Pilkada Jakarta
PDIP Mulai Tenang Saat Tahu Rencana Sebenarnya Anies Baswedan, Paket AMAN di Jakarta Terancam Bubar
Politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli mengaku sudah mendapat bocoran terkait pengusungan Anies dengan Wakil Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman.
"PDI Perjuangan mengusung Anies di Jakarta kan memang opsi kedua. Kalau opsi pertama tetap mengusung kader sendiri. Ada Pak Andika, Pak Ahok, Bu Risma, dan Pak Pramono Anung," jelasnya.
Meski demikian, Guntur menyadari, kini dinamika koalisi di Pilkada DKI Jakarta masih dinamis.
Sehingga apapun bisa terjadi antar partai politik.
"Tapi menurut kami, sebelum pendaftaran apapun bisa terjadi karena masih dinamis," pungkasnya.
Peluang Menang Anies Dipasangkan dengan Sohibul Iman Dinilai Kecil
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengatakan, keputusan PKS mengusung Anies Baswedan telah menutup kesempatan Anies untuk memilih pasangannya.
Hal ini terkait PKS resmi mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta 2024.
Jamil menilai, Anies dipaksa harus menerima kader PKS, Sohibul Iman sebagai Calon Wakil Gubernur pendampingnya dalam Pilkada Jakarta 2024.
Keputusan PKS itu, katanya, akan lebih memberi kepastian bagi Anies untuk dapat maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, PKS dengan 18 kursi tinggal mencari satu partai lagi, maka Anies akan dapat tiket maju menjadi cagub Jakarta 2024.
"Hanya saja, Anies seperti disandera oleh PKS untuk berpasangan dengan Sohibul Iman. Anies harus menerima Sohibul Iman apa adanya."
"Padahal, Sohibul Iman belum tentu diterima partai lain. Nasdem dan PKB bisa saja menolak Sohibul Iman karena nilai jualnya yang masih rendah," kata Jamil, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Selasa (25/6/2024).
Jamil mengatakan, NasDem dan PKB bisa saja mengajukan kadernya yang lebih menjual daripada Sohibul Iman.
Hal tersebut tentu akan menyulitkan Anies karena sudah dikunci PKS.
"Jadi, pilihan menerima Sohibul Iman dapat menjadi simalakama bagi Anies. Dimakan bisa aman dengan PKS, tapi bisa tidak aman dengan Nasdem dan PKB."
"Sebaliknya, tidak dimakan akan aman dengan Nasdem dan PKB tapi bermasalah dengan PKS," ucapnya.
Selain itu, Jamil menilai, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpasangan dengan Sohibul Iman, maka elektabilitas pasangan ini akan sulit naik.
Sohibul Iman saat ini merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden PKS.
"Sohibul Iman akan sulit mengerek elektabilitasnya. Hal ini tentunya akan menyulitkannya mengerek elektabilitas pasangannya," kata Jamil.
Sebagaimana pengalaman Anies dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024 lalu, elektabilitas Ketua Umum PKB itu sejak awal sangat rendah dan justru menjadi beban bagi Anies.
"Cak Imin meningkatkan elekrabilitasnya saja tidak mampu. Karena itu, wajar saja kalau Cak Imin tak mampu mendongkrak elektabilitas Anies," ujarnya.
Belajar dari pengalaman tersebut, menurut Jamil, ada kekhawatiran hal yang sama akan dialami Anies pada Pilkada Jakarta 2024.
Di mana Sohibul Iman dikhawatirkan tidak mampu mendongkrak elektabilitasnya, apalagi membantu meningkatkan elektabilitas Anies.
"Kalau hal itu terjadi, maka peluang Anies menang tidak terlalu besar. Apalagi bila Ridwan Kamil maju di Jakarta, maka peluang Anies menang bisa menjadi kecil," tuturnya.
Oleh sebab itu, Jamil menilai, PKS tampaknya perlu realistis untuk tidak mematok wakil Anies harus Sohibul Iman.
PKS idealnya membebaskan Anies memilih wakilnya yang dapat mendongkrak elektabilitasnya.
"Hanya dengan begitu peluang Anies menang lebih besar," kata Jamil.
Lebih lanjut Syaikhu menyebut koalisi ini perlu dibentuk karena PKS masih belum memenuhi syarat batas pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Yakni memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara PKS hanya menduduki 18 kursi.
Meskipun PKS adalah partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, PKS masih butuh 4 kursi lagi untuk bisa mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024. (*)
| Ada Apa dengan KIM Plus? Tak Seorang Pun Ketum Hadiri Kampanye Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta |
|
|---|
| Profil & Rekam Jejak Jusuf Hamka Bos Jalan Tol Siap Dampingi Kaesang di Jakarta, Harta Lebih Rp15 T |
|
|---|
| PDIP Siapkan 5 Jagoan di Pilkada Jakarta 2024, Satu Orang Bukan Kader dan Pernah Jadi Rival |
|
|---|
| Pantas Golkar Ingin Paketkan Kaesang- Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, Rencana Lain Diungkap Pengamat |
|
|---|
| Golkar Sudah Ragu Dorong Ridwan Kamil Bertarung di Pilkada Jakarta, KIM Mulai Pecah Kongsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/PDIP-mulai-tenang-setelah-mendapat-bocoran-rencana-Anies-Baswedan-di-Pilkada-Jakarta-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.