Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Jangan Khawatir, PSM Makassar Segera Susul PSS Sleman Cabut Sanksi Larangan Transfer di Liga 1

Manajemen PSM Makassar berkomitmen menyelesaikan paling lambat sebelum masa pendaftaran pemain.

Editor: Sudirman
Ist
Pemain PSM Makassar, Yakob Sayuri saat berusaha melewati pemain Bali United. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Suporter PSM Makassar dan PSS Sleman tak perlu khawatir.

PSM Makassar dan PSS Sleman akan menyelesaikan sanksi larangan transfer pemain dari FIFA

PSM Makassar menegaskan akan menyelesaikan sanksi larangan transfer pemain dari FIFA

Manajemen PSM Makassar berkomitmen menyelesaikan paling lambat sebelum masa pendaftaran pemain.

PSM Makassar tidak bisa mendatangkan pemain selama tiga periode bursa transfer atau sampai musim 2025-2026 jika tidak menyelesaikan sanksi tersebut.

Baca juga: Tak Lagi Lirik Duo PSM Makassar, Daftar 9 Pemain Papua Diincar PSBS Biak Bursa Transfer Liga 1

"Yang jelas adalah sanksi banned transfer ini akan diselesaikan sebelum periode pendaftaran pemain," tegas Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, Kamis (23/5/2024).

Suporter PSM Makassar pun tidak perlu risau terkait tim kebanggaannya itu.

Pria akrab disapa Sule ini menyatakan, Manajemen PSM Makassar berkomitmen M Arfan cs tetap berkompetisi di Liga 1 2024-2025.

Bahkan sembari menunggu penyelesaian sanksi, manajemen PSM Makassar sudah bergerak untuk mendatangkan pemain dibutuhkan.

Sanksi FIFA tidak menghalangi manajemen untuk bernegosiasi dengan pemain incaran.

"Intinya, transfer banned akan diselesaikan, proses perekrutan pemain juga berjalan," tegas Sule.

Sementara PSS Sleman telah resmi merampungkan kewajiban yang membuat Super Elja tersandung kasus larangan transfer oleh FIFA.

Lewat laman resmi tim, PSS Sleman menegaskan larangan transfer dari FIFA sudah diselesaikan oleh Super Elja dan tim kebanggaan BCS dan Slemania tersebut bisa berburu pemain baru untuk musim depan.

"Larangan transfer yang menimpa PSS Sleman pada akhir musim liga telah dinyatakan selesai. Ini diketahui setelah PSS mendapatkan surat resmi dari FIFA (Federation International Football Association) terkait hal tersebut," ujar tim berjuluk Super Elja itu.

Sebelumnya, PSS Sleman diyakini terkena hukuman larangan transfer dari FIFA karena belum menyelesaikan kewajiban ketika memberhentikan sosok pelatih asal Rumania, yakni Marian Mihail pada paruh pertama Liga 1 2023 lalu.

Bahkan, Marian Mihail sampai menggandeng firma hukum Rusia untuk menyelesaikan permasalahannya dengan PSS Sleman tersebut.

"PSC FIFA mengakui bahwa klub sepak bola memutuskan kontrak dengan pelatih tanpa alasan yang jelas dan, oleh karena itu, menerima tuntutan pelatih atas kompensasi atas pelanggaran kontrak," tulis SILA Law Company terkait permasalahan Marian Mihail di PSS Sleman.

"Pengacara Internasional SILA mewakili Marian Mihail dalam persidangan di hadapan FIFA," lanjut SILA LAW Company dalam rilisannya yang diterbitkan pada 6 Maret 2024 lalu lewat laman resmi silalawyers.com.

Kini, PSS Sleman sudah bisa berburu pemain baru yang bisa mendongkrak performa tim, mengingat target Super Elja di musim depan ialah enam besar.

Investasi Pemain Muda

PSM Makassar fokus keberlanjutan keuangan untuk beberapa musim ke depan. 

Langkah berani pun dilakukan dengan mengubah sistem perekrutan pemain. 

Klub asal Kota Makassar ini memperkuat pondasi timnya dengan mengandalkan pemain muda. 

Pemain muda menjadi investasi jangka panjang bagi PSM Makassar

Gebrakan tersebut telah dilakukan musim lalu dan akan terus dilanjutkan. 

Sebanyak 14 pemain di bawah usia 25 tahun diikat kontrak tiga tahun. 

Para pemain ini punya potensi besar. 

Bahkan, mereka sudah menjadi tumpuan klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Lalu musim ini pemain dari U-20 yang punya kualitas akan diorbitkan ke skuad senior. 

Transformasi ini dinilai menyerupai strategi klub-klub Eropa, seperti Ajax Amsterdam, Arsenal, Barcelona dan Borrusia Dortmund. 

Bukan tak mungkin dengan kontrak jangka panjang pemain akan berdampak positif terhadap keuangan klub. 

Sebab, pemain yang memiliki kontrak panjang jika diminati klub lain harus membayar sisa kontrak ke PSM Makassar.

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa mengatakan, pihaknya ingin musim depan pemain U-20 mendekati level pemain senior. 

Olehnya itu, pemain U-20 yang selama ini dibina di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) akan ditarik ke Kota Makassar.

Pembinaan Ramang Muda ini akan dikontrol oleh jajaran pelatih kepala, Bernardo Tavares. 

Ada program akan dijalankan, seperti fitnes dan menjaga asupan makanan. 

“Yang kita inginkan tahun depan U-20 mendekat ke senior. Jadi kita ingin melihat pemain muda lagi. Kita memikirkan keberlanjutan PSM Makassar ke depan,” katanya saat ditemui Lapangan Minisoccer Sekolah Alam Bosowa, Jl Danau Tanjung Bunga, Kota Makassar, Senin (6/5/2024). 

Sadikin Aksa menambahkan, Akademi PSM Makassar juga akan diperkuat. 

Ia mengakui musim lalu tidak terlalu fokus ke Akademi PSM Makassar karena jadwal dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) telat. 

Makanya, musim ini langsung dibenahi. Pencarian bibit muda mulai usia U-16, U-18 dan U-20 telah berjalan di beberapa kabupaten/kota. 

Bahkan, pencarian bibit muda sepak bola akan dilakukan hingga luar Sulsel. 

Anak Founder Bosowa punya harapan gudang pemain nasional didominasi Sulsel dan Sulbar.

“Sekarang kita sudah jalan Akademinya. Jadi kita mau banyak pemain muda lagi ke depan. Sulsel dan Sulbar jadi gudang pemain nasional,” harapnya. (*)

 


 

 

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Larangan Transfer PSS Resmi Dicabut: Jalan bagi Striker Brasil dan Pangeran Persib-Arema FC Terbuka, https://wow.tribunnews.com/2024/05/22/larangan-transfer-pss-resmi-dicabut-jalan-bagi-striker-brasil-dan-pangeran-persib-arema-fc-terbuka?page=all.
Penulis: Aulia Majid
Editor: auliamajd

 

 

Investasi Pemain Muda


PSM Makassar fokus keberlanjutan keuangan untuk beberapa musim ke depan. 


Langkah berani pun dilakukan dengan mengubah sistem perekrutan pemain. 


 Klub asal Kota Makassar ini memperkuat pondasi timnya dengan mengandalkan pemain muda. 


Pemain muda menjadi investasi jangka panjang bagi PSM Makassar


Gebrakan tersebut telah dilakukan musim lalu dan akan terus dilanjutkan. 


Sebanyak 14 pemain di bawah usia 25 tahun diikat kontrak tiga tahun. 


Para pemain ini punya potensi besar. 


Bahkan, mereka sudah menjadi tumpuan klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). 


Lalu musim ini pemain dari U-20 yang punya kualitas akan diorbitkan ke skuad senior. 


Transformasi ini dinilai menyerupai strategi klub-klub Eropa, seperti Ajax Amsterdam, Arsenal, Barcelona dan Borrusia Dortmund. 


Bukan tak mungkin dengan kontrak jangka panjang pemain akan berdampak positif terhadap keuangan klub. 


Sebab, pemain yang memiliki kontrak panjang jika diminati klub lain harus membayar sisa kontrak ke PSM Makassar.


Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa mengatakan, pihaknya ingin musim depan pemain U-20 mendekati level pemain senior. 


Olehnya itu, pemain U-20 yang selama ini dibina di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) akan ditarik ke Kota Makassar.


Pembinaan Ramang Muda ini akan dikontrol oleh jajaran pelatih kepala, Bernardo Tavares. 


Ada program akan dijalankan, seperti fitnes dan menjaga asupan makanan. 


“Yang kita inginkan tahun depan U-20 mendekat ke senior. Jadi kita ingin melihat pemain muda lagi. Kita memikirkan keberlanjutan PSM Makassar ke depan,” katanya saat ditemui Lapangan Minisoccer Sekolah Alam Bosowa, Jl Danau Tanjung Bunga, Kota Makassar, Senin (6/5/2024). 


Sadikin Aksa menambahkan, Akademi PSM Makassar juga akan diperkuat. 


Ia mengakui musim lalu tidak terlalu fokus ke Akademi PSM Makassar karena jadwal dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) telat. 


Makanya, musim ini langsung dibenahi. Pencarian bibit muda mulai usia U-16, U-18 dan U-20 telah berjalan di beberapa kabupaten/kota. 


Bahkan, pencarian bibit muda sepak bola akan dilakukan hingga luar Sulsel. 


Anak Founder Bosowa punya harapan gudang pemain nasional didominasi Sulsel dan Sulbar. “ 
Sekarang kita sudah jalan Akademinya. Jadi kita mau banyak pemain muda lagi ke depan. Sulsel dan Sulbar jadi gudang pemain nasional,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved