Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Detik-detik Penyelamatan Aco dan 2 Anaknya saat Terombang-ambing di Laut Pusaran Selat Banda Flores

Melihat kejadian itu, kapal speed boat yang ditumpangi Irvan dan wisatawan lainnya pun menghampiri untuk memberikan pertolongan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kloase detik-detik Penyelamatan Nelayan Bugis, Aco bersama dua anaknya serta iparnya terkatung-katung di Laut Banda Selat Flores diabadikan fotografer wisata Irvan Wowor, Minggu (30/6/2024) siang.     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - "Kondisinya anak kecil itu (Rahim) mulai kedinginan, paha ke bawah mulai keram, karena dia yang terendam sama bapaknya," kata Irvan Wowor (33), fotografer wisata yang turut menyelamatkan Aco (37) nelayan asal Bugis, yang perahunya karam dihantam ganasnya ombak Selat Lintah, perairan Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (4/7/2024).

Irvan Wowor, mengatakan, jolloro (perahu mesin kecil) yang ditumpangi Aco bersama dua anaknya M Rahman (11) dan M Rahim (7) serta iparnya Irfan (17), tenggelam saat dihantam ombak di Selat Lintah, pusaran air di gugus Pulau Komodo, Pulau Sabita, Pulau Padar, dan dataran Flores, Minggu (30/6/2024) siang.

Nelayan warga Desa Gorontalo, Labuan Bajo, Kecamatan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu pun terkatung-katung di lautan lebih kurang tiga jam.

"Posisi Labuan Bajo memang lagi ombak, kencang angin, lagi musim tenggara kalau kita bilang disini. Ketinggian ombak satu meter lebih hampir dua meter," ujarnya.

Saat kejadian sekira pukul 11.00 Wita, kapal speed boat yang ditumpangi Irvan kebetulan melintas.

Alumni Informatika UMI 2014 ini, mengaku melihat perjuangan Aco yang begitu gigih menyelamatkan kedua putranya.

"Waktu diangkat naik kapal, itu udah bagian belakang udah tenggelam, yang muncul itu cuma ujung kapalnya (moncong). Disitu kami lihat ada empat orang, dewasa 2 orang, 2 anak kecil," cerita Irvan kepada Tribun-Timur.

"Anak kecil yang satu itu di ujung kapal sedangkan yang satunya digendong sama bapaknya, didekaplah," ucapnya lagi.

Melihat kejadian itu, kapal speed boat yang ditumpangi Irvan dan wisatawan lainnya pun menghampiri untuk memberikan pertolongan.

"Yang pertama kami selamatkan anaknya dulu. Alhamdulillah semuanya selamat. Kondisinya anak kecil mulai kedinginan, paha kebawah mulai keram yang terendam sama bapak itu," terang Irvan.

Lebih kurang tiga jam terombang-ambing di lautan, kondisi Aco dan dua putranya serta iparnya begitu kedinginan.

"Pertama kami kasi air minum dulu terus begitu dia agak legah kita selimutin, kasi hangat," bebernya.

Sekitar sepuluh menit perjalanan setelah menyelamatkan empat nelayan malang itu, kapal Speed boat yang ditumpangi Irvan pun berpapasan dengan kapal pencari dari Basarnas.

Aco dan dua putranya serta iparnya pun dipindahkan ke kapal Basarnas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Menurut Irvan, kejadian yang dialami Aco bukanlah peristiwa pertama di pertemuan arus Laut Banda selat Flores dan Samudra Hindia di selatan.

"Kejadian sudah banyak sih, kapal nelayan, kapal wisata juga, jadi sering kejadian. Labuan bajo kan terkenal dengan daerah pusaran air. Jadi mereka, terbaliknya kapal itu pada saat terkena arus," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved