Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Panduan Mandi Junub atau Mandi Wajib yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad

Inilah tata cara mandi junub atau mandi wajib atau mandi bersih yang benar menurut Ustadz Abdul Somad (UAS).

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com
USTADZ ABDUL SOMAD. Berikut Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad atau UAS. 

Pertama, niat mandi besar mesti dilakukan berbarengan dengan saat pertama kali menyiramkan air ke anggota badan.

Anggota badan yang pertama kali di siram ini boleh yang manapun, baik bagian atas, bawah ataupun tengah.

Bila pada saat pertama kali meyiramkan air ke salah satu anggota badan tidak dibarengi dengan niat, maka anggota badan tersebut harus disiram lagi mengingat siraman yang pertama tidak dianggap masuk pada aktifitas mandi besar tersebut.

Sebagai contoh, pada saat memulai mandi besar Anda pertama kali menyiram bagian muka namun tidak disertai dengan niat.

Setelah itu Anda menyiram bagian dada dengan disertai niat.

Dalam hal ini muka yang telah basah dengan siraman pertama tersebut dianggap belum disiram karena penyiramannya dianggap tidak termasuk dalam aktifitas mandi besar sebab belum ada niatan.

Oleh karenanya bagian muka mesti disiram kembali.

Penyiraman kembali ini merupakan siraman yang masuk pada aktifitas mandi besar mengingat dilakukan setelah penyiraman di bagian dada yang dibarengi dengan niat.

- Niat Mandi Wajib

Lalu apa yang mesti diniatkan dalam melakukan mandi besar?

*Mandi Wajib karena Keluar Sperma atau Bersetubuh

Dalam mandi besar bila yang melakukannya adalah orang yang junub (karena keluar sperma atau bersetubuh) maka ia berniat mandi untuk menghilangkan jenabat. Kalimatnya:

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ

Nawaitul ghusla li raf’il janâbati.

“Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved