Pilgub Jateng 2024
Elektabilitas Terbaru Calon Gubernur Jawa Tengah, Hendrar dan Sudaryono Beda Tipis, Pacul Mengejar
Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis survei untuk mengetahui peta kekuatan bakal calon gubernur Jateng.
TRIBUN-TIMUR.COM - Survei terbaru bakal calon gubernur Jawa Tengah.
Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis survei untuk mengetahui peta kekuatan bakal calon gubernur Jateng.
Di Jawa Tengah, dari hasil penelitian permulaan oleh IDM tersaring beberapa nama tokoh yang bakal maju sebagai calon gubernur Jateng periode 2024-2029.
Mereka adalah mantan Walikota Semarang/ Kepala LKPP Hendrar Prihadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Selanjutnya, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Ketua Gerindra Jawa Tengah Sudaryono, Bupati Kendal Dico Ganinduto.
Dan Ketua DPW PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori dan mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin.
Direktur Eksekutif IDM, Heru Supriyatno mengatakan, untuk menguji preferensi masyarakat Jateng terhadap tingkat penerimaan serta elektabilitas nama-nama yang memiliki potensi bakal maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah, pihaknya melakukan survei pada 1-12 Mei 2024.
Heru menyebutkan, survei IDM dilakukan terhadap 1.998 masyarakat yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap di Jawa Tengah pada pemilu 2024 di 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah.
"Metode wawancara survei dilakukan dengan cara tatap muka, yaitu responden diwawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Hasil survei ini memiliki margin of error -/+ 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Heru dalam keterangan tertulis pada Senin (27/5/2024).
Lebih lanjut dipaparkannya, dalam uji akseptabilitas masyarakat terhadap sejumlah tokoh tersebut, Hendrar Prihadi memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 70,1 persen.
Kemudian Sudaryono 69,8 persen, Bambang Pacul 61,8 persen, Taj Yasin 60,6 persen, Ahmad Lutfi 57,3 persen, Dico Ganinduto 53,7 persen dan Yusuf Chudlori 52,8 persen.
Dalam uji tingkat keterpilihan bakal calon Gubernur Jateng ketika diajukan pertanyaan kepada responden secara terbuka dan spontan mengenai siapa yang akan dipilih dalam Pilkada Jateng 2024, nama yang muncul Hendrar Prihadi dengan 20,6 persen.
Selanjutnya Sudaryono sebesar 19,9 persen, Bambang Pacul 9,2 persen, Ahmad Lutfi 8,1 persen, Taj Yasin 7,3 persen.
Kemudian Yusuf Chudlori 6,2 persen dan Dico Ganinduto 5,7 persen, serta beberapa tokoh lain sebesar 11,1 persen dan sebanyak 11,9 tidak menjawab.
Sementara dalam simulasi tertutup, Hendrar Prihadi meraih 23,1 persen dan di urutan kedua Sudaryono 22,8 persen.
"Bambang Pacul 11,3 persen, Yusup Chudlori 8,4 persen, Taj Yasin 8,2 persen, Ahmad Lutfhi 8,1 persen, dan Dico Ganinduto 7,2 persen dan tidak memilih sebanyak 10,9 persen," bebernya.
Sementara itu, Pengamat politik FISIP Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Royke Roberth Siahainenia mengungkapkan alasan Sudaryono dipilih masyarakat Jawa Tengah.
Alasannya karena Pilkada Jateng menjadi adu gengsi partai politik (parpol).
"Survei yang menjadikan Sudaryono sebagai tokoh yang lebih dipilih masyarakat Jateng itu menjadi kekuatan Gerindra untuk memenangkan Daryono di Pilkada Jateng 2024," kata Roberth pada Senin (27/5/2024).
"Di pilkada Jateng itu menjadi adu gengsi partai politik (parpol) untuk memunculkan jagoannya agar menang di pilkada Jateng," beber Roberth.
Menurut dia, peluang Sudaryono untuk memenangkan Pilkada Jateng sangat besar jika Gerindra bisa menguasai atau mengatur simulasi pemenangan dari partai dari Pilgub dan pilwal/pilbup.
"Gerindra bisa menguasai atau mengatur simulasi pemenangan dari partai dari Pilgub dan pilwal/pilbup itu modal agar Sudaryono bisa menang Pilkada Jateng," ucapnya.
Meskipun survei IDM mengunggulkan Sudaryono di urutan kedua, ini menjadi dasar untuk partai Gerindra bekerja keras untuk memenangkan Daryono sebagai Gubernur Jateng.
"Urutan kedua itu sudah memberikan ruang Sudaryono, maka Gerindra bekerja keras untuk memenangkan Sudaryono sebagai Gubernur Jateng," ucapnya.
"Sudaryono mewakili anak muda tentu akan berdampak bagi pemilih-pemilih anak muda di Jateng, maka itu peluang besar untuk dapat simpatik dari generasi muda," ujarnya.
Sosok Gus Yusuf
Sosok Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf bakal calon wakil Sudaryono di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
Sudaryono adalah Ketua Gerindra Jateng dan Gus Yusuf adalah Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng.
Poster Sudaryono - Gus Yusuf kini beredar di media sosial (medsos) stelah diunggah DPC Gerindra Kota Semarang.
Saat ini, ada tiga sosok yang disebut calon kuat di Pilgub Jateng.
Mereka yakni politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrar Prihadi, loyalis Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Sudaryono dan Eks Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023, Taj Yasin.
Nama 3 sosok tersebut muncul lewat hasil survei terbaru versi lembaga survei Indeks Data Nasional (IDN) hingga survei versi lembaga Timur Barat Research Center (TBRC).
Saat tiga sosok itu disebut terkuat, poster tersebut bertuliskan jika Sudaryono dan Gus Yusuf akan berpasangan di Pilkada Jateng 2024-2029 pun beredar.
Dalam poster tersebut juga terdapat slogan "JATENGMAJUMAPAN".
Dalam poster tersebut juga menampilkan logo Partai Gerindra dan PKB. Saat dikonfirmasi, Gus Yusuf mengatakan, jika sampai saat ini belum resmi berpasangan dengan Sudaryono untuk Pilkada Jateng 2024.
"Belum," kata Gus Yusuf saat dikonfirmasiKkompas.com soal poster tersebut, Senin (27/5/2024).
Dia menjelaskan, semua hal yang berkaitan dengan Pilkada Jateng sampai saat ini masih berproses.
"Masih berproses semuanya," kata dia.
Sementara itu, Ketua Desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang dari Partai Gerindra, Joko Santoso menambahkan, poster tersebut untuk memanaskan mesin partai.
"Untuk memanaskan mesin partai," terangnya.
Sebelumnya, Joko Santoso menyebut kerja sama antara partai nasional dan religius cukup penting.
"Kalau ketemu dengan Gus Yusuf Ketua PKB Jateng ini sebuah bentuk kerjasama politik yang luar biasa antar nasionalis dan religius," jelas Joko saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (24/5/2024).
Dia menjelaskan, Partai Gerindra dengan PKB sudah berhubungan baik dan cukup solid pada Pilkada Jateng 2019 lalu.
"Tinggal meramu yang kurang saja ini untuk memenangkan Pilkada 2024," paparnya.
Sebagai kader, Joko siap memenangkan tokoh yang didukung Partai Gerindra untuk Pilkada 2024.
"Apalagi sudah dibangun komunikasi dengan Gus Yusuf sebagai ketua PKB Jateng," imbuh dia.
Profil Lengkap Gus Yusuf Chudlori, Masuk 10 Besar Survei Elektabilitas Cagub Jateng 2024 dari PKB
Muhammad Yusuf Chudlori menempati posisi keempat pada hasil elektabilitas Pilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Tengah tahun 2024 berdasarkan Aksara Research and Consulting pada Januari 2023 lalu.
Dalam survei yang dilakukan Aksara Research and Consulting tersebut, menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 800 responden yang berusia 17 hingga 39 tahun pada tahun 2024.
Responden tersebut tersebar di 80 desa/kelurahan dari 35 Kabupaten atau Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Diketahui jika Gus Yusuf memperoleh angka yang cukup tinggi diatas Dico Ganindito yang mendapatkan poin sebanyak 5,1 persen yakni sebanyak 6,5 persen dan dibawah Hendrar Prihadi dengan poin sebanyak 10,6 persen.
Lalu siapakah sosok Gus Yusuf Chudlori, berikut profil lengkap Gus Yusuf:
K.H Muhammad Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa dengan Gus Yusuf merupakan sosok budayawan sekaligus ulama asal Indonesia.
Gus Yusuf lahir pada 9 Juli 1973 dan merupakan pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf di Tegalrejo Magelang.
Gus Yusuf merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB di Jawa Tengah.
Sosok Gus Yusuf semakin dikenal pasca meninggalnya K.H. Abdurrahman Chudlori atau Mbah Dur pada tahun 2011 lalu.
Gus Yusuf ditunjuk sebagai pengasuh yang bertugas di bagian urusan antar Lembaga.
Pesantren tempat Gus Yusuf mengasuh, merupakan pesantren yang sama tempat dimana Presiden Republik Indonesia Keempat menempa ilmu yakni Abdurrachman Wachid atau Gus Dur.
Gus Yusuf sendiri diasuh oleh Mbah Dur pasca lulus sekolah dasar pada tahun 1985.
Gus Yusuf kemudian menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri hingga tahun 1994.
Gus Yusuf kemudian memperdalam ilmu agama ke Pesantren Salafiyah Kedung Banteng Purwokerto, Pesantren Salafiyah Bulus Kebumen.
Memasuki era pergolakan reformasi 1998, Gus Yusuf bergabung dengan beberapa elemen organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa untuk ikut berdemonstrasi.
Pada 1998, Mbah Dur mengajak Gus Yusuf mengawal reformasi melalui partai politik yang didirikannya bersama Gus Dur yakni Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Pada 1999 sampai 2007 dia memimpin Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Magelang.
Memasuki tahun 2007 ketika terjadi konflik partai antara kubu Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar, dia dipercaya menjabat sebagai pejabat sementara Ketua DPW PKB Jawa Tengah.
Ia sempat tak menduduki jabatan struktural di PKB dan tampil lagi pada 2013 menjadi Ketua DPW PKB Jawa Tengah.
Selain di bidang keagamaan, KH Yusuf Chudlori juga berkiprah di bidang seni dan budaya dengan menggelar perhelatan seni budaya bertajuk Suran Tegalrejo setiap tahun.
Selain itu ia juga mengelola stasiun radio Fast FM yang siarannya menjangkau segmen anak muda. Bersama Sutanto Mendut, dia berpartisipasi dalam acara Komunitas Lima Gunung.
Melalui survei elektabilitas calon gubernur Jawa Tengah, sosok Gus Yusuf menempati posisi keempat dengan poin yang cukup tinggi, dibandingkan nama-nama lainnya.
Tentang
KH Muhammad Yusuf Chudlori atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Yusuf adalah budayawan dan ulama berkebangsaan Indonesia.
Ia merupakan pengasuh Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah.
Kelahiran: 9 Juli 1973 (usia 50 tahun), Magelang
Saudara kandung: Abdurahman Chudlori, Ahmad Muhammad
Orangtua: Kyai Haji Chudlori bin Ihsan bin Abdul Halim (Ayah)
Almamater: PP. Lirboyo
Lahir: 9 Juli 1973 (umur 50); Magelang, Jawa Tengah
Nama lain: Gus Yusuf
Partai politik: PKB
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Rencana Ahmad Luthfi Setelah Ubah Jateng dari Kandang Banteng jadi Sarang Garuda, Tolak Euforia |
![]() |
---|
Rincian Perolehan Suara Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi di Kabupaten/Kota Jawa Tengah |
![]() |
---|
Andika - Hendrar Sudah Kalah, PDIP Ngotot Jateng Masih Kandang Banteng, Kemarin Sebut Kandang Bansos |
![]() |
---|
Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi atau Andika Perkasa Unggul? |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa Bersaing Ketat di Jawa Tengah, Saling Mengungguli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.