan masyarakat Bali.

“Para peserta rapat, sepakat berkoalisi sebagai kepanjangan tangan koalisi di pusat dengan tujuan untuk mengawal setiap keputusan pemerintah pusat, dapat tercapai dengan baik.”

“Melalui kebijaksanaan pemerintah daerah sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat Bali,” ungkapnya.

Disinggung soal Pilkada Kabupaten/Kota se-Bali, De Gadjah menerangkan bahwa KIM sepakat hanya mengusung satu Paslon.

Sehingga, tidak mencalonkan dan tidak mendukung Paslon yang di luar keputusan koalisi “jumbo” itu.

“Para peserta rapat sepakat hanya akan mencalonkan 1 pasangan bakal calon bupati dan walikota dalam kontestasi pemilihan kepala daerah 2024 pada masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.”

“Para peserta rapat sepakat untuk tidak mencalonkan dan tidak mendukung pasangan bakal calon di luar keputusan koalisi,” pungkasnya.

Diketahui, kesepakatan ini terbentuk usai KIM yang kini ditambah NasDem dan PKB memggelar rapat koalisi.

Usai mencapai kesepakatan, hal tersebut diperkuat dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman.

Adapun para peserta rapat yang hadir yakni  dari partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, NasDem, PKB, dan Garuda.

Sementara Parpol sisanya dikatakan berhalangan hadir.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved