Karyawati Dibegal di Makassar
Pelaku Begal Karyawati di Makassar Ternyata Driver Ojol Terlilit Utang
Pelaku begal ponsel milik karyawati di Jl Bandang, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaku begal ponsel milik karyawati di Jl Bandang, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap.
Pelaku diketahui merupakan driver ojek online, bernama Basri (37), warga Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Pelaku ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar saat berada di Jl Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (21/6/2024).
Penangkapan pelaku dipimpin Kanit Jatanras Iptu Fahrul dan Kasubnit II Ipda Nasrullah.
Dalam penangkapan itu, Tim Jatanras mengamankan barang bukti motor digunakan pelaku dan ponsel korban yang dirampasnya.
"Iya sudah diamankan, sementara dalam pemeriksaan. Semalam ditangkap sama Jatanras," kata Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris dikonfirmasi, Sabtu (22/6/2024) siang.
Baca juga: Masih Ingat Begal Skripsi di Makassar Bikin Mahasiswa Nangis Histeris? Kini Ditembak Polisi
Motif
Adapun motif pelaku melakukan begal atau jambret lanjut Muhammad Idris, karena motif ingin bayar utang.
"Alasannya ituji, untuk bayar utang katanya," ungkap Muhammad Idris.
Kronologi Karyawati di Makassar Dibegal saat Pulang, Dibuntuti dari Tempat Kerja
Polisi masih memburu pelaku begal terhadap karyawati di Jl Bandang, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (20/6/2024).
Kapolsek Bontoala Kompol Muhammad Idris, mengatakan, korban berinisial EW dibegal saat pulang kerja.
Pelaku lanjut Muhammad Idris, diduga mengikuti korban sepulang kerja di Mal Panakkukang.
Baca juga: Kronologi Karyawati di Makassar Dibegal saat Pulang, Dibuntuti dari Tempat Kerja
"Korban diikuti dari tempat kerjanya, dibuntuti. Korban kerja di wilayah Panakkukang, Mall Panakkukang," kata Kompol Muhammad Idris dikonfirmasi, Jumat (21/6/2024) malam.
Ciri-ciri pelaku lanjut dia, telah dikantongi personel Reskrim yang saat ini melakukan pengejaran.
"Satu orang (pelaku dikantongi)," jelas perwira satu melati ini.
Setelah berhasil memepet korban hingga terjatuh dan terseret di aspal, pelaku langsung merampas ponsel EW.
"(Sejauh ini) Cuma ponsel yang dilaporkan (diambil pelaku)," ungkap Idris.
"Dia disenggol motornya, jatuh. Pas motornya berdempetan dan jatuh. Terseret karena jatuh," sambungnya.
Untuk mempercepat pencarian pelaku, Idris mengaku sementara mengumpulkan bukti-bukti di lokasi.
"Sementara kita mencari CCTV yang mengarah ke sana," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang karyawati di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikabarkan menjadi korban begal.
Informasi diperoleh tribun, korban dibegal di Jl Bandang, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (20/6/2024).
Korban yang diketahui berinisial EW, dibegal saat mengendarai motor seorang diri sekitar pukul 23.30 Wita.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Seperti luka bekas terseret di aspal pada bagian wajah, lutut, bahu dan tangan korban.
Ayah korban F (37) yang mendapatkan informasi itu, langsung mengantar putrinya ke Polsek Bontoala untuk melapor.
Setelah itu, EW dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek Bontoala Kompol Muhammad Idris membenarkan adanya kejadian itu.
Pihaknya mengaku telah menerima laporan korban dan sementara memburu pelaku.
"Sudah (melapor), sudah kita tangani sementara kita cari pelakunya. Masih penyelidikan," jelasnya.
Kini kasus tersebut dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Bontoala.
Begal Payudara Marak di Makassar, Pakar Sosiologi Sebut: Kekerasan Seksual Varian Baru
Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Sophian Tamrin menyebut, kasus begal payudara belakangan ini di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan kekerasan seksual varian baru di ruang publik.
Fenomena itu kata Sophian, menunjukkan fakta bahwa ruang publik juga tidak ramah untuk semua kalangan, khususnya kelompok perempuan.
Melihat kecenderungan bahwa perempuan seringkali jadi korban, lanjut Sophian, maka bisa diasumsikan watak patriarkis masih mengakar kuat dalam struktur mental masyarakat kita.
"Dalam corak kultur demikian, perempuan masih dipahami sebagai objek, termasuk objek seksual. Namun, dalam kasus yang seperti ini perlu juga dilihat kait-kelindannya dengan aspek lain," kata Sophian kepada tribun, Rabu (6/3/2024) sore.
Ia menganalogikan masifnya stimulasi layar bernuansa sensual bisa menjadi satu bagian memantik motivasi perilaku.
"Tentu juga kita bisa melihat fenomena semacam ini sebagai tindakan situasional namun cara pandang demikian tidak menggambarkan akar sosial budaya yang mengendap pada pelaku dan kebanyakan masyarakat kita," terang Sophian.
"Termasuk penggunaan istilah 'begal payudara' menunjukkan secara vulgar bahasa yang cenderung berwatak patriarkis, di mana penulisnya mungkin tidak memiliki beban menulis atau menuturkannya," sambungnya.
Kembali pada mode kulturalnya, kata Sophian, perempuan hanya dianggap sebatas benda (objek) dan penulisnya sebagai subjek.
"Ini jatuh-jatuhnya menjadi kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk lain," jelas Sophian.
Untuk itu, Sophian pun berharap pemangku kebijakan khususnya pihak berwenang dapat mengambil langkah cepat agar fenomena itu tidak meluas.
"Langkahnya ada yang teknis dan ada program jangka panjang. Yang teknis adalah menindaki kasus secara tegas dengan hukuman signifikan sembari meningkatkan kontrol sosial dari berbagai pihak terutama lembaga yang berwenang," pinta Dosen Sosiologi UNM ini.
Lanjut dia, masyarakat mesti menjadi bagian aktif untuk melakukan fungsi kontrolnya.
Tidak hanya itu, Sophian juga mendorong pemerintah untuk memasifkan pengawasan di ruang publik.
"Memastikan semua ruang publik bisa terawasi secara langsung maupun berbasis sistem digital," jelasnya.
Untuk program jangka panjang, lanjut Sophian, perlu menguatkan aspek pendidikan formal dan non formal yang berbasis gender.
"Bagaimana kita bisa mereproduksi pemahaman kultural yang inklusif dan tidak bias gender," tuturnya.
Sebelumnya, Viral di media sosial video detik-detik pengendara motor sengaja memegang payudara perempuan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Begal payudara itu berlangsung di Jl Talasalapang 2, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Dari rekaman CCTV yang beredar, kejadiannya Senin (4/3/2024) pukul 19.53 Wita,
Dalam rekaman terlihat, pelaku mengenakan kaos biru putih lengan panjang dipadukan topi dan topeng hitam.
Mulanya pelaku melintas dari dalam lorong dan melewati korban yang sementara menutup pagar rumah.
Setelah itu, pelaku memutar balik dan kembali ke dalam lorong dan memepet korban yang baru naik ke atas motornya.
Terlihat jelas pelaku mengarahkan tangannya ke bagian dada si pengendara perempuan lalu kabur.
Pengendara perempuan itu, tampak kaget dan syok melihat aksi bejat pelaku.
Kapolsek Rappocini, Kompol Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari korban.
"Tidak ada laporannya. Tidak melapor, cuma kita tetap monitor karena modus baru lagi. Tidak tau juga apa motifnya," kata Muhammad Yusuf dikonfirmasi wartawan, Rabu (6/3/2024) siang.
Lanjut Yusuf, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait video aksi begal payudara itu.
Terlebih aksi bejat pelaku terekam CCTV dan beredar luas di media sosial.
"Bhabinkamtibmas sama Opsnal itu, kita menyelidiki terkait dengan adanya video, tentang adanya begal payudara," jelas Yusuf.
"Karena ini modus baru, kita antisipasi supaya jangan terulang. Namun saat ini belum ada yang melapor," tuturnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.