Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perjuangan Ulfa Anak Buruh Ukir Jepara Lulusan S2 UGM IPK 3,89, Andalkan Beasiswa Selama Kuliah

Selama kuliah, Ulfa mengadalkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Editor: Ansar
TribunMedan.com
Mengenal Ulfatun Nikmah anak buruh ukir sabet gelar magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,89. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mengenal Ulfatun Nikmah anak buruh ukir sabet gelar magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,89.

Ulfa belajar keras untuk menjadi lulusan terbaik UGM.

Selama kuliah, Ulfa mengadalkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Kisah inspiratif dari gadis Jepara, Jawa Tengah ini pun menjadi perhatian.

Ulfa telah membuktikan, keterbatasan keungan orangtua bukanlah masalah untuk berprestasi.

Alumnus SMKN 3 Jepara, baru saja berhasil meraih gelar Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.

Ia lulus tepatnya pada bulan April 2024 lalu.

Gadis yang biasa disapa Ulfa ini berhasil membuktikan bahwa ia mampu bersaing dengan lulusan lainnya.

Anak dari pasangan Muhlasin dan Masruroh ini tak hanya bisa menembus Pascasarjana FEB UGM, tetapi juga bisa bersaing dan berhasil memperoleh beasiswa LPDP.

 "Awalnya saya ingin menjadi dokter. Tapi, karena keterbatasan biaya, orangtua ingin saya meneruskan pendidikan pada jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja,” kata Ulfa dikutip Tribun-medan.com dari TribunJateng.com

Kala mengemban pendidikan di SMKN 3 Jepara, Ulfa mengambil Jurusan Akuntansi.

Selama tiga tahun, ia mendalami bidang akuntansi sehingga membuatnya makin tertarik dengan bidang tersebut dan memperkuat keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini

Setelah lulus dari SMK, Ulfa yang merupakan anak tukang ukir ini berencana melanjutkan studi ke jenjang S-1.

Namun, rencana ini awalnya ditentang oleh orang tuanya karena keterbatasan finansial dan kebutuhan untuk menyekolahkan adiknya.

Ulfa pun meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan bisa membantu keluarga di masa depan.

Berkat ketekunan dan prestasi yang ia capai selama di SMK, Ulfa berhasil masuk program S-1 Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang,.

Ulfa masuk kuliah melalui jalur prestasi dan memperoleh beasiswa Bidikmisi (kini berubah menjadi Kartu Indonesia Pintar-Kuliah).

Meski kerap dicemooh oleh tetangga yang meremehkan kondisi ekonomi keluarganya, Ulfa pantang menyerah.

Sebaliknya, cemoohan itu makin mendorongnya untuk membuktikan bahwa anak dari keluarga kurang mampu pun bisa berprestasi tinggi.

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan Ulfa selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah, terutama pada semester awal.

Ulfa sering ditunjuk oleh dosen untuk memimpin kelompok belajar karena pengetahuannya yang sudah terasah sejak SMK.

"Di SMK, fokus utama adalah pada pembelajaran praktis. Dengan sistem penjurusan, kami mendalami satu bidang ilmu secara intensif, baik melalui teori maupun praktik, ditambah lagi dengan pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Pengalaman ini sangat membantu ketika saya melanjutkan ke jenjang S-1, karena banyak mata kuliah dasar yang sudah saya pelajari sebelumnya,” ungkap gadis kelahiran tahun 1998 tersebut.

Tidak berhenti di situ, Ulfa melanjutkan studinya ke jenjang magister di UGM berkat beasiswa LPDP.

Selama perkuliahan, Ulfa tidak hanya berfokus pada studi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi, serta bekerja paruh waktu memberikan les untuk anak-anak.

Hal ini membuatnya tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Kini, Ulfa telah menyelesaikan studi magister di UGM dengan waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan meraih IPK 3,89.

Kesuksesan ini menjadi pencapaian besar dalam hidup Ulfa dan membanggakan kedua orang tuanya yang dulunya tidak pernah membayangkan putri sulungnya bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Saat ini, Ulfa bekerja di sebuah perusahaan konsultan di bidang teknologi informasi di Yogyakarta.

Ke depan, ia masih berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang S-3 dan menjadi dosen untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Kisah Ulfa adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi tinggi.

Dengan semangat, ketekunan, dan dukungan yang tepat, setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai mimpinya.

Ulfa, alumnus SMKN 3 Jepara dan anak tukang ukir yang kini bergelar Magister, telah mendobrak batas dan membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan dengan usaha yang tidak kenal lelah.

"Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan. Karenanya, jika cita-cita belum tercapai tinggikan usaha dan doa untuk meraihnya.

Kalau yang lain bisa, kita anak SMK juga bisa,” pungkas Ulfa.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved