Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Terungkap Sosok Calon Gubernur Jakarta Bikin Ahok Ragu, Anak Buah Megawati Trauma dengan Masa Lalu

Belum lama ini, Ahok buka-bukaan soal namanya yang kerap disebut dalam Pilkada Jakarta 2024.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Nasib Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Terungkap sosok calon gubernur Jakarta yang membuat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ragu bertarung di Pilkada Jakarta. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Terungkap sosok calon gubernur Jakarta yang membuat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ragu bertarung di Pilkada Jakarta.

Ahok ternnyata trauma dengan masa lalu yang dialaminya kala menjabat gubernur DKI Jakarta.

Masalah yang menimpa Ahok kala menjabat hingga kini terus menghatui.

Jika bertarung di Pemilihan Gubernur Jakarta, Ahok berpotensi lawan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Belum lama ini, Ahok buka-bukaan soal namanya yang kerap disebut dalam Pilkada Jakarta 2024.

Seperti diketahui, dalam tayangan Mata Najwa, ia menyebut sudah membahas hal ini bersama Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Apalagi, sejumlah pengamat sempat membaca peluangnya menang dalam Pilkada Jakarta 2024 jika bersanding dengan Anies Baswedan.

"Saya gak tahu putusan DPP seperti apa, tapi yang sepanjang yang saya tahu sebagai partai kader itu PDI Perjuangan sebagai partai kader tak pernah mengorbankan prinsip ideologi dibanding pragmatis," dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat (5/7/2024).

Saat membahas hal ini dengan Megawati, Ahok mengingatkan soal elektabilitasnya yang turun.

Ia menyinggung kasus dugaan penistaan agama yang menimpanya di tahun 2016 silam.

Ahok yang berpidato dengan menyertai kutipan surah Al Maidah ayat 51 menimbulkan reaksi publik pada saat itu.

 Ahok pun dilaporkan ke polisi dan ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus ini.

"Saya mencontoh waktu dari kasus saya, itu kan dari popularitas 70 sekian persen karena tersangka penista agama kan merosot habis. Kalau sudah merosot habis, tentu secara politik, secara kajian, PDI Perjuangan harus mendrop saya," ungkapnya.

"Tapi bagi Ibu Mega mengatakan 'kenapa tidak Ahok. Ini kan jauh merosot cuma karena tekanan massa karena ada semacam tuduhan yang belum terbukti juga kan di Pengadilan'. Ini nih konsep Mega," imbuhnya.

Ucapan ini pun langsung ditimpali Ahok dengan peluangnya menang yang kecil bila maju Pilkada Jakarta.

"Terus saya bilang sama Ibu (Mega). 'Bu kalau saya maju, PDI Perjuangan pasti kalah Bu, udah merosot kok, trennya udah turun kok, udah dibilang penista agama kok, ayat-ayat di mana-mana. Pasti kalah nih'," jelasnya.

Namun, jawaban Megawati justru tak menimpali masalah peluang Ahok.

Kata Ahok, Megawati justru menjelaskan soal berpartai yang harus memiliki prinsip.

"Mau jadi apa ideologi partai ini, kalauu Pak Ahok, pertahana, kerja bagus, jujur harus mundur karena tekanan orang'," sahut Megawati ditirukan Ahok.

"Tapi kan kita partai harus menang bu," balas Ahok.

"Kemenangan itu bukan kita dapat jabatan. Kemenangan itu kita berhasil mengedukasi rakyat memahami ideologi partai kita'," sahut Megawati saat itu yang diungkap Ahok

Megawati lantas menyinggung bertahannya popularitas PDI Perjuangan hingga saat ini.

"Saya kira isu (Pilkada Jakarta) seperti ini tanya ke DPP lah jangan ke saya," pungkasnya.

Kendati demikian, Ahok sempat menyinggung soal PDI Perjuangan yang tak memiliki cukup kursi jika mengusung dirinya menjadi gubernur di Pilkada Jakarta.

Ia mengatakan jumlah kursi PDI Perjuangan kurang enam.

Ahok dan Anies tak direken PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah menentukan sosok calon kepala daerah di Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) Jakarta 2024 yang akan diusung.

Sosok calon guburnur itu muncul setelah Dewan Pimpinan Daerah Jakarta Pusat (DPD PSI) telah menggelar sidang pleno.

Secara resmi PSI juga mengusulkan enam nama calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.

Seperti diketahui sidang pleno itu digelar pada hari ini, Minggu (7/7/2024).

Ketua DPD PSI Jakarta Pusat Hervin Afriansya mengatakan, sidang pleno ini sebagai bentuk komitmen untuk memberikan pilihan terbaik bagi warga Jakarta.

"Kami telah melibatkan berbagai elemen masyarakat khususnya di Jakarta Pusat dan mendengarkan aspirasi mereka untuk memastikan bahwa calon yang direkomendasikan adalah yang terbaik dan paling sesuai untuk memimpin Jakarta ke depan," kata Hervin.

Dari enam nama yang diusulkan, dua mantan Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak termasuk.

Hervin berujar, terdapat enam nama yang diusulkan oleh DPD PSI Jakarta Pusat, yakni Kaesang Pangarep, Heru Budi Hartono, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Fajar Sidik, dan Prasetyo Edi Marsudi.

"Proses seleksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa PSI Jakarta dapat mengusung calon-calon yang memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang jelas untuk memajukan Jakarta," ujar Hervin.

Hervin berujar, Sidang Pleno Daerah yang digelar oleh DPD PSI Jakarta Pusat ini melibatkan pengurus dari tingkat Kota, hingga Kecamatan terkhusus di Jakarta Pusat.

 "Kami menjunjung tinggi prinsip partisipasi dalam setiap proses pengambilan keputusan di internal partai," terang Hervin.

Lalu, ujar Hervin, calon yang direkomendasikan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh PSI, yaitu memiliki integritas, kompetensi, dan rekam jejak yang baik.

"Kami mencari pemimpin yang tidak hanya mampu mengelola kota ini dengan baik, tetapi juga memiliki keberpihakan pada rakyat dan komitmen terhadap pembangunan manusia Jakarta," tutur Hervin.

Dengan demikian lanjut Hervin, setelah rekomendasi dari rapat pleno ini diserahkan kepada DPW PSI Jakarta untukdilakukan proses evaluasi lebih lanjut oleh DPW dan DPP untuk selanjutnya menentukan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung oleh PSI dalam Pilkada Jakarta 2024.

6 Survei Terbaru Pilgub DKI Jakarta 2024: Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ahok Dominasi 3 Besar

Sejumlah survei lengkap telah merilis hasil angka elektabilitasnya untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hingga saat ini, sejumlah tokoh besar bermunculan masuk ke dalam bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Persaingan di Pilkada DKI Jakarta 2024 sangat ketat dalam perolehan elektabilitas masing-masing.

Nama Anies Baswedan tetap masuk bursa dan berpotensi maju kembali sebagai petahana.

Anies Baswedan harus menghadapi banyak pesaingnya, di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Rangkuman Hasil 6 Survei dan Simulasi Pilkada Jakarta 2024:

1) Survei Internal Golkar

Ketua Pembina Bappilu DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan hasil survei internal partai berlambang pohon beringin itu.

Golkar, kata Idrus, masih melakukan pemetaan dan survei untuk melihat siapa yang bakal diusung Golkar di Pilkada Jakarta.

Hasil survei Internal Golkar:

1. Anies Baswedan

2. Ridwan Kamil

3. Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok

"... Survei-survei yang sudah dilakukan di mana di situ ditempatkan saudara Anies Baswedan pada posisi nomor 1, kemudian nomor dua head to head berartikan RK (Ridwan Kamil)," ungkapnya, Rabu (26/6/2024).

"Kemudian kalau (ketiga) masuk Ahok di sini (Jakarta) tadi, (masih) dinamis sangat dinamis," beber Idrus.

2) Katadata Insight Center (KIC)

Sementara itu Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei figur yang dipilih publik di Pilgub Jakarta 2024.

Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan berada di posisi teratas.

"Basuki Tjahaja Purnama mendapat 33,2 persen dan Anies Rasyid Baswedan 25,4 persen," kata Survei Manager KIC Satria Triputra dalam Temuan Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di 8 Provinsi di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

1. Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (33,2)

2. Anies Baswedan (25,4 persen)

3. Ridwan Kamil (20 persen)

4. Ahmad Sahroni (5,3 persen)

5. Sandiaga Uno (4,6 persen)

6. Tri Rismaharini (3 persen)

7. Kaesang Pangarep (2,2 persen)

Diketahui, Katadata Insight Center mengadakan survei melalui online melalui data collection survey pada 3-9 Mei 2024.

Jumlah responden sebanyak 7.864 dan tingkat kepercayaan 95,0 persen dan MoE (Margin of Eror) +/- 1 persen.

Sampel responden tersebar secara proporsional di delapan provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.

Ahmad Sahroni, Anies Baswedan dan Ahok (Instagram @aniesbaswedan @ahmadsahroni88 | TribunJakarta)
3) Simulasi PatraData

Sementara itu, PatraData Lembaga Riset dan Konsultan Politik Berbasis Teknologi big data, merilis hasil simulasi Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya menunjukkan persaingan ketat antara dua kandidat kuat, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

1. Anies Baswedan diprediksi menguasai suara di 17.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan jumlah TPS Pemilu 2024.

2. Ridwan Kamil berpotensi memuncaki suara pada 13.664 TPS.

Simulasi perolehan suara berbasis TPS ini dilakukan menggunakan teknologi algoritma machine learning dan big data analytics.

Metode pemetaan politik oleh PatraData ini untuk memprediksi preferensi pemilih berdasarkan pada data historis Pilkada dan Pemilu 10 tahun terkahir.

Selain lewat tren algoritma, PatraData juga memanfaatkan teknologi pemetaan geospasial untuk memahami distribusi dukungan di berbagai wilayah Jakarta.

Anies Baswedan diproyeksikan mendapat dukungan dari PKB, PKS, PDIP, Perindo, dan PPP.

Sementara mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bila diusung Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI.

Direktur Riset dan Pendampingan PatraData, Hasmin Aries Pratama, menjelaskan bahwa analisis data di atas untuk memberikan gambaran akurat tentang preferensi pemilih dan tren yang berkembang.

"Dengan memahami data ini, kedua tim dapat merumuskan strategi koalisi untuk memenangkan Pilkada, sebab data yang kami gunakan adalah data pemilih hingga ke tingkat TPS" kata Hasmin dalam keteranganya, Senin (23/06/2024).

4. Arus Survei Indonesia (ASI)

Survei Arus Survei Indonesia (ASI) terkait elektabiltas bakal Cagub Jakarta 2024 dilakukan pada 23-29 April 2024.

Dari 400 reseponden yang disurvei dengan metode wawancara tatap muka, nama Ridwan Kamil menjadi tertinggi.

1. Ridwan Kamil (30,5 persen)

2. Anies Baswedan (29 persen)

3. Heru Budi (7 persen)

4. Ahmad Sahroni (6,8 persen)

5. Tri Rismaharini (4 persen)

Adapun penarikan sampel survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.

5. Survei Proximity

Sementara itu lembaga survei Proximity Indonesia melakukan survei pada 16-25 Mei 2024.

Nama Anies Baswedan masih menjadi kandidat terkuat di Pilkada DKI Jakarta 2024, mengungguli Ridwan Kamil.

1. Anies Baswedan (18,5 persen)

2. Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (14 persen)

3. Ridwan Kamil (12,5 persen)

"Berdasarkan hasil survei ini menunjukkan bahwa untuk saat ini tiga kandidat ini adalah merupakan kandidat yang paling berpeluang untuk memenangkan Pilkada Jakarta pada November 2024," ujar CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, 30 Mei 2024.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta yang mempunyai hak pilih dalam Pilgub Jakarta 2024, yakni mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas dan yang sudah menikah.

Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan tingkat kesalahan kurang lebih 3,64 dan tingkat kepercayaan 95 persen.

6. Lembaga Survei Jakarta

Sementara itu menilik lebih awal survei yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada Januari 2024, Ridwan Kamil unggul dari nama-nama lainnya.

Setelah Ridwan Kamil, ada nama Tri Rismaharini dan Anies Baswedan.

Survei LSJ ini digelar pada 8-15 Januari 2024.

1. Ridwan Kamil (23,4 persen)
2. Tri Rismaharini (19,2 persen)
3. Anies Baswedan (18,4 persen)
4. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (8,7 persen)
5. Heru Budi Hartono (5,5 persen)
6. Kaesang Pangarep (3,9 persen)

(TribunNewsmaker.com/WartaKotalive.com)

(TribunNewsmaker.com/TribunJakarta.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved