Berita Viral Makassar
Ramai Jual Masjid, Hadits Shahih Muslim Potensi Besar Masuk Surga Bagi Bangun Masjid
orang yang membangun tempat ibadah kaum muslim ini dengan niat tulus karena Allah Ta’ala berpotensi besar masuk surga.
TRIBUN-TIMUR.COM- Masyarakat Kota Makassar dihebohkan seorang warga jual masjid di Jl Kompleks Btn Makkio Baji, Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Masjid bernama Fatimah Umar terpampang ada spanduk “DIJUAL”
Ada juga nomor telponnya.
Ternyata penjual masjid pun melampirkan pemilik tanah bernama Hilda Rahman.
Lengkap dengan nomor sertipikat hal milik (SHM).
Foto ini mulai beredar di akun Facebook bernama Andi Muhammad Nur Syahid, Minggu (14/7/2024) malam.
Hadits Keutamaan Membangun Masjid
Sebagai agama sempurna, Islam telah memberikan penjelasan terkait pembangunan masjid.
Dengan demikian sepatutnya hal tersebut menjadi motivasi untuk mengamalkannya.
Apalagi jika kita adalah seorang muslim yang mendambakan keberkahan hidup di dunia hingga selamat di akhirat.
Dalil keutamaan membangun masjid dan memakmurkannya cukup banyak.
Salah satu yang cukup populer adalah apa yang sabda Rasulullah SAW :
“ Siapa yang membangun masjid karena Allah Ta’ala walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah akan bangunkan baginya rumah seperti itu pula di surga”. (HR Muslim no 533)
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa orang yang membangun tempat ibadah kaum muslim ini dengan niat tulus karena Allah Ta’ala berpotensi besar masuk surga.
Bahkan Allah Ta’ala ternyata menjanjikan kepada orang tersebut akan dibuatkan rumah di surga, sesuai dengan besar masjid yang dibangunnya di dunia.
Tetapi untuk mengamalkan sebuah kebaikan membutuhkan keimanan. Dari kebaikan kecil seperti memberikan sejumlah sarung hingga membangun dan memakmurkan masjid adalah pekerjaan orang beriman. Allah Ta’ala berfirman :
“ Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Serta tetap melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada apapun kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang yang mendapatkan petunjuk”. (TQS At-Taubah 18)
Ketika akan membangun sebuah masjid, yang bersangkutan tidak memikirkan apapun kecuali ridho Allah Ta’ala. Sehingga bisa jadi yang melaksanakan amalan ini bukanlah orang yang kaya raya, tetapi mereka yang dekat hatinya pada sang pencipta.
Keutamaan Membangun Masjid
Selain keutamaan yang telah dijelaskan di atas, ternyata masih ada keutamaan lain bagi seseorang yang melakukan amalan satu ini. Berikut adalah lima diantaranya:
1. Pahala Jariyah
Dalam setiap amal yang dikerjakan seorang muslim tentu mengharapkan pahala. Dengan demikian, pahala dapat dikatakan bahwa pahala sebagai motivasi dalam melakukan amal kebaikan.
Berkaitan dengan pahala, Allah Ta’ala menjanjikan pahala tak terputus bagi pembangun masjid. Rasulullah SAW bersabda :
“Pahala amalan kebaikan yang akan menghampiri seorang mukmin sepeninggalannya yang diantaranya mushaf yang dia tinggalkan, masjid yang dia bangun, rumah untuk musafir yang dia bangun, sungai yang dia alirkan, atau sedekah yang dia keluarkan dari hartanya dikala sehat dan hidupnya maka akan menghampirinya sepeninggalannya”. (HR Ibn Majah)
2. Pahala Berlipat
Amalan satu ini termasuk bagian dari sedekah dan menginfakkan harta di jalan Allah. Dengan demikian seseorang yang berniat melakukannya murni karena Allah SWT, akan diberikan pahala berlipat ganda. Allah Ta’ala berfirman :
“ Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada setiap bulir seratus biji . Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) dan Maha Mengetahui”. (TQS Al-Baqarah 261)
3. Mendapat Naungan Allah
Ketika di akhirat kelak, seseorang akan sibuk dengan dirinya masing-masing. Akankah mendapatkan catatan baik atau buruk.
Dalam kondisi tersebut bagi orang yang mau dan rela mengeluarkan hartanya di jalan Allah untuk pembangunan masjid akan mendapatkan naungan. Rasulullah SAW bersabda:
“ Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara-perkara diantara manusia”. (Al-Musnad)
4. Mengerjakan Amalan Utama
Untuk mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala terdapat banyak amalan yang bisa dikerjakan. Namun dalam setiap amalan memiliki kedudukannya masing-masing di hadapan Allah Ta’ala.
Namun besar kecilnya pahala hanya Allah saja yang tahu. Kendati demikian ada amalan tertentu yang dijelaskan dapat memancing pahala yang besar. Salah satunya adalah sedekah yang merupakan amal utama, Umar bin Khattab berkata :
“ Sesungguhnya amalan-amalan itu saling membanggakan diri satu sama lain. Maka sedekah pun berkata kepada amalan-amalan lainnya, “akulah yang paling utama diantara kalan”. (Al-Mustadrak juz 1 halaman 416)
5. Keberkahan Hidup
Dalam menjalankan kehidupan di dunia keberkahan menjadi kunci utama. Seorang muslim yang telah mendapatkan keberkahan dalam hidupnya akan tenang hidupnya. Jika sudah memiliki keluarga maka kehidupan keluarganya menjadi sakinah, mawadah dan warahmah.
Selain itu keberkahan akan menjauhkan manusia dari segala macam bencana. Baik bencana kecil yang berlaku hanya padanya, maupun bencana besar yang mampu menghancurkan lingkungan sekitarnya. Ibnu Qayyim berkata :
“Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya seorang pendosa, zhalim bahkan orang kafir. Karena Allah Ta’ala akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan sedekah tersebut”.
Klarifikasi Hilda Rahman
Sosok Hilda Rahman wanita yang kekeuh jual masjid di Makassar, Sulawesi Selatan.
Hilda Rahman mengaku pemilik Masjid Fatimah Umar yang terletak di BTN Makkio Baji, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar.
Masjid serta lahan kosong di belakangnya dijual seharga Rp2,5 miliar.
Hilda Rahman mengaku, Masjid Fatimah Umar dibangun keluarganya sebagai masjid pribadi.
Masjid itu dibangun sekitar tahun 1990-an di atas tanah milik Hilda Rahman.
Lebih dari 30 tahun berdiri, kini Hilda Rahman ingin menjual Masjid Fatimah Umar serta lahannya.
Berawal tepatnya 2021, Hilda Rahman datang untuk melihat tanah kosong di belakang masjid.
Tanah tersebut ingin dijadikan rumah tahfiz.
Beberapa bulan kemudian justru tanah tersebut mau dijual beserta dengan tanah tempat Masjid Fatimah Umar berdiri.
Alasannya, Hilda Rahman mau pindah di Jakarta.
Ada aset telah dibeli di Jakarta untuk membangun pesantren.
Namun, ada lahan ingin dibebaskan untuk masuk pesantren tersebut, sehingga butuh biaya.
"Mau menyatukan aset. Itu yang saya tangkap. Buat pesantren di Jakarta," terang Imam Masjid Fatimah Umar, Ismail Kappaja.
Ia melanjutkan, pernah ada seorang dokter ingin membeli tanah tersebut seharga Rp 1,5 miliar.
Namun, dari Hilda Rahman mensyaratkan nama masjid tak boleh diubah.
"Yang mau beli Rp1,5 miliar sudah mau ke notaris, tapi karena pemilik tidak mau diganti namanya sehingga batal," ujarnya.
Selanjutnya, Hilda Rahman datang lagi bersama adiknya, Habib Umar.
Setahun pasca kedatanganya, Hilda Rahman menghubungi pengurus masjid bahwa tanah tersebut akan dijual.
Kali ini sang pemilik sudah bersikeras.
Bahkan, ingin menggembok masjid.
Namun, mendapat penolakan dari warga.
Mediasi pun dilakukan oleh pihak kelurahan, masyarakat dan Hilda Rahman.
Kesepakatannya adalah masyarakat tetap bisa menggunakan masjid, tapi dipasang spanduk dijual.
"Masyarakat masih boleh menggunakan masjid, tapi statusnya dijual. Harus dipasang spanduk," ungkap Ismail.
Tak Diwakafkan
Masjid Fatimah Umar dibangun sekira 1990-an.
Sang pemilik tanah, Hilda Rahman yang membangun.
Hanya saja bangunan masjid belum utuh seperti sekarang.
Warga pun swadaya untuk menyempurnakan bangunan masjid tersebut.
Ismail menyampaikan, pada 2015 lalu pengurus masjid mendatangi kediaman Hilda Rahman.
Mereka ingin meminta perjanjian hitam di atas putih untuk masjid tersebut.
Kala itu yang ditemui hanya suami Hilda Rahman.
Suami Hilda Rahman pun mempersilahkan warga untuk menggunakannya.
Dia menjamin tidak ada dari keluarganya yang akan menuntut.
"Tidak ada wakaf. Hanya disuruh pakai. Tapi tanah ini memang atas nama Hilda Rahman," pungkas Ismail.
Pengakuan Hilda Rahma
Masjid Fatimah Umar di BTN Makkio Baji, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar menyita perhatian warganet.
Pasalnya, masjid ini kini dipasangi spanduk penjualan.
Pemilik tanah atas nama Hilda Rahmah nampaknya ingin menjual tanah masjid tersebut.
Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Hilda Rahman mengaku sebagai pemilik sah tanah tersebut.
Kemudian Ia juga mengaku masjid tersebut memang dibangun pribadi keluarganya.
"(Masjid Fatiman Umar) itu tanah pribadi dan dibangun masjid pribadi," jelas Hilda Rahman.
Hilda mengaku tanah tersebut merupakan miliknya dibuktikan dengan adanya Sertifikat Hak Milik (SHM).
Dirinya pun menjual lahan tersebut dengan harga Rp 2,5 Miliar
"(Tanah Masjid Fatimah Umar) itu dua SHM dengan 2,5 M," kata Hilda Rahman.
Kepemilikan tanah ini diakui dengan SHM 23137-381 M.
Kemudian SHM 23136-212 M.
Hilda mengaku total luas kepemilikan lahan 381 Meter persegi.
Di atas lahan inilah sebagian dibanguni Masjid Fatimah Umar.
Sementara bagian belakang masjid seluas 212 meter persegi masih berupa lahan kosong.
Total lahan ini sekitar 593 Meter persegi. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.