Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Siapkan Pemain Asing Asal Eropa dan Afrika Pengganti Sayuri Bersaudara

Sehingga kepergian ini akan membuat perbedaan signifikan dalam skuat Bernardo Tavares.

Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Manajer PSM Makassar Fajrin saat menyaksikan partai final PSM Cup U-15  di Lapangan Bosowa Sport Center Jl Teuku Umar, Kota Makassar, Minggu (16/6/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar siapkan pemain asing dari Eropa dan Afrika pengganti Sayuri bersaudara

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri tidak memperkuat PSM Makassar musim depan.

Duo kembar ini pemain yang diandalkan PSM Makassar dalam dua musim terakhir.

Sehingga kepergian ini akan membuat perbedaan signifikan dalam skuat Bernardo Tavares.

Sejauh ada ini ada tujuh pemain yang resmi meninggalkan Pasukan Ramang.

PSM Makassar bergerak cepat untuk menutupi kekurangan ini.

Manager PSM Makassar Fajrin mengatakan sudah deal dengan pemain asing baru.

Pemain asing ini berasal dari Eropa dan Afrika.

Dalam beberapa musim belakangan,Juku Eja memang jarang diperkuat pemain asal Eropa sejak era Bernardo Tavares.

Terakhir kali pemain Eropa yakni Anco Jansen, Eero Markkanen, Adam Mitter, dan Serif Hasic.

Setelah Tavares masuk, pemain dari daratan Brasil dan Portugal mewarnai skuat Laskar Pinisi.

Seperti Everton Nascimento, Adilson, dan Yuran Fernandes.

Kiprah pemain yang didatangkan Tavares cukup memuaskan.

Namun dengan ada pemain Eropa di tubuh Pasukan Ramang tentu Tavares memiliki rencana musim depan.

Apalagi musim ini, potensi memiliki delapan pemain asing terbuka.

Artinya pelatih mempunyai banyak opsi dalam memilih atau mendatangkan pemain asing.

“Pemain asing ada yang dari Eropa dan Afrika. Cuma hanya masalah waktu baru kita umumkan,” ujar Fajrin saat ditemui pada, Minggu (16/6/2024) lalu.

Walaupun belum pasti terkait kuota pemain asing.

Tapi manajemen PSM Makassar siap mengakomodir kebutuhan pelatih.

Musim depan M Arfan cs akan menjalani dua kompetisi berbeda.

ASEAN Club Championship (ACC) dan Liga 1 Indonesia.

Hal ini akan menguras tenaga para pemain.

Dibutuhkan skuat yang mendalam agar bisa berbicara banyak di ajang internasional.

“Artinya bukan soal asing atau lokal tapi bagaimana kebutuhan pelatih. Kalau pelatih butuh delapan pemain asing kita akan maksimalkan,” kata Fajrin.

Salah satu problem Juku Eja musim lalu adalah cedera.

Dimana pemain yang direkrut tidak dalam kondisi fit.

Hal ini tidak ingin diulang lagi.

Sehingga Laskar Pinisi selektif dalam memilih pemain.

“Problem kita tahun lalu adalah kita punya 6 pemain asing tapi kita tidak pernah full tim selama satu musim,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved