Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Pimpinan KPK

Profil dan Sosok Fitroh Rohcayanto Calon Pimpinan KPK, Pernah Dipaksa Seret Anies Dalam Formula E

Fitroh Rohcayanto memiliki rekam jejak yang berbeda dari empat rekannya di kejaksaan yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Profil Fitroh Rohcayanto mantan Direktur Penuntutan KPK yang didorong Jaksa Agung Burhanuddin untuk maju bertarung sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Jaksa senior lain yang bertugas di Kedeputian Koordinasi dan Supervisi (Koorsup) KPK juga kembali ke Kejagung.

Keduanya telah mengantongi surat keputusan (SK) untuk kembali bertugas di Korps Adhyaksa.

"Perlu kami sampaikan, atas permintaan beliau sendiri beberapa waktu yang lalu, tahun kemarin. Untuk kemudian mengembangkan karier di sana, di Kejaksaan Agung," ujar Ali.

Menurut Ali, sejumlah aparat penegak hukum (APH) tidak selamanya bertugas di KPK.

Pada waktu tertentu, mereka harus kembali ke instansi asal untuk pengembangan karier.

KPK Kesusahan Usut Kasus Korupsi Formula E, Dituduh Ingin Jegal Anies Baswedan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mengalami kesusahan untuk mengusut kasus dugaan korupsi Formula E di DKI Jakarta.

Sebab, saat KPK ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait Formula E, publik menjadi riuh dan menuding KPK ingin menjegal Anies Baswedan.

Keluhan itu kemudian disampaikan KPK ke Menko Polhukam, Mahfud MD.

Mahfud mengatakan, KPK mengalami dilema dalam memanggil Anies Baswedan, yang merupakan Gubernur DKI Jakarta pada masa itu.

Pasalnya, KPK kerap dituding bermain politik untuk menjegal Anies Baswedan.

"Itu saya tanya Anies kok jadi ribut mau dipanggil KPK. Nah KPK-nya itu begini, ‘pak kami itu serba susah. Setiap kami mempersoalkan dana formula dan sebagainya,

lalu dituduh mempolitisasi mau menjegal Anies, padahal ndak urusannya ini dengan Anies, ini temuan BPK. Sehingga kami merasa setiap nyebut ini lalu rame katanya ini menjegal Anies'," kata Mahfud Selasa (31/1/2023), dikutip dari TribunMedan.com

Pada akhirnya, setiap KPK ingin bersuara terkait kasus formula E, muncul di opini seolah-olah KPK melakukan kejahatan untuk menjegal Anies Baswedan.

Apalagi, Anies Baswedan saat ini sudah mendapat tiket sebagai bakal calon presiden di 2024, tentunya akan semakin besar opini publik yang terbentuk.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved