Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Jamaah Haji Kloter 32 Makassar Tiba, 1 Meninggal Saat Hendak ke Tanah Air

Saat diberangkatkan, jumlah jemaah dari kloter 32 ini sebanyak 450 orang.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Suasana penyambutan jemaah haji Kloter 32 Debarkasi Makassar asal Sulsel dan Maluku di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (16/7/2024).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jemaah haji kelompok terbang (kloter) 32 tiba dengan jumlah tak utuh di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (16/7/2024).

Saat diberangkatkan, jumlah jemaah dari kloter 32 ini sebanyak 450 orang.

Namun saat kepulangan hanya berjumlah 445 jemaah saja dengan rincian 174 jemaah asal Provinsi Maluku, 224 dari Kabupaten Wajo, 36 asal Kota Makassar, lima dari Kabupaten Sidrap, lima Petugas Kloter dan satu Petugas Haji Daerah (PHD).

Satu orang meninggal di kloter ini atas nama La Hamiu La Bandara (60) jemaah asal Maluku.

Ia wafat saat salat magrib di Bandar Udara Pengeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah jelang keberangkatan ke Indonesia.

Lalu ada tiga jemaah kloter ini asal Maluku tanazul ke kloter 16, 17 dan 19, serta satu lainnya masih menjalani perawatan di RS Al Hamra Madinah atas nama Alamsyah Renwarin A.

Kepala Bidang Lansia dan Disabilitas PPIH Debarkasi Makassar, Mulyadi Iskandar meminta kepada kepada jemaah untuk bersama-sama membacakan surah Al Fatifah kepada jemaah yang meninggal di kloter 32.

Ia juga meminta kepada jemaah haji kloter 32 agar saling memafkan sekiranya ada salah dan khilaf selama bersama-sama melaksanakan ibadah haji.

"Mungkin selama bapak ibu berinteraksi di tanah suci ada khilaf dan kesalahan yang dilakukan, sesampainya di asrama ini silahkan saling memaafkan," katanya di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (16/7/2024).

Dengan saling memaafkan, kata Mulyadi, jemaah dapat tenang kembali ke kampung halamannya tanpa ada rasa bersalah kepada sesama jemaah. 

"Sehingga jangan ada dosa dan dendam diantara kita," ungkapnya.

Ia juga meminta kepada seluruh jemaah agar etos ibadah mereka terus dipertahankan sama seperti ketika melaksanakan ibadah haji.

"Waktu di Masjid Nabawai Madinah bapak ibu bahkan salat sampai 40 kali, jangan sampai setelah di Indonesia justru malas salat atau salatnya ditunda-tunda," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved